Wonocolo Surabaya adalah tempat bermainku dengan banyaknya temen-temen ku yang masih sama-sama mencari ilmu tanpa mengetahui waktu siang dan malam.
Aku sama dengan mereka pergi jauh-jauh dari Madura untuk mencari kebenaran ilmu yang sebenarnya seperti apa ? Kotak, melingkar atau bahkan persegi panjang? Ah aku masih saja tidak menemukan itu, namun yang aku ketahui bahwa ilmu itu ada semua di alam dan di buku buku tetapi iktiyar kita saja untuk mengenali nya lebih sulit. Example membaca buku, diskusi dan menulis nya agar tidak lupa hasil apa yang di baca dan hasil apa yang di diskusikan sebagai bahan referensi hidup.Â
Beberapa bulan ini aku tidak membaca buku bahkan aku diam saja seperti orang-orang membodohi diri. Ia aku akui bahwa aku saat ini jarang membacanya. Entah karena ada hal yang banyak aku fikirkan. Lalu apa yang aku baca ? Hem sedih rasanya aku memikirkan diri sendiri kemudian aku merenungi di setiap lelah aktivitas aku. Lalu apa yang sering aku baca ? Baiklah aku akan ceritakan ini semua tanpa ada kalimat yang aku sembunyikan.Â
Kau tau Sonia ? Ia dia adalah anak kampus fakultas HUKUM Â prodi ekonomi hukum, dia semester satu . MaBa dong ? Itu yang dipertanyakan oleh diri sendiri (aku). Ia dia maba (mahasiswa baru) dia perempuan yang baik Soleha dan penerut. Heem aku mencintainya aku mengenal dia beberapa bulan yang lalu sewaktu aku melihat dia menjadi peserta MAPABA (Masa Penerimaan Anggota Baru) itu yang ada dalam PMII. Oh dia anak PMII ia dia anak pergerakan mahasiswa Islam Indonesia.
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia atau yang disingkat dengan PMII adalah sebuah organisasi kemahasiswaan yang berdiri pada tanggal 17 April Tahun 1960 di Surabaya. Adapun ketua umum pertama PMII bernama Mahbub Djunaidi.Pada awal berdiri pmii sepenuhnya berada di bawah naungan NU. PMII terikat dengan segala garis kebijaksanaan partai induknya.Â
PMII merupakan perpanjangan tangan NU, baik secara struktural maupun fungsional. Ahlussunnah wal Jamaah merupakan benang merah antara PMII dengan NU. Sekilas sajalah agar tidak usah terlalu panjang aku menceritakan nya. kalau pengen tau ia ke sini, aku ajari tentang Pmii atau ke Pmiian hihi anggap saja aku sombong sedikitlah. Hihi
Baiklah falsback ke pembahasan awal tentang apa ? Ia tentang dialah ( SONIA ) entahlah apa yang terjadi pada ku saat menjadikan itu sebagai tuhan kecil dalam dlhatiku. Sedih rasanya saat dia online tetapi dia tidak membalas chatku, ia mungkin karena ada sesuatu yang ditunggu-tunggu. Itu tentang kabar dia yang entah tidak tau kemana ?Â
Aku sering menceritakan padanya bahwa aku merindu padanya namun kadang di hanya sebatas acuh tak acuh. Mungkin karena di tak mencintainya atau di tidak merindukan ku.
Ah aku pernah menceritakan rasa ini atau bisa dikatakan aku menembak dia dengan perkataan sejujurnya. pada saat itu aku mengungkapkan nya di sebelah twin tower kampus. Setelah aku marah gara-gara dia menghapus foto kesayanganku waktu di warkop kendi.
Foto itu menceritakan aku pertama  mengenalnya. Marah aku kepadanya entah karena aku kesel padanya lalu aku bawa pulang dari warkop dengan wajah marah dan sedih .rasanya  ada sesuatu yang hilang dari hp, foto itu sering aku liat setiap pagi dan sajak tidur mau terlelap menunggu pagi agar dia mengabari ku karena waktunya tidur sudah usai.Â
Ia dialah perempuan pagi ku yang selalu membangunkan aku setiap pagi, agar aku sholat subuh namun setelah beberapa hari berlalu dia mulai melupakan untuk membangunkan aku. Ah sudahlah dia sudah menghapusnya karena saat ini aku sudah tidak penting baginya dan mungkin aku harus pergi tanpa ada kabar agar dia bahagia tanpa aku ganggu.Â
Aku cuma Merindu mu, aku hanya ingin membangunkan kamu agar tidak terperangkap masa, yang sudah menghiyanati mu karena kamu sudah ditinggal beberapa bulan atau tahun. aku tidak tau pasti, aku tidak pernah bertanya tentang bulan atau tahunnya. Yang aku fahami laki-laki itu sudah membiarkan dia bersedih tanpa memberikan perhatian yang penuh padanya (Sonia) bagaimana tidak kesel atau mangkrak sedangkan aku merasa bersalah bila ada perempuan baik-baik malah dipermainkan ah entahlah Karena kekesalan ku sehingga aku ingin menjaga mu lebih jauh. Â kamu tau? Â bahwa jelas rasa ini tulus tanpa terkecuali. Handphone fontnya gak maut Sonia, gak cukup aku ketik mungkin lain hari aku ceritakan ini lewat lisan. Ah aku kesal dengan sendirinya mengapa ini terjadi.
Tuntas cerita ini bukan fiktif belaka. Seolah-olah aku terhepnotis denganmu.Â
( I'mzuhud )
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H