Mohon tunggu...
Zuhdi Triyanto
Zuhdi Triyanto Mohon Tunggu... Operator - Tenaga Administrasi

Suka kopi apa saja

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Cerita Perindu

30 Agustus 2016   00:12 Diperbarui: 30 Agustus 2016   01:08 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kini kau sadar kan, kata yang diramu itu bisa lebih sianida
Ia meluluh lantahkan kesadaran yang lama dibangun
Membakar habis cinta tertanam

Aku mungkin tidak akan menyapamu lagi, dengan kataku
Namun kata ini akan selalu lahir memenuhi alammu
Semua bisa berubah menjadi kata
Rerumputan juga jangkrik yang tak pernah kau kenali misalnya

Ah sudahlah, aku senang melihatmu menunjukan rupa aslimu; mencintai permukaan

//

Setelah menemuimu
Ada saja yang membuatku kembali merindu
Padahal jam belum genap melingkar
Dan senja juga belum dilahap malam

Aku kembali ke satu titik
Dimana aku bertekuk sujud
Pada anak manusia yang datang
Dengan tiba - tiba

Kau yang selalu aku inginkan
Meski aku tak pernah ada dalam anganmu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun