Mohon tunggu...
ztifania Dewi
ztifania Dewi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi uin jakarta/FDIKOM/Pengembangan Masyarakat Islam

Saya masuk uin alhamdulillah Dan saya Insyaallah Mau daftar CPNS semoga saya bisa jadi PNS Aamiin, hobi saya badminton

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tarekat Dalam Tasawuf

4 Januari 2025   18:02 Diperbarui: 4 Januari 2025   18:02 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pengertian: 

Tarekat merupakan anak kandung tasawuf amali yang dibangun di atas prinsip "ilmu amaliah, amal ilmiah" yang dipraktekkan di bawah bimbingan seorang mursyid. Terdapat lima perspektif yang bisa digunakan untuk menjelaskan pengertian tarekat secara lengkap dan menyeluruh. 

Pertama, tarekat menurut etimologi atau asal-usul kata. 

Kedua, tarekat menurut peringkat penghayatan keislaman kaum muslimin. 

Ketiga, tarekat dari perspektif cara, jalan, dan metode yang dilakukan para sufi dalam menyucikan jiwa, mendekatkan diri kepada Allah, dan merasakan kehadiran-Nya di dalam kalbu. 

Keempat, tarekat dari perspektif metode psikologi mursyid dalam membimbing murid-murid guna merasakan zikir kalbu. 

Kelima, tarekat dari perspektif organisasi para pengamal tasawuf di bawah kepemimpinan mursyid.

KOMPONEN POKOK TASAWUF:

1. Mursyid

Mursyid secara bahasa berarti pembimbing/guru, tepatnya guru tarekat. Mursyid adalah pemimpin tertinggi sebuah tarekat atau yang membimbing murid-murid dalam melakukan amaliah tarekat, seperti zikir, wirid, tawajuh, muraqabah.

2. Murid 

Dalam tarekat, murid adalah para penempuh jalan rohani yang berharap mendapat keridaan Allah, mengenal-Nya, dan mencintai-Nya.

3. Wirid

Wirid secara etimologi berarti sesuatu yang terjadi berulang-ulang. Dalam tarekat, wirid adalah zikir yang dilakukan secara rutin. Wirid tarekat Qa- diriyah wa Naqsyabandiyah pada intinya adalah berzikir setiap selesai salat lima waktu dengan mengucapkan kalimat " " (La ilaha illa Allah) sebanyak 165 kali, yang dinamakan dengan dzikir lisan.

4. Talqin 

Talqin secara bahasa berarti nasihat yang menyadarkan. talqin adalah nasihat mursyid kepada calon murid. Namun, nasihat yang diberikan bukan nasihat biasa.

5. Baiat

Baiat secara bahasa berarti janji atau perjanjian di antara dua orang atau dua pihak. Dalam tarekat, baiat adalah perjanjian antara murid dengan mursyid, yakni murid berjanji akan mengamalkan zikir yang diajarkan guru dengan sebaik-baiknya.

6. Silsilah 

Silsilah secara bahasa berarti mata rantai. Dalam tarekat, silsilah adalah mata rantai yang menghubungkan kesinambungan rohani di antara mursyid yang satu dengan mursyid sebelumnya hingga sampai kepada mursyid tertinggi, yaitu Rasulullah.

7. Tempat 

Tempat diklat rohani para sufi disebut dengan beberapa nama, antara lain ada yang menyebutnya zawiyah, yang berarti pojok. Istilah zawiyah pada awalnya berarti salah satu sudut masjid yang disediakan bagi para sufi pengembara yang membutuhkan tempat istirahat.

8. Adab

Adab adalah etika yang mengatur hubungan murid dengan mursyid dalam tarekat. Adab dalam tarekat merupakan kunci keberhasilan murid tarekat. Menurut Ibn 'Arabi, seorang murid di hadapan gurunya hendaklah bersikap seperti mayat di hadapan orang yang memandikannya.

* PERKEMBANGAN TAREKAT QADIRIYAH WA NAQSYABANDIYAH (TQN)

Dari kelima tarekat tersebut, tarekat Qadiriyah merupakan tarekat yang paling besar karena ketokohan pendirinya, yaitu Syekh Abd al-Qadir al- Jaylani yang dikenal dengan gelar kehormatan 1) muhyi al-din wa al-sunnah. yaitu tokoh yang menghidupkan agama dan sunah Nabi. 

2) mumit al- bidah, yaitu tokoh yang mematikan bidah. 

3) imam al-zahid, yaitu pemimpin yang zuhud terhadap kemewahan dunia. 

4) al-arif al-qudwah, yaitu yang mengenal Allah dan pemimpin teladan. 

Beliau mengajak murid-murid- nya bekerja keras untuk kehidupan karena mengamalkan tarekat tidak berarti membelakangi kehidupan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun