Mohon tunggu...
Zubaili
Zubaili Mohon Tunggu... Guru - Guru Honorer - Aceh. "Belajar Harus Berguru, Bukan Meniru"

Menulis adalah bagian dari belajar. Dengan belajar, kita bisa mengajar... Dengan mengajar, kita bisa belajar...

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Jangan Sampai Menyesal, Manfaatkanlah 5 Perkara Ini

2 Juni 2021   20:48 Diperbarui: 2 Juni 2021   21:10 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Masa atau waktu adalah hal yang sangat penting. Bahkan di dalam Al-Qur'an Allah banyak bersumpah dengan menggunakan waktu. Antara lain, seperti dalam surah 'Asr dan surah Ad-dhuha.

Rasulullah SAW bersabda:

"Manfaatkan lah lima perkara sebelum lima perkara, masa mudamu sebelum datang masa tuamu, sehatmu sebelum datang sakitmu, masa kayamu sebelum datang masa fakirmu, waktu luangmu sebelum datang kesibukanmu, hidupmu saya sebelum datang matimu (meninggal dunia)"

Manfaatkanlah lima perkara sebelum kamu kedatangan lima perkara (demi untuk meraih keselamatan dunia akhirat):

Pertama, manfaatkanlah masa mudamu sebelum datang masa tua mu.

Masa muda adalah masa yang sangat tepat untuk memperhambakan diri kepada Allah, masa penuh semangat dan kuat untuk berubudiah kepada Allah. Masa dimana kita beribadah dengan nyaman dan sempurna. Berbeda disaat kita sudah tua, fisik yang mulai melemah terkadang ada ibadah yang biasanya sanggup kita kerjakan secara sempurna pada usia muda, tak mampu kita lakukan lagi di masa tua renta. 

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

...

"Ada tujuh golongan manusia yang akan dinaungi oleh Allah dalam naungan (Arsy-Nya) pada hari yang tidak ada naungan (sama sekali) kecuali naungan-Nya: ...Dan seorang pemuda yang tumbuh dalam ibadah (ketaatan) kepada Allah ..."

Kedua, manfaatkanlah sehatmu sebelum datang sakitmu.

Semua kita pasti mengingin selalu dalam keadaan sehat, dan tak mengingin tubuh kita untuk merasakan sakit. Kesehatan yang Allah berikan mari kita pergunakan untuk hal-hal yang diridhai Allah SWT. Sebelum sakit gunakan waktu untuk mencari ilmu pengetahuan dan beramal sesuai dengan ilmu.

Ketiga, manfaatkanlah masa kayamu (kekayaanmu) sebelum datang faqirmu.

Bagi kita yang hartawan tentunya kesempatan untuk bersedekah lebih besar dibandingkan dengan yang miskin. Kesempatan yang Allah berikan untuk mendapatkan pahala yang besar jangan disia-siakan. Gunakan harta yang ada untuk bekal kita kelak. Dengan cara memperbanyak bersedekah, membantu fakir miskin dan anak yatim, membantu pembangunan mesjid, dan lain sebagainya.

"Dan infakkanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum kematian datang kepada salah seorang di antara kamu; lalu dia berkata (menyesali), \"Ya Tuhanku, sekiranya Engkau berkenan menunda (kematian)ku sedikit waktu lagi, maka aku dapat bersedekah dan aku akan termasuk orang-orang yang saleh.\" (Q.S. Al-Munafiqun: 10)

Keempat, manfaatkanlah waktu luangmu sebelum datang kesibukanmu (disibukkan dengan berbagai urusan).

Waktu luang yang ada hari ini jangan kita sia-siakan. Selagi mampu kita kerjakan hari ini, kerjakanlah jangan menunggu esok hari.

Rasulullah Saw bersabda,

"Ada dua nikmat yang banyak manusia tidak bisa memanfaatkan dengan baik, yaitu nikmat sehat dan waktu luang." (H.R. Bukhari, dari Ibnu Abbas)

Kelima, manfaatkanlah masa hidupmu (kehidupanmu) sebelum kamu meninggal dunia.

Setiap makhluk yang bernyawa akan merasakan yang namanya kematian. Cepat atau lambat. Di saat tiba giliran kita meninggal dunia, sedetikpun tak akan bergeser.

"Dan Allah tidak akan menunda (kematian) seseorang apabila waktu kematiannya telah datang. Dan Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan." (Q.S. Al-Munafiqun:11)

Kelak, disaat sudah berada di alam kubur, cukup banyak manusia yang menyesal karena menyia-nyiakan waktunya di dunia. Mereka meminta untuk dikembalikan ke dunia yang fana ini, walau hanya sedetik saja. Tak lain, bukan untuk bertemu istri, suami, anak, ibu, kawan, guru, dan sebagainya. Tetapi hanya semata mata untuk berubudiah kepada Allah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun