Maka, jatuh dari tempat tidur dan kepalanya "jeduk" ke keramik adalah kenyataan yang sering terjadi.Â
Nggak usah mimpi pun, kadang tidur di kamar tetap saja kurang menyenangkan dan jatuh dengan sendirinya.Â
Atau, kalau mau contoh lain, betapa tidur itu ada yang kurang menyenangkan ya mimpi berkencing. Saya pernah ketemu dengan salah satu postingan di Instagram, yang kira-kira begini: mimpi apa yang sering menjadi nyata? Mimpi kencing. Dan, kebanyakan orang-orang sepakat terhadap komentar itu.Â
Mengapa kurang menyenangkan? Bayangkan, situ baru nyuci sprei, atau paling nggak masih bersih dan wangi, gara-gara mimpi kencing, selain pakaian yang dipakai tidur jadi basah, aroma sprei pun jadi bau tak sedap. Ah, nyuci lagi. Enak?Â
Risiko turu itu pasti ada, entah karena badan sendiri atau sentuhan dari orang lain
Sekali lagi saya tegaskan, risiko berarti kurang menyenangkan. Turu, tak luput dari itu. Gambaran lain dari risiko turu adalah, sampean baru saja mau tidur nyenyak, eh malah dibangunin sama teman ngajak mabar Mobile Legend atau kegiatan lain yang temennya butuh sampean. Sementara sampean sedang enak-enaknya turu.Â
Aku sih pernah mengalami hal yang tak diinginkan itu. Baru saja tidur, sudah dibangunin sama teman diajak ke pasar. Mana cara bangunnya kasar pula. Ya kaget.Â
Masih ada contoh lagi? Ada, kok.Â
Sampean pernah melihat video laki-laki yang tidur terlentang pakai kaos hitam, sedang tidur nyenyak tapi tiba-tiba temannya iseng bibirnya dikasih rokok dan rokoknya malah jatuh ke lehernya, nggak?Â
Jelas itu niat bercanda. Tapi, apakah itu menyenangkan bagi si Bang Turu?Â
Maka, melihat hal-hal di atas, mulai sekarang, hilangkan kata-kata "mending turu meneh, ra risiko". Sebab, hidup punya risiko (akibat yang tak menyenangkan) dalam porsinya masing-masing. Entah karena dengan sendirinya, maupun gara-gara orang lain.Â