Nah, inilah salah satu kesaktian orang Madura. Orang Madura itu, bisa mencium suatu aroma dari telinga, ternyata. Sungguh, Masya Allah.Â
Contoh, ba'an  ngeding beunah tamancok, yeh?. (Kamu dengar baunya kotoran ayam, ya?)Â
Coba, sejak kapan aroma (baca: bau) bisa dirasakan oleh telinga? Kan bahasanya, ngeding alias mendengar. Tapi, bagi orang Madura, ngeding memang bermakna mendengar. Tuh contohnya di atas.Â
Contoh yang bermakna bangun, ba'an ecekein matak ngeding, huh! (Kamu dibangungin kok nggak bangun, huh!)Â
"Cekeh" bermakna berdiri dan bangun
Di atas ada kata ecekein, artinya dibangunin. Ya, Cekeh itu bagi orang Madura artinya bangun. Tapi, Cekeh juga punya makna lain, yakni berdiri.Â
Contoh, cekeh-cekeh bek-aben lah. (Bangun-bangun sudah agak siang nih.)
Contoh kedua, misal si A ngantuk di kelas lalu disuruh berdiri, cekeh ma'le sehat, tedung maloloh! (Berdiri biar sehat, tidur mulu!).Â
"Pokol" bisa bermakna jam berapa dan dipukul
Misalnya, saat di rumah, menelepon temannya begini: lagghunah mangkatah pokol berempah ka pasar?. (Besok berangkatnya jam berapa ke pasar?).Â
Tapi, kata Pokol bisa jadi bermakna memukul atau pukul ketika dalam situasi genting menggebuk maling. Contoh,Â