Ujian seorang konselor sesungguhnya adalah praktik langsung di lapangan. Dari sanalah dia menerapkan teori pengetahuan yang sudah dipelajari bagaimana mengaplikasikannya di lapangan. Di sinilah pentingnya memahami teknik implementasi konseling agar dalam praktiknya ia bisa menerapkan teorinya secara efektif.
Dalam konteks ini, diperlukan kemampuan mengetahui karakteristik perkembangan anak yang selalu bergerak dinamis dan selalu mengalami perubahan serta kemampuan menguasai model bimbingan dan konseling perkembangan. Menguasai dua hal ini akan memudahkan konselor dalam menerapkan pendekatan yang dilakukan dan mampu mengukur keberhasilan dalam konseling.
Pengorganisasian (organizing)
Pada tahap ini, pengorganisasian adalah bentuk kegiatan yang mengatur cara kerja, prosedur kerja, dan mekanisme kerja. Untuk menciptakankegiatan bimbingan dan konseling yang berjalan lancar, tertib, efektif dan efisien perlu adanya organisasi yang baik dan teratur.
Sedangkan pada kenyataannya, kondisi manajemen BK di banyak sekolah cenderung menempatkan BK sebagai organ yang 'kurang penting'.Â
Tidak adanya jam BK klasikal atau ada jam BK, tetapi hanya khusus untuk kelas I dan II adalah contoh nyata pengorganisasian program BK yang tidak menjamin semua siswa mendapatkan hak nya memperoleh pelayanan bimbingan.
Pengoranisasian sendiri diselenggarakan oleh sejumlah personalia yang memeliki peran penting dan saling terkait satu sama lain. Adapun beberapa personal atau komponen tersbut diantaranya:
Kepala Sekolah
Wakil Kepala Sekolah
Koordinator Guru BK
Guru BK