Kemajuan teknologi membuat kita menjadi mudah untuk meraih informasi. Akan tetapi jika kita memanfaatkannya dengan sikap yang negatif maka akan menjerumuskan diri sendiri. Teknologi dapat menjadi teman jika kita menggunakan dengan baik, dan dapat menjadi musuh ketika kita menggunakannya dengan cara yang negatif. Hal ini disebabkan karena teknologi menawarkan sebuah jangkauan yang sangat mudah untuk di akses. Kita sangat mudah melihat hal yang baik, dan juga sangat mudah melihat hal yang buruk dan tercela.
Pada era globalisasi yang semuanya serba dengan teknologi membuat masyarakat untuk tidak ingin hidup dengan kesusahan, semua memanfaatkan dengan mudah namun dibalik semua itu, Pendidikan islam sangatlah tidak dimanfaatkan dengan maksimal karena kurangnya daya minat dalam mempelajarinya, khususnya dalam hal sejarah, ketika kita mau belajar, banyak sekali sejarah Pendidikan islam yang tersembunyi di daerah kita sendiri dan hanya segelintir orang yang mau mempelajarinya.
Kurangnya kesadaran masyarakat dalam mempelajari sejarah, telah dipaparkan oleh artikel terdahulu, yang dampaknya adalah kurangnya pengetahuan yang ada di lingkungannya. Tujuan untuk mempelajarinya adalah kita mampu mengambil hikmah dari sebuah kisah di masa lalu kelam, agar menjadi pendorong dalam mencintai sejarah di lingkungan sekitar.
Pemahaman sejarah tidak lain dari keadaan jiwa yang menampilkan tingkatan penghayatan pada arti serta hakikat sejarah untuk masa saat ini serta untuk masa depan, menyadari landasan pokok untuk berfungsinya arti sejarah dalam proses pembelajaran, pemahaman sejarah pada manusia sangat berarti untuk pembinaan budaya bangsa. Pemahaman sejarah tidak Cuma pada menaikkan pengetahuan, akan tetapi pula menyadari kalau perlu menghayati nilai-nilai budaya bangsa. Buat memahami jati diri bangsa diperlukan pengetahuan sejarah pada umumnya serta sejarah nasional pada khususnya.
Metode
Penelitian artikel ini menggunakan penelitian kualitatif deskriptif. Yaitu metode penelitian yang menggunakan data kualitatif lalu dikembangkan secara deskriptif.. penelitian ini sering digunakan untuk menganalisa sebuah perkara atau situasi secara sosial. Penelitian deskriptif bertujuan untuk menampilkan sebuah skema secara akurat dengan kejadian yang telah di selidiki. Penelitian kualitatif sangatlah subjektif  daripada dengan kuantitatif, karena pada penelitian ini menggunakan cara yang berbeda, yaitu dalam mencari informasi khususnya individu berupa wawancara secara lengkap. Peneliti hanya mengamati tingkah laku masyarakat sekitar khususnya di daerah demak, selain dijuluki sebagai kota wali, Demak sangat kental dengan nilai budaya dan sejarahnya, karena dalam kota itu sendiri terdapat makam salah satu walisongo yaitu sunan kalijaga dan makam raja yang memimpin kerajaan pertama kali di tanah jawa yaitu Raden Fatah yang memimpin kerajaan Demak. Namun dibalik itu kesadaran masyarakat dalam mempelajari sejarah Pendidikan islam di lingkungan ini sangatlah minim, karena kurangnya daya minat penduduk sekitar. Peneliti mengamati perilaku masyarakat yang mengarah ke pembelajaran sejarah yang tidak harus dilakukan di sekolahan, dengan mengumpulkan data lalu di analisis dengan deskriptif.
Pembahasan
1. Menumbuhkan Kesadaran Masyarakat
Kesadaran Mayarakat dalam mempelajari sejarah Pendidikan islam sangatlah penting dilakukan karena sejarah sangatlah penting untuk dikaji lalu diteladani dan di terapkan pada kehidupan sehari-hari. Sejarah tidak hanya dipelajari dengan mengamati dan menghafal, akan tetapi dengan menjiwai setiap makna yang terkandung di dalamnya, maka secara otomatis dapat mempengaruhi sikap dan perilaku seseorang. Menumbuhkan kesadaran sejarah kepada masyarakat tidaklah perkara mudah, maka harus dilakukan dengan cara yang kreatif dan inovatif supaya dapat memancing daya Tarik masyarakat untuk mempelajarinya, langkah kecil yang dapat dilakukan seperti menggunakan pakaian unik yang mencerminkan arti historis seperti halnya menggunakan baju lurik yang konon dahulu sering dikenakan sunan kalijaga dalam menyiarkan dakwah islam di tanah jawa. Maka ketika orang lain melihat kita pasti muncul di pikiran mereka untuk bertanya bagi orang yang belum mengerti, dan akan menimbulkan kesan tersendiri bagi orang yang sudah mengerti. Secara tidak langsung bagi orang yang belum mengerti, mereka akan merasa penasaran dengan pakaian yang sedang kita kenakan, secara otomatis mereka mencari tahu sejarah pakaian baju lurik, siapa orang yang mengenakan pakaian lurik, dan apa yang dilakukan orang zaman dahulu mengenakan pakaian itu.
Mempelajari sejarah di lingkungan sekitar sangatlah penting dilakukan, selain sebagai jembatan penghubung untuk disampaikan ke generasi selanjutnya, sejarah dapat menimbulkan sikap yang tenggah rasa dan peduli kepada orang lain, memiliki output yang positif untuk berkontribusi di lingkungan masyarakat. Ketika orang sudah mengerti dan mampu memahami asal usul sebuah sejarah, maka dengan sendirinya dapat memiliki kesadaran untuk mempelajari sejarah selanjutnya, dan diharapkan bisa mempengaruhi pola fikir dan sikap seseorang dalam menjalani kehidupannya.
Sementara itu dalam peraturan mentri Pendidikan. No 22/2006 dijelaskan mengenai tujuan pembelajaran sejarah yaitu untuk membentuk watak dan peradaban bangsa yang bermartabat serta membentuk manusia Indonesia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air. Sejarah mengajarkan untuk menentukan pilihan guna mempertimbangkan pendapat. Serta sebagai membawakan sebuah kisah