Mohon tunggu...
Zuhrotul Uyun
Zuhrotul Uyun Mohon Tunggu... Guru - Guru

Bersama Berbagi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Koneksi Antar Materi Pengambilan Keputusan sebagai Pemimpin Pembelajaran

16 Maret 2023   15:22 Diperbarui: 16 Maret 2023   15:22 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jawaban:

Nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita seperti mandiri, reflektif, kolaboratif dan inovatif, serta berpihak pada murid, ini sangat berpengaruh terhadap prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan. Dalam pengambilan suatu keputusan diperlukan keputusan yang tepat dan bertanggung jawab. Mandiri, ketika kita dihadapkan pada sebuah kasus yang mengharuskan kita bertindak dalam waktu yang tidak terlalu panjang atau dadakan. Reflektif, ketika kita dihadapkan pada sebuah kasus yang harus kita cermati lebih dalam apa yang akan terjadi jika keputusan ini diambil? dan apa pula yang akan terjadi jika keputusan itu diambil?. Kolaboratif, ketika kita dihadapkan pada sebuah kasus yang perlu pertimbangan orang banyak. Bisa kepala sekolah, rekan sejawat, atau pihak terkait lainnya (stakeholder). Inovatif, ketika kita dihadapkan pada sebuah kasus yang mengharuskan kita jeli, lihai, mahir dalam mengambil suatu keputusan. Berpihak pada murid, tentunya keputusan yang akan diambil keputusan yang berpihak pada murid agar tidak ada yang dirugikan.

3. Bagaimana kegiatan terbimbing yang kita lakukan pada materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan 'coaching' (bimbingan) yang diberikan pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran kita, terutama dalam pengujian pengambilan keputusan yang telah kita ambil. Apakah pengambilan keputusan tersebut telah efektif, masihkah ada pertanyaan-pertanyaan dalam diri kita atas pengambilan keputusan tersebut. Hal-hal ini tentunya bisa dibantu oleh sesi 'coaching' yang telah dibahas pada modul 2 sebelumnya.

Jawaban:

Dalam Kegiatan Coaching menjadi salah satu proses menuntun kemerdekaan belajar murid dalam pembelajaran di sekolah. Coaching menjadi proses yang sangat penting dilakukan di sekolah agar murid dapat mengeksplorasi diri guna mencapai tujuan pembelajaran dan memaksimalkan potensinya. Proses coaching dapat menjadi salah satu langkah tepat bagi guru untuk membantu murid mencapai tujuannya yaitu kemerdekaan dalam belajar. Dengan proses coaching murid dapat menemukan potensi dan mengembangkannya. Coaching yang sudah dilakukan pada modul 2 sebelumnya jika ditinjau dari coach menggali informasi dari coachee kemudian coachee menemukan solusi dari masalahnya sendiri sudah maksimal dilakukan. Namun, belum memuat 4 paradigma, 3 prinsip, dan 9 langkah pengambilan keputusan. Akan tetapi pada sesi coaching pada seorang coachee sudah mampu menggali potensinya dan itu sudah luar biasa.

4. Bagaimana kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya akan berpengaruh terhadap pengambilan keputusan?

Jawaban:

Ketika seorang guru dihadapkan pada sebuah situasi, guru diharuskan mengambil sebuah keputusan sementara kondisi sosial emosionalnya tidak dalam kondisi baik. Guru perlu melakukan Latihan Kesadaran Penuh (mindfullness) menggunakan teknik STOP dengan mengikuti langkah-langkah yang telah dibahas pada modul sebelumnya. Lakukan berulang agar kondisi guru kembali dalam keadaan baik. Jika hal tersebut sudah dilakukan, tentu saja guru mampu mengambil sebuah keputusan yang tepat.

5. Bagaimana pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika kembali kepada nilai-nilai yang dianut seorang pendidik.

Jawaban:

Seorang pendidik harus bisa mengetahui persoalan yang dihadapi dan juga bisa membedakan apakah permasalahan yang dihadapi merupakan bujukan moral atau dilema etika. Sebagai pendidik harus bisa memahami dan menjiwai nilai-nilai yang dianut yaitu nilai mandiri, nilai reflektif, nilai kolaboratif, nilai inovatif, dan berpihak pada murid. Kehadiran kelima nilai ini dalam diri pendidik sebagai bahan evaluasi dalam mengambil sebuah keputusan. Kita juga harus bisa mengidentifikasi masalah sebelum mengambil keputusan dengan cara harus menilainya dengan lebih saksama sehingga keputusan yang kita ambil sudah tepat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun