Perkembangan Aliran Modal Asing (Minggu III Mei 2020) antara lain: 1) Premi CDS (Kredit Default Swaps) Indonesia 5 tahun turun ke 200,32 bps per 14 Mei 2020 dari 204,05 bps per 8 Mei 2020; 2) Berdasarkan data transaksi 11-14 Mei 2020, nonresiden di pasar keuangan domestik bali neto Rp 4,17 triliun, dengan beli neto di pasar SBN sebesar Rp 7,21 triliun, sementara jual neto di pasar saham sebesar Rp 3,04 triliun; 3) Berdasarkan data setelmen selama 2020 (ytd), nonresiden di pasar keuangan domestik jual neto Rp 166,68 triliun.
Perkembangan tingkat inflasi, berdasarkan Survei Pemantauan Harga pada minggu II Mei 2020, perkembangan harga-harga pada bulan Mei 2020 diperkirakan deflasi -0,04% (mtm), lebih rendah dari bulan sebelumnya. Sehingga inflasi secara tahun berjalan sebesar 0,08% (ytd), dan secara tahunan sebesar 2,08% (yoy). Faktor penyumbang utama deflasi pada periode Mei 2020 antara lain komoditas telur ayam ras (-0,09%), bawang putih (-0,05%), cabai merah (-0,04%), cabai rawit (-0,03%), emas perhiasan (-0,02%), kangkung dan bayam masing-masing sebesar -0,01% (mtm). Di sisi lain, komoditas utama yang menyumbang inflasi antara lain daging ayam ras (0,05%), bawang merah (0,03%), angkutan udara (0,03%), udang basah, ikan tongkol, jeruk dan air minum kemasan masing-masing sebesar 0,01% (mtm).
Dalam menjaga kestabilan harga harus dilakukan secara sinergis dan harmonis dengan cara kerjasama dan koordinasi diantara lembaga terkait, pemerintah dan masyarakat. Semua lapisan masyarakat memiliki peran yang penting bagi perekonomian. Pertumbuhan dan stabilitas ekonomi merupakan tujuan utama yang harus dicapai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H