Mohon tunggu...
Zubairi
Zubairi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis Artikel Ringan

Orang Kampung

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Keterbatasan Hidup di Desa, namun Harganya Mahal bagi Orang Kota

1 Maret 2021   00:30 Diperbarui: 1 Maret 2021   00:37 1199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya bersyukur dan merasa sangat beruntung hidup di desa. Semua makanan tersedia. Tanaman subur tinggal petik sudah siap saji, tanpa harus membeli seperti di kota. Jangan kira keterbatasan di desa, tidak bisa mengenyangkan perut. 

Justru di desa itu sangat mudah. Semua jenis sayuran ada, kelapa muda campur susu tinggal manjat, singkong, talas mudah dicari. Kandungan nutrisinya pun istimewa. Pokoknya gampang lah. Dan sayuran yang bervitamin bagus itu, justru lebih banyak di desa. Di kota? mana ada?

MENCARI PEKERJAAN TIDAK BINGUNG

Percaya atau tidak, di desa itu mencari pekerjaan sangat mudah. Harus percaya. Ya, lahan sana-sini luas, itulah yang mereka maksimalkan dalam bertani. 

Saya selaku orang desa, berharap agar tidak ada orang Eropa, Rusia datang ke desa lagi yang secara terang memberangun sumber penghasilan orang-orang desas seperti tanah. Lalu viral seperti yang di Tuban baru-baru ini (orang desa nggak butuh viral). 

Kalaupun ada yang viral, itu keberuntungan. Seperti jogetan Udin Bara-Bere atau jamet Sumenep yang baru-baru ini juga viral dan diundang ke Trans TV, semua biaya ditanggung. Jogetannya mampu membuat Dewi Persik dan Ivan Gunawan geleng-geleng kepala.

Back to topic. "Bisakah bertahan hidup hanya dengan bertani"? Masyaaallah. Masih ada pertanyaan nyelenih seperti itu. Berarti kalian masih menggunakan pola pikir orang kota yang kaya.

Ingat, di desa, profesi utamanya itu bertani, bertani dan terus bertani. Dan apa yang tersedia, mereka memaksimalkannya. Sebut saja lahan. Lahan ditanami jagung, padi, singkong, dan sebagainya. Jika kalian (orang kota) datang ke desa ingin jadi marketing perusahaan, ataupun dokter spesialis handal, mungkin kalian akan ditertawakan. Karena salah alamat.

Orang desa itu sederhana. Saya tegaskan kembali. Orang desa TIDAK MAU RUWET. Tak butuh uang banyak, ketika kebutuhan mereka sudah terpenuhi, itu sudah cukup. Keinginan mereka nggak terlalu neko-neko. Yang penting kenyang, sehat dan sejahtera.

UDARA BERSIH DAN LINGKUNGAN SEHAT

Poin ini poin terakhir, sekaligus poin yang sangat dinanti-dinanti hari libur orang kota. Udara segar hanya ada di desa, bukan seperti AC di kota yang nyaris tidak menyehatkan tapi cuma mendinginkan dan menyejukkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun