Menurut data dari Loup Ventures bahwa pengguna ponsel pintar Android ingin beralih ke iPhone. Sebanyak 40 persen dari 530 orang yang ikut serta dalam survei tersebut adalah pengguna Android. Dari total jumlah pengguna yang disurvei, 19% menyatakan keinginan untuk meninggalkan perangkat Android mereka. Angka ini terlihat meningkat jika dibandingkan dengan tahun lalu yang hanya sekitar 12%.Â
    Sehingga terjadinya peningkatan permintaan terhadap produk tersebut. Menurut databoks, iPhone 12 menyumbang 5% dari penjualan smartphone global dan menjadi smarthphone terlaris didunia pada kuartal pertama 2021.
    Sobat sekalian ternyata data diatas mengalami peningkatan, menarik nggak sih kalau kita  bahas apa saja alasan seseorang melakukan flexing.
a. Â Insecure dan Caper
   Flexing dapat terjadi sebagai akibat dari rasa tidak aman seseorang. Dikarenakan keberadaan mereka tidak dihargai atau tidak dianggap penting oleh orang lain. Mereka akan menunjukkan kepada publik bahwa mereka memiliki hak untuk diterima dalam lingkungan sosial dan menerima pengakuan dari orang lain.
b. Â Tekanan Sosial
   Tekanan sosial di lingkungan sekitar dapat mempengaruhi siapa saja. Misalnya, tuntutan gaya hidup dalam pergaulan dapat memicu seseorang tersebut melakukan aksi flexing.
c. Â Mengatasi kesedihan
   Dari riset yang telah dilakukan bahwa ketika orang merasa sedih, rendah diri, atau membutuhkan pengakuan. Untuk mengatasi kesedihan mereka, mereka akan membeli barang-barang yang dianggap mewah dan branded.
d. Â Meningkatkan KepedeanÂ
   Menurut buku Martin Lindstrom yang berjudul Brainwashed, orang yang memiliki kepercayaan diri rendah lebih bergantung pada barang-barang mewah. Akibatnya, kepercayaan dirinya akan meningkat ketika membeli barang mewah dan melakukan tindakan flexing dimedsos.