Begini maksud saya. Ketika sedang hujan dan kita ngantuk lalu tidur, itu kan kenikmatan yang kudu disyukuri. Namun, ketika hal itu buyar sebab kita kebelet pipis, artinya kenikmatan tidur tadi mau tak mau kudu digagalkan. Kita telah menggagalkan kenikmatan. Namun, harus tetap disyukuri, ketimbang kita kudu menahan mati-matian rasa ingin pipis.Â
Sebab, hal lain yang mesti disyukuri meski membuang kenikmatan, adalah kita masih diberikan nikmat ingin pipis, kita bisa pipis dan salurannya tetap lancar.Â
Tentu kita paham dan pernah merasakan kalau menahan pipis, di kala kita ingin pipis banget, bisa membuat perut kita jadi mules. Pun kita mungkin pernah mendengar orang yang ingin pipis tapi salurannya tersumbat dan akhirnya kudu dilarikan ke rumah sakit untuk dirawat.
Jadi, di situlah nikmatnya berkencing meski kudu merelakan hilangnya kenikmatan untuk tidur. Nikmat untuk tidur telah hilang. Tapi, sebab pipis saya lancar, saya nggak perlu ke rumah sakit. Pun dengan pipis, perasaan saya jadi tenang sebab nggak ada rasa kebelet lagi yang meresahkan.
Bahkan, saya baru sadar ketika selesai menulis paragraf sebelumnya ini, saya googling, ternyata dilansir dari alodokter.com, menahan kencing, salah satunya bisa terkena infeksi ginjal. Waduh. Beruntung saya tadi berkencing meski dalam keadaan ngantuk.Â
Hey, Saudara-saudari yang seiman yang diberkahi Tuhan, sudah pada kencing belum?Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H