Puasa tidak hanya menahan lapar dan dahaga, puasa juga menahan hawa nafsu dan menjaga akhlak yang lebih baik dari sebelumnya. Puasa juga memiliki banyak keutamaan.
سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ لَهُ إِلَّا الصِّيَامَ هُوَ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ فَوَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ لَخُلْفَةُ فَمِ الصَّائِمِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ
Abu Hurairah radliallahu 'anhu berkata: Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Allah 'azza wajalla telah berfirman: 'Setiap amal anak Adam adalah teruntuk baginya, kecuali puasa, karena ia adalah bagi-Ku, dan Akulah yang akan membalasnya'. Maka demi Dzat yang jiwa Muhammad ada di tangan-Nya, sungguh, bau mulut orang yang berpuasa adalah lebih wangi di sisi Allah daripada wanginya kesturi” (HR Muslim no 1942). Hadis-hadis tersebut akan dibahas dalam artikel ini dan bagaimana kita dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, khususnya selama bulan Ramadan.
Puasa di bulan ramadhan di wajibkan bagi semua umat islam. orang yang sedang berpuasa diwajibkan menghindari diri dari ucapan dan perbuatan yang buruk untuk mendidik dan melatih jiwa, memperkuat iman dan ketakwaan kepada Allah SWT. Seperti dalam Surah Al-Baqarah ayat 183:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ كُتِبَ عَلَيْكُمُ ٱلصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa."
Supaya puasa tidak hanya menahan lapar dan haus, berpuasa juga harus sesuai dengan ajaran agama islam dengan cara memperbaiki diri seperi:
1. Menjaga Lisan
Ketika berpuasa agar tidak sia-sia yang lebih mendapatkan pahala kita harus menghindari berbicara kotor, berbohong, dan menghindari ghibah yang tidak bermanfaat bagi diri sendiri maupun sekitarnya. Jadikan puasa sebagai Latihan untuk diri sendiri dengan berbicara hal-hal yang bermanfaat seperti dalam HR. Muslim.
إِذَا أَصْبَحَ أَحَدُكُمْ يَوْمًا صَائِمًا فَلَا يَرْفُثْ وَلَا يَجْهَلْ فَإِنْ امْرُؤٌ شَاتَمَهُ أَوْ قَاتَلَهُ فَلْيَقُلْ إِنِّي صَائِمٌ إِنِّي صَائِمٌ
“Apabila salah seorang dari kalian berpuasa di suatu hari, maka janganlah ia berkata-kata kotor dan berbuat kesia-siaan. Bila ia caci seseorang atau menyerangnya, maka hendaklah ia mengatakan, "Sesungguhnya saya sedang berpusa."
2. Menghindari Perdebatan dan Amarah
Dalam berpuasa kita juga di latih untuk mengontrol amarah yang ada dalam diri kita. Puasa menjadi benteng yang melindungi kita dari Tindakan yang dapat merusak pahala. Menghindari perdebadatan dan amarah merupakan Langkah untuk menyempurnakan puasa. seperti dalam HR. Bukhari dan Muslim.
“Jika salah seorang di antara kalian sedang bepuasa, maka janganlah ia berkata kotor atau bertengkar. Jika ada yang mencelanya atau mengajaknya bertengkar, hendaknya ia mengatakan “sesungguhnya aku sedang berpuasa” (HR Bukhari dan Muslim)”.
3. Meningkatkan Kebaikan Dalam Ibadah
Rasulullah SAW bersabda: "Puasa adalah perisai, maka janganlah seseorang berkata kotor atau melakukan kebodohan. Jika seseorang menyerangnya atau mencelanya, hendaklah ia mengatakan, 'Aku sedang berpuasa.'" (HR. Ahmad dan Nasai)
Hadis ini menunjukkan bahwa puasa melindungi dari hal-hal buruk. Oleh karena itu, seorang Muslim harus memanfaatkan kesempatan ini dengan melakukan kebaikan, seperti membaca Al-Qur'an, bersedekah, dan meningkatkan hubungan dengan sesama.
Kesimpulan
Hadis tentang perilaku orang berpuasa mengajarkan bahwa puasa tidak hanya menahan rasa lapar dan haus tetapi juga menahan hawa nafsu, dengan menjaga akhlak kita bisa terhindar dari adanya dosa besar maupun kecil, dan dapat terhindar dari akhlak yang buruk.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H