Pendahuluan
      Bisnis laundry atau binatu adalah bisnis yang menawarkan tempat untuk membersihkan pakaian. Lebih dari sekadar lokasi untuk mencuci, layanan laundry tidak hanya sebagai tempat untuk menyimpan pakaian, tetapi juga sebagai tempat untuk membersihkan dan mengawetkan pakaian.Â
Segala sesuatu yang serba instan menjadi tren di masyarakat saat ini seiring dengan terciptanya waktu yang semakin dinamis. Industri laundry berkembang dengan cepat, yang menyoroti betapa pentingnya keberadaan laundry. Di masa lalu, hotel-hotel menangani sebagian besar layanan laundry; namun, akhir-akhir ini, masyarakat umum dan kalangan bermodal seperti hotel mulai menggunakan layanan laundry.
     Sama seperti UMKM lainnya, pemilik menangani manajemen bisnis laundry secara langsung. Dalam hal manajemen, Pemilik bisnis laundry saling bersaing satu sama lain untuk mendapatkan pelanggan dengan menawarkan harga dan fasilitas yang lebih baik. Berdasarkan data yang dikumpulkan, mayoritas pelanggan jasa laundry ini adalah warga sekitar atau pekerja, dengan persentase kecil dari kalangan pelajar dan mahasiswa.
     Indo laundry adalah usaha yang bergerak dibidang jasa laundry yang beralamat di Jln Soekarno (Belakang Masjid Kubah Kecubung Kota Palangkaraya). Indo laundry, menjual layanan yang mencakup mencuci, mengeringkan, dan menyetrika pakaian dengan biaya dengan harga per kg sebesar Rp6.000. Layanan laundry ini cukup menarik karena melayani orang-orang sibuk yang bekerja di kantor dan tidak memiliki waktu untuk mencuci pakaian.
- Â Menurut Ardiani Ika variable costing adalah suatu konsep penentuan harga pokok yang hanya memasukkan biaya produksi variabel sebagai elemen harga pokok produk.Â
- Menurut Brealey Myers Marcus laporan laba rugi adalah laporan keuangan yang memperlihat pendapatan, beban, dan laba bersih perusahaan sepanjang suatu periode waktu.
Hasil dan Pembahasan
    Berikut adalah perhitungan laba rugi metode variabel costing pada UMKM Indo Laundry:
                        Variabel Costing
Biaya produksi per unit
BBB Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â 530.000
BTKL Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â 1.050.000
Bop Variabel         1.108.000 +
Hp produksi       = Rp 2.688.000Â
 Laporan laba rugi metode Variabel Costing bulan februari
Penjualan                          4.087.000
Biaya Variabel          2.688.000
Biaya Pemasaran           --
Total Biaya Variabel   = 2.688.000 -
Kontribusi Margin                 1.399.000
Biaya TetapÂ
BOP Tetap                525.000
Biaya Pemasaran           -
                                   525.000 --
Laba Bersih                        874.000Â
     Berdasarkan hasil perhitungan dengan metode variabel costing diatas didapatkan Hp produksi sebesar Rp 2.688.000, biaya variabel Rp 2.688.000, BOP tetap Rp 525.000 dan kontribusi margin sebesar Rp 1.399.000. Indo laundry menghasilkan laba bersih sebesar Rp 874.000, dari sini terlihat bahwa laba bersih tersebut melebihi BOP tetap.
      Selain itu penggunaan metode variabel costing lebih cocok untuk UMKM jasa laundry dikarenakan bersifat harian serta membantu Indo laundry untuk menganalisis pengeluaran yang lebih kategorik berupa pemisahan biaya variabel dan BOP tetap berguna untuk meningkatkan efisensi penggunaan bahan baku dan meningkatkan peluang dalam mengambil keputusan berdasarkan data laba rugi metode variabel costing.
Kesimpulan
       Indo Laundry adalah salah satu perusahaan jasa binatu di Palangkaraya yang mengenakan biaya Rp6.000 per kilogram. Laporan laba rugi  yang menampilkan penjualan, biaya, dan laba bersih perusahaan disebut laporan laba rugi. Variabel costing adalah konsep biaya yang hanya memperhitungkan biaya produksi variabel.Â
Laba bersih Indo Laundry sebesar Rp 874.000 ditunjukkan oleh pendekatan biaya variabel, yang melampaui biaya operasional tetap. Penerapan penggunaan bahan baku secara lebih efisien dan melakukan analisis biaya yang komprehensif merupakan dua manfaat dari metode variabel costing.
      Berdasarkan analisis menunjukkan bahwa UMKM jasa laundry Indo memiliki kesuksesan finansial yang kuat. Laba yang positif adalah tanda dari hal ini. Indo laundry dapat membuat keputusan yang lebih baik untuk meningkatkan profitabilitas dengan menggunakan metode biaya variabel untuk membantu mereka memahami struktur biaya dan pendapatan.
ReferenceÂ
Ika, '20171115022256-Akuntansi-Manajemen-.Pdf', 2010, p. 11
Ninda Nur Fauziah, Ninda Nur Fauziah, and Wehdawati, 'Revenue Analysis Using Break Even Point in Angel Laundry', EKONOMIKA45: Jurnal Ilmiah Manajemen, Ekonomi Bisnis, Kewirausahaan, 7.2 (2020), 124--27
Pasapan, Veronika, Rudy J. Pusung, and Djeini ` Maradesa, 'Analisis Metode Full Costing Dan Variable Costing Dalam Penentuan Harga Pokok Produksi Boba Biji Nangka Pada UMKM Subin Mood Boba', Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi, 11.02 (2023), 453--63
Dibuat Oleh Kelompok 5 Akuntansi Manajemen
Nur Anisa _2214140028
Ema Aulida _2214140048
Zolqifli Rahmat Widodo_2214140055
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H