Mohon tunggu...
Zuhro Zuraida
Zuhro Zuraida Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

5 Rekomendasi Tempat Healing di Jakarta yang Cocok buat Gen Z

31 Mei 2023   15:19 Diperbarui: 3 Juni 2023   08:26 523
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Jakarta, kota yang tidak pernah diam semenjak matahari terbit hingga menyingsing kembali. Jakarta dan segala hiruk pikuknya. Hari itu, tanggal  17 Januari 2023, saya pergi ke Jakarta dari Bandung naik KAI dengan teman saya untuk berlibur sambil mengeksplorasi Jakarta. Saya berencana untuk berada di Jakarta selama dua hari sampai tanggal 19 Januari 2023. Teman saya adalah seorang mahasiswa di Jakarta, sedangkan saya berkuliah di Surabaya. Bisa dikatakan, teman saya adalah tour guide saya selama dua hari berada di Jakarta. Sesampainya di Stasiun Gambir, kami memesan layanan transportasi online menuju ke Pos Bloc, Pasar baru. Yups, destinasi pertama kami. 

1. Pos Bloc, Jakarta Pusat. Mau cari apa? Semua ada di sini 

dok. pribadi/Zuhro Zuraida
dok. pribadi/Zuhro Zuraida

Pos Bloc menawarkan berbagai pilihan untuk dilakukan saat berada di sana. Mulai dari kulineran, photobox, membeli baju atau aksesoris, atau sekadar bersantai ria. Kami berada di Pos Bloc hampir tiga jam. Apa saja yang kami lakukan? Yang pasti adalah berjalan-jalan ria sambil memilih menu makan malam karena ternyata Pos Bloc itu sangat besar dan punya banyak pilihan makanan yang dijual di dalamnya. Sambil jalan-jalan, kami juga beberapa kali mengambil foto di spot-spot foto yang menurut kami bagus. Hasilnya juga tidak kalah bagus.

Setelah berpikir panjang, akhirnya kami memutuskan membeli makan malam di gerai Roti Bakar Kemang. Saya membeli roti bakar dan teman saya membeli kwetiau. Rasanya sama-sama enak. Range harga sekitar 17-35k. Secara keseluruhan, menurut saya, Pos Bloc adalah salah satu destinasi tempat healing yang sangat cocok untuk Gen Z karena desainnya sangat kekinian. Ada banyak tempat duduk juga di sana untuk bersantai jadi tidak takut kecapekan atau gak bisa duduk saat setelah lama jalan-jalan.

Kemudian, kami pulang dari Pos Bloc dengan menaiki electric bus kode 1P dan turun di Terminal Pasar Senen. Karena kos teman saya berada di Bidara Cina, kami menuju ke sana dengan menaiki layanan transportasi. Electric bus itu adalah bus kategori non-BRT. Bus kategori non-BRT dapat dinaiki dimanapun ada plang bus stop. Untuk pembayaran dapat di-tap di dalam bus dengan tarif Rp3.500 sekali perjalanan kemanapun itu. Namun, jika mengganti bus akan dikenakan tarif kembali. 

Keesokan harinya, kami bangun tidur lalu membeli sarapan bubur ayam di jalanan sekitar. Kemudian, kami bersiap-siap untuk pergi ke Pusat Dokumentasi Sastra HB Jassin. Sebenarnya, kami ingin ke Perpustakaan Cikini. Namun, saat akan melakukan reservasi di website, ternyata kuota hariannya sudah penuh. Belum beruntung tapi tidak apa-apa. Kami berjalan kaki sekitar 500 m dari kos teman saya menuju ke Halte Kampung Melayu dan mencari bus dengan kode 5M. Pemberhentian kami di Simpang RP Soeroso lalu berjalan kaki 450 m dan kami sampai di daerah Taman Ismail Marzuki. Kami pun naik ke lantai 4 untuk menuju Pusat Dokumentasi Sastra HB Jassin.

2. Pusat Dokumentasi Sastra HB Jassin, auranya bikin serasa lagi di luar negeri 

dok. pribadi/Zuhro Zuraida
dok. pribadi/Zuhro Zuraida

Sebagai seorang mahasiswa yang berkuliah di Surabaya dan tidak pernah ke perpustakaan mana-mana kecuali perpustakaan kampus, saya sangat tercengang ketika pertama kali melihat perpustakaannya. Sangat bersih, nyaman, tenang, indah, dan rapi. Pokoknya ambience-nya mantap sekali.

Sebelumnya, kami sudah reservasi melalui web https://perpustakaan.jakarta.go.id/ dan mendapatkan qr code sehingga ketika masuk, kami bisa langsung scan qr code tersebut. Setelah itu, kami diberi tas khusus untuk membawa barang bawaan yang akan dibawa. Kenapa kami memilih pergi ke perpustakaan? Karena awalnya, saya sudah melihat banyak berseliweran di sosial media tentang perpustakaan di Jakarta yang sangat bagus. Selain itu, kami juga suka membaca (walaupun memang tidak berencana membaca buku di sana). Tetapi, alasan yang paling utama adalah karena bertepatan saya ada agenda wawancara untuk sebuah organisasi dan membutuhkan tempat yang tenang. Saat di perpustakaan, kami duduk di ruang private. Namun, sayang sekali Wi-Fi yang tersedia tidak dapat digunakan. Kami juga tidak lapor kepada petugas karena sudah terburu-buru sehingga saya harus tethering internet dari gawai lain. Tetapi, secara keseluruhan, saya cukup puas dengan fasilitas yang ada, terlebih ini gratis, pun toiletnya juga sangat bersih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun