Mohon tunggu...
Aisyah Nawangsari Putri
Aisyah Nawangsari Putri Mohon Tunggu... Wiraswasta - Small town girl. Took the midnight train, going anywhere.

Freelance writer Email: zonaisyah@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Satu Kebiasaan Baik Bisa Menciptakan Kesuksesan, Belajar dari Keberhasilan Alcoa

25 Desember 2017   03:38 Diperbarui: 25 Desember 2017   03:40 1142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selain kesehatan, saya juga ingin memperbaiki kondisi keuangan. Saya berencana mencatat setiap pengeluaran di jurnal. Saya harap saya bisa menemukan pengeluaran apa yang tidak penting dan menghemat lebih banyak uang.

Dari jurnal, saya juga berharap bisa mengetahui produktivitas saya. Berapa banyak jurnal yang saya baca, berapa banyak artikel yang saya tulis, berapa banyak buku yang saya baca, dan berapa uang yang saya hasilkan setiap harinya. 

Saat ini memang terdengar muluk-muluk, namun saya tidak berharap saya menjadi lebih produktif dua kali lipat dibanding saat ini. Saya hanya berharap dengan rutin menulis di jurnal saya akan terdorong untuk menjadi lebih produktif, lebih hemat, dan lebih sehat.

Resolusi 2018 saya hanya ada satu: memiliki kebiasaan menulis jurnal setiap hari tanpa bolos.

Mengubah Kebiasaan Buruk Menjadi Kebiasaan Baik

Memulai kebiasaan baru adalah hal yang sulit. Namun mengubah kebiasaan buruk menjadi kebiasaan baik itu mudah. Secara teori, kita hanya perlu menentukan kebiasaan apa yang ingin kita ubah. Setelah itu menentukan ganjaran dan tanda. Kemudian mencari solusi.

Pertama-tama saya akan menentukan kebiasaan yang ingin saya ubah. Saya gemar menelusuri jejaring sosial. Awalnya baik-baik saya, namun lama-kelamaan saya pusing sendiri saat membaca komentar atau status konyol dari kawan saya. Saya memutuskan bahwa jejaring sosial adalah racun bagi kesehatan saya dan harus dihilangkan.

Langkah kedua adalah menentukan ganjaran atau apa yang akan kita dapatkan setelah melakukan kebiasaan tersebut. Bagi saya, setelah menjelajahi jejaring sosial, saya merasa santai. Dari situ saya harus mencari aktivitas yang memiliki efek yang sama. 

Langkah ketiga adalah menentukan tanda atau sesuatu yang mendorong kita untuk melakukan kebiasaan buruk. Saya biasanya mulai berkelana di jejaring sosial saat merasa bosan atau lelah. Ini berarti saya harus memulai kebiasaan baru di saat saya merasa bosan atau lelah.

Langkah terakhir adalah mencari solusi. Saya belum pernah membuktikan apakah ini berhasil atau tidak, tapi sejauh ini saya cukup menikmati aktivitas mewarnai dan kaligrafi. Setiap kali saya merasa stress, saya akan mematikan handphone dan mulai mewarnai. Dalam beberapa jam, saya sudah pulih kembali. Saya ingin membuktikan apakah saya bisa mengubah kebiasaan saya berjejaring sosial dengan mewarnai atau menulis kaligrafi. 

Beberapa hari ini saya menonton video dan mengunjungi blog tentang bullet journal.Mereka menulis jurnal dengan cara yang menyenangkan. Tidak ada aturan apa pun. Kita boleh menggunakan alat tulis apa pun yang kita suka dan mencoret apa pun yang kita mau. Ini bisa menjadi solusi untuk mengubah kebiasaan buruk saya menjadi kebiasaan baik yang menjadi resolusi saya tahun depan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun