Mohon tunggu...
Zuhri mawardi
Zuhri mawardi Mohon Tunggu... Musisi - pendidikan bahasa arab

santuy, aman dan enjoy

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Review Buku "Filsafat Ilmu dalam Perspektif Islam"

7 Maret 2020   18:00 Diperbarui: 7 Maret 2020   18:05 2428
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Secara garis besar, jujun S. suriasumanteri (dalam A.M Saifuddin et,al , 1991 ; 14) menggolongkan pengetahuan menjadi tiga kategori umum, yakni ;

(1) pengetahuan tentang yang baik dan buruk( yang disebut etika/agama), (2) pengetahuan tentang indah dan jelek (disebut dengan estetika/seni), (3) pengetahuan tentang benar dan salah( diesbut dengan logika/ilmu). Ilmu merupakan suatu pengetahuan yang mencoba menjelaskan rahasia alam agar gejala alamiah tersebut tak lagi merupakan misteri.

Filsafat ilmu adalah penyelidikan tentang ciri-ciri mengenai pengetahuan ilmiah dan cara0cara untuk memperoleh pengetahuan tersebut. Filsafat ilmu erat kaitannya dengan filsafat pengetahuan dan epistemologi, yang secara umum meyelidiki syarat-syarat serta bentuk-bentuk pengalamn manusia, juga mengenai logika dan metodologi.

Terdapat empat titik  pandang dalam filsafat ilmu, yaitu

1. Bahwa filsafat ilmu adalah perumusan world-view yang konsisten dengan teori-teori ilmiah yang penting. Yang mana tugas filsuf ilmu untuk mengelaborasi implikasi yang lebih luas dari ilmu.
2. Bahwa filsafat ilmu adalah eksposisi dari presuppostion dan pre-disposition dari para ilmuan.
3. Filsafat ilmu adalah suatu disiplin ilmu yang di dalamnya terdapat konsep-konsep dan teori-teori tentang ilmu yang dianalisis dan diklasifikasikan;
4. Filsafat ilmu menjadi patokan tingkat kedua. Filsafat ilmu menuntut jawaban terhadap beberapa pertanyaan yang ada.

Objek kajian filsafat ilmu  yang mana terdapat tiga komponen yang merupakan tiang penyangga tubuh pengetahuan yang disusunnya yaitu, ontologi, epistemologi dan aksiologi. Ontologi menjelaskan mengenai pertanyaan “apa”, epistemologi menjelaskan tentang bagaimana dan aksiologi menjelaskan pertanyaan untuk apa.

Ontologi merupakan asas dalam menetapkan batas ruang lingkup wujud yang menjadi objek penelaahan serta penafsuran tentang hakikat realitas(metafisika). Louis O, Katsoff membagi ontologi dalam tiga bagian: ontologi bersahaja, ontologi kuantitatif dan kualitatif, serta ontolo monistik. Dikatakan ontologi bersahaja sebab segala sesuatu dipandang dalam keadaan sewajarnya dan apa adanya. 

Dikatakan ontologi kuantitatif karena dipertanyakannya mengenai tunggal atau jumlahnya dan dikatan dikatakan ontologi kualitatif juga berangkat dari pertanyaan: apakah yang merupakan jenis kenyataan itu sedangkan ontologi monistik adalah dikatakan bahwa kenyataan itu tunggal adanya; keanekaragaman, perbedaan dan perubahan dianggap semu belaka.

Lahir empat aliran filsafat yang memberikan jawaban  masalah ini

1. Aliran monisme. Yang berpendapat bahwa yang ada itu hanya satu bagi yang berpendapat bahwa yang ada itu serba spirit,ideal,serba roh, maka dikelompokka dalam aliran monisme-idealisme.

2. Aliran dualisme. Aliran ini menggabungkan antara idealisme dan materialisme dengan mengatakan, bahwa alam wujud ini terdiri dari dua hakikat  sebagai sumber  yaitu; hakikat materi dan hakikat rohani.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun