Mohon tunggu...
Zudella Oktavani
Zudella Oktavani Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Pelajar yang masih membutuhkan pembelajaran

Selanjutnya

Tutup

Money

Kedudukan Neraca Pembayaran Indonesia di Tengah Pandemi dan Respon Kebijakan Moneter Manakah yang Tepat?

13 Mei 2020   20:40 Diperbarui: 13 Mei 2020   21:37 537
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Perkembangan neraca perdagangan Indonesia pada bulan Maret 2020 tercatat surplus sebesar 743,4 juta dolar AS. Hal ini didukung atas terjadinya surplus neraca perdagangan non-migas sejalan dengan tetap positif kinerja ekspor non-migas di tengah meningkatnya impor non-migas. Dengan begitu, neraca perdagangan Indonesia pada triwulan I 2020 mengalami surplus 2,62 miliar dolar AS. Neraca perdagangan non-migas pada Maret 2020 tetap surplus sebesar 1,68 miliar dolar AS, hal ini didorong kinerja ekspor non-migas terutama produk pertanian. Sementara itu, defisit neraca perdagangan migas pada Maret 2020 sebesar 0,93 miliar dolar AS, disebabkan oleh penurunan impor migas terutama dalam bentuk hasil minyak, sejalan dengan perlambatan aktivitas ekonomi global.

Bank Indonesia memandang surplus perdagangan pada Marte 2020 berkontribusi positif dalam memperkuat ketahanan eksternal perekonomian Indonesia di tengah ketidakpastiaan ekonomi global yang meningkat seiring penyebaran Covid-19 di dunia khususnya di Indonesia. Langkah berikutnya, Bank Indonesia kan terus memperkuat sinergi bauran kebijakan dengan pemerintah dan otoritas terkait untuk meningkatkan ketahanan eksternal, termasuk prospek kinerja neraca perdagangan dan berkaitan dengan neraca pembayaran Indonesia.

Pada awal akhir Januari 2020, posisi cadangan devisa tercatat sebesar 131,7 miliar dolar AS, dan mengalami penurunan di akhir Maret 2020 sebesar 121,0 miliar dolar AS . Terjadi penurunan posisi cadangan devisa sebesar 10,7 miliar dolar AS selama dua bulan, penurunan ini terjadi sejak virus corona mewabah di Indonesia. Namun, posisi cadangan devisa di akhir April 2020 sebesar 127,9 miliar dolar AS, setara pembiayaan 7,8 bulan impor atau 7,5 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Peningkatan tersebut dipengaruhi oleh penerbitan global bons pemerintah. Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor ekternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan. Berdasarkan penjelasan diatas, kinerja neraca pembayaran Indonesia di tengah pandemi Covid-19 diperkirakan dalam kondisi fluktuasi walaupun akan terjadi defisit selama masa pandemi Covid-19 berakhir.

Kebijakan moneter yang ditetapkan oleh Bank Indonesia  harus secara prudent dan dengan tata kelola yang baik, seperti:

Mekanisme pengedaran uang. Sesuai Undang-Undang No. 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang, pandangan Bank Indonesia yang akan melakukan pencetakan uang dalam upaya mitigasi Covid-19 adalah tidak sesuai dengan best practice kebijakan moneter yang prudent dan BI tidak akan melakukan langkah tersebut.

Langkah yang akan dilakukan Bank Indonesia berikutnya, mengenai operasi moneter dalam pengendalian uang giral & likuiditas pasar uang dan perbankan melalui penetapan suku bunga acuan dan pelaksanaan operasi moneter (OM) untuk mengelola likuiditas di pasar uang dan perbankan sejalan dengan langkah Bank Indonesia dalam menstabilkan nilai tukar rupiah. Pelaksanaan OM dengan cara ekspansi dan kontraksi melalui transaksi repo dengan underlying SBN yang dimiliki.

Langkah selanjutnya, mengenai kebijakan Quantitative Easing Bank Indonesia. Salah satu bentuk QE berupa injeksi likuiditas ke perbankan dengan jumlah secara total telah mencapai sekitar Rp 503,8 triliun. Kebijakan QE akan memberikan dampak yang efektif ke sektor riil dengan dukungan dari stimulus fiskal, antara lain melalui implementasi jaring pengaman sosial, insentif industri termasuk subsidi KUR dan program bantuan sosial lainnya serta dukungan rektrukturisasi kredit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun