Judul Buku      : Ilmu, Filsafat, dan Agama
Penulis          : H. Endang Saifuddin Anshari
Penerbit        : PT Dunia Pustaka Jaya
Tahun Terbit    : 2018
Manusia adalah makhluk ciptaan Allah SWT. Allah menciptakan manusia ke muka bumi ini di bekali dengan adanya akal dan pikiran sehingga manusia dapat  mengetahui suatu hal yang ingin diketahuinya. Dengan adanya akal tersebut manusia di tuntut untuk selalu berpikir, menganalisa dan bertanya. Oleh karena itu, manusia mempunyai keistimewaan tersendiri yang dapat membedakan antara manusia dengan makhluk lainnya yang ada muka bumi ini.
Selalu terlintas beberapa pertanyaan di otak manusia yang mana mencakup hasrat untuk mengetahui suatu hal yang haqiqi entah itu berkaitan akan alam,agama bahkan Sang Kholiq. Untuk  mencari kebenaran tersebut penulis  menyimpulkan semuanya di dalam bentuk ilmu, filsafat dan agama yang mana sang penulis akan menjelaskan mengenai hal tersebut.
Di bagian awal buku ini menjelaskan mengenai perbedaan antara manusia dengan hewan menurut beberapa ahli filsuf seperti halnya Aristoteles, Darwin, Ernst Haeckel dan ahli filsuf lainnya. Sang penulis pun menarik kesimpulan umum bahwasanya antara manusia dan hewan adalah makhluk yang sejenis akan tetapi ada beberapa hal yang membedakannya yang  di tinjau dari ruhaniyyah dan jasmaniah sehingga menjadi makhluk yang berakal sehat, sadar diri dan berbicara berdasarkan akal fikirannya.
Manusia adalah makhluk yang selalu bertanya-bertanya serta mencari akan adanya kebenaran. Terdapat 3 teori mengenai kebenaran tersebut yaitu : Â Teori Korespondensi, Teori Konsistensi, Teori pragmatis. Â Kebenaran juga bisa di sebut dengan lawan dari kesalahan, kebathilan, kesesatan, kesalahan dan kepalsuan. Menurut penulis masih ada 3 cara lain manusia dalam mencari serta menemukan kebenaran. (1) dengan pengetahuan, (2) dengan filsafat, (3) dengan agama.
Di bagian kedua dalam buku ini menjelaskan tentang ilmu pengetahuan. Â ilmu dalam bahasa inggris yaitu science yang mana juga merupakan gabungan dari kata scio, scire (bahasa latin) yang berarti tahu. Ilmu secrara etimologis berarti pengetahuan. namun secara terminologis ilmu itu semacam pengetahuan yang mempunyai ciri-ciri, tanda-tanda dan syarat-syarat yang khas.
Di jelaskan juga dalam buku ini bahwasanya ilmu merupakan pengetahuan yang bersifat sistematis dan logis bahkan bukan hanya sekedar kumpulan fakta, tetapi pengetahuan yang mempersyaratkan objek, metode, teori, hukum, dan prinsip. Bukan juga hanya fakta melainkan juga teori, hukum, dan prinsip yang diperoleh melalui prosedur metode ilmiah.
 Dapat di ketahui juga  bahwasanya ilmumu merupakan pengetahuan yang dapat di dapatkan melalui metode ilmiah. Sedangkan pengetahuan dapat diperoleh melalui cara, yaitu pengalaman, intuisi, pendapat otoritas, penemuan secara kebetulan dan coba-coba maupun penalaran. Berikut ciri-ciri umum ilmu pengetahuan yaitu :
- Adanya aktifitas berpikir, meneliti dan menganalisa
- Adanya metode dan sistemastika tertentu
- Adanya objek tertentu
Bagian tiga dalam buku ini menjekaskan apa yang di maksud dengan filsafat. Filsafat itu terambil dari bahasa yunani yang masuk dan digunakan sebagai bahasa arab(falsafah), yaitu berasal dari kata Philoshopia. Philo berarti cinta dan sophia berarti hikmah, dapat diartikan Philoshopia cinta akan hikmah atau kebenaran. Filsafat juga bisa diartikan dengan ingin mengerti dengan mendalam atau cinta akan kebijaksanaan.
Sedangkan objek dari filsafat  di bagi menjadi dua yaitu :
- Objek materia : segala sesuatu yang ada dalam kenyataan, pikiran dan ada yang dalam kemungkinan
- Objek forma : mencari keterangan tentang hakikat dari segala sesuatu yang ada.
Karakteristik filsafat mencakup berikut :
- Menyeluruh    :  bisa ditinjau dari segala aspek
- Mendasar      : basic
-  Spekulatif      :  pemikirannya berkembang menuju pemikiran selanjutnya yang    berkembang dari pemikiran dasar.
- Bersifat komprehensif
- Berfikir secara rasional
Bagian keempat dalam buku ini menjelaskan tentang agama. Di dalam buku ini banyak mencantumkan pendapat tentang agama, ada satu pendapat dari Fachroeddin Al-Kahiri yang mengatakan bahwasanya agama ialah kata majmu' dari bahasa sangsekerta, yang terdiri dari A, yang bermakna tidak, sedangkan gama artinya kocar-kacir dan  berantakan. Lebih jelas lagi kata agama itu ialah teratur . jadi devinisi agama adalah satu peraturan yang mengatur keadaan manusia maupun mengenai sesuatu yang ghaib atau budi perkerti dll.
Bagian kelima adalah nisbah antara ilmu, filsafat, dan agama. Di dalam buku ini penulis menjelaskan pula dimana titi persamaan, titik perbedaan dan titik singgung yang mencakup tiga hal tersebut. Titik persamaanya ialah sama-sama bertujuan mencari sebuah kebenaran dengan caranya masing-masing.
Titik perbedaan, ilmu pengetahuan mencari kebenaran dengan jalan penyelidikan, pengalaman, dan percobaan. Filsafat menghampiri kebenaran dengan cara meluangkan akal-budi secara radikal dan integral serta universal yang terikat dengan logika. Agama dengan mempertanyakan pelbagai masalah asasi dari atau kepada kitab suci, dan firman ilahi untuk manusia di atas bumi.
Bagi seorang natural scientist (sarjana ilmu pengetahuan alam), al Qur'an merupakan buku tentang alam. Bagi seorang social dan cultural scientist (sarjana ilmu pengetahuan dan budaya), al-Qur'an ini merupakan buku tentang manusia. Bagi seorang teolog (sarjana studi ketuhanan), al-Qur'an merupakan buku tentang tuhan dan ketuhanan. Bagi seorang filsuf (ahli filsafat), al-Qur'an merupakan buku mengenai pelbagai masalah asasi yang menjadi bahan perbincangan filsafat dari masa ke masa.
Agama (al-Qur'an) memberikan sebuah motivasi pengarahan dan tujuan kepada ilmu (dan agama).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H