Mohon tunggu...
Lighthouse
Lighthouse Mohon Tunggu... Freelancer - Lighthouse

Lighthouse

Selanjutnya

Tutup

Financial

Volatilitas Dalam Pasar Forex

5 Desember 2022   11:48 Diperbarui: 6 Desember 2022   10:57 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Juga disebut sebagai volatilitas statistik, volatilitas historis (HV) mengukur fluktuasi sekuritas pokok dengan mengukur perubahan harga selama periode waktu yang telah ditentukan. Ini adalah metrik yang kurang umum dibandingkan dengan implied volatility karena tidak bisa memperkirakan masa depan.

Saat terjadi peningkatan volatilitas historis, harga sekuritas juga akan bergerak lebih dari biasanya. Saat ini, ada harapan bahwa sesuatu akan atau telah berubah. Sebaliknya, jika volatilitas historis turun, itu berarti ketidakpastian telah dihilangkan, sehingga semuanya kembali seperti semula.

Perhitungan ini mungkin didasarkan pada perubahan intraday, tetapi seringkali mengukur pergerakan berdasarkan perubahan dari satu harga penutupan ke harga berikutnya. Bergantung pada durasi perdagangan opsi yang diinginkan, volatilitas historis dapat diukur secara bertahap mulai dari 10 hingga 180 hari perdagangan.

Kesimpulan

Volatilitas adalah seberapa banyak dan seberapa cepat harga bergerak selama rentang waktu tertentu. Di pasar saham, peningkatan volatilitas seringkali merupakan tanda ketakutan dan ketidakpastian di kalangan investor. Volatilitas dapat menciptakan peluang bagi pedagang harian untuk masuk dan keluar dari posisi. Volatilitas juga merupakan komponen kunci dalam penentuan harga dan perdagangan opsi.

Volatilitas mewakili seberapa besar harga aset berayun di sekitar harga rata-rata---itu adalah ukuran statistik dari penyebaran pengembaliannya. Ada beberapa cara untuk mengukur volatilitas, termasuk koefisien beta, model penetapan harga opsi, dan standar deviasi pengembalian. Aset yang volatile sering dianggap lebih berisiko daripada aset yang kurang volatile karena harganya diperkirakan kurang dapat diprediksi. Volatilitas merupakan variabel penting untuk menghitung harga opsi.

Semoga Bermanfaat :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun