Setelah selesai wawancara, saya merasa lapar. Kami pun memutuskan berjalan kaki ke Hokben Menteng Huis sekitar 350 m dari Komplek Taman Ismail Marzuki sambil ngadem sebentar karena di luar cuacanya memang panas. Tujuan kami setelah makan adalah toko kue Lumiere Panglima Polim. Kami pun naik Transjakarta kode 5M dari bus stop di dekat Menteng Huis dan turun di balai kota. Lalu kami menyebrang ke Halte IRTI. Dari Halte IRTI ini, kita bisa naik bus jalan-jalan gratis dengan kode bus BW2 atau BW4. Kami menaiki bus kode BW4 dan duduk di bagian atas saat agar mendapat pemandangan yang lebih oke. Kami turun di Tosari 2 lalu naik MRT dari Bundaran HI dan turun di Blok A. Kemudian, kami berjalan kaki untuk menuju Lumiere.
3. Lumiere, oleh-oleh kue kekinian milik artis Anang dan AshantyÂ
Di Lumiere, kami membeli titipan kakak saya yaitu crispy puff karena dia sangat ingin mencoba setelah mendengar beberapa review nya yang katanya enak. Saya membeli dua rasa vanilla dan satu biscoff. Range harganya 16k-20k. Namun, kami berpikir untuk tinggal lebih lama karena memang suasananya nyaman dan kami masih belum tahu rute setelah dari Lumiere. Sambil teman saya mencari-cari, saya memesan lagi dua crispy puff untuk saya dan teman saya. Untuk rasa crispy puff-nya menurut saya enak tetapi tidak ada yang spesial. Desain tokonya sangat feminim dan colorful. Karyawannya sangat ramah, kursi duduknya nyaman, dan toiletnya juga bersih.
Setelah selesai dari Lumiere, kami berencana pergi ke One Satrio. Dari Lumiere, kami menaiki transportasi online terlebih dahulu untuk menuju Terminal Blok M. Kemudian, dari Terminal Blok M kami naik bus Transjakarta menuju GBK 2.
4. JPO GBK 2, jembatan bukan sembarang jembatanÂ
Sebenarnya, JPO (Jembatan Penyebrangan Orang) GBK 2 ini tidak ada dalam daftar tempat yang akan kami kunjungi selama di Jakarta. Tetapi, tiba-tiba, beberapa saat setelah turun dari halte GBK 2, kami melewati JPO ini dan menurut saya, di sini bagus sekali karena lampunya warna-warni dan juga sebagai pecinta city light, saya sangat suka pemandangannya karena banyak lampu dari gedung-gedung tinggi dan juga dari kendaraan yang berlalu-lalang. Saya pun berhenti dan berfoto-foto bersama teman saya walaupun memang banyak orang lewat dan harus sabar menunggu untuk mendapatkan foto yang bagus karena memang sarana publik. Pertama kali saya melihat jembatan ini, saya langsung terkesima karena mana ada jembatan sebagus ini di Surabaya.
Setelah turun dari JPO, kami melanjutkan perjalanan menuju ke One Satrio menaiki Transjakarta kode 6D dengan tujuan Mall Ambassador. Untuk sampai di One Satrio, kami menyebrang jalan terlebih dahulu.
5. One Satrio, CBD Mega Kuningan. Pecinta city light pasti suka
Sebenarnya saya belum pernah tahu atau dengar sama sekali tentang One Satrio kecuali setelah diminta melihat di Tiktok tentang One Satrio oleh teman saya. Ketika sampai di sana, ternyata tempatnya lumayan bagus. Ada beberapa gerai restoran dan juga banyak spot foto instagrammable. One Satrio adalah salah satu tempat hangout yang cantik saat malam hari karena ada banyak lampu megah. Kami ke sana saat sedang tahun kelinci jika dilihat dari Shio sehingga banyak hiasan lampu kelinci. Di sana, kita juga bisa lihat city light dari gedung-gedung tinggi. Kemudian, kami berfoto-foto dan meminta tolong security yang kebetulan sedang lewat untuk mengambil foto kami agar momen malam itu dapat diabadikan. Alhamdulillah, bapak security-nya ramah.
Setelah dirasa puas jalan-jalan di One Satrio, kami pun pulang naik Transjakarta kode 6D lagi dengan tujuan Halte Stasiun Tebet. Dari Halte Stasiun Tebet, kami menaiki transportasi online menuju kos teman saya.