Mohon tunggu...
Zola Nuritami
Zola Nuritami Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/Universitas Indraprasta PGRI

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengetahui Apa Itu Self Efficacy?

12 Juli 2023   12:00 Diperbarui: 12 Juli 2023   12:23 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Self efficacy atau keyakinan diri yang dimiliki seseorang biasanya akan mempengaruhi individu tersebut dalam mengambil suatu tindakan atau keputusan. Dimana tindakan tersebut ditujukan untuk mencapai suatu tujuan atau beberapa hal atau peluang yang mungkin terjadi di masa depan. Namun, tahukah Anda apa itu self efficacy?

Masalah psikologis dapat mempengaruhi seseorang terhadap suatu tujuan yang ingin dicapainya. Salah satu aspek psikologis yang harus dikembangkan dalam pembelajaran matematika yaitu self efficacy. Self efficacy adalah aspek psikologis yang memiliki dampak besar pada kemampuan siswa untuk berhasil menyelesaikan tugas dan memecahkan masalah (Ananda & Wandini, 2022). Self efficacy merupakan salah satu aspek pengetahuan tentang diri individu atau kemampuan individu dalam memperkirakan kemampuan dirinya yang meliputi kepercayaan diri, kemampuan menyesuaikan diri, kapasitas kognitif, kecerdasan dan kapasitas bertindak pada situasi yang penuh tekanan (Oktariani, 2018). Jadi, self efficacy menekankan aspek keyakinan diri seseorang dalam melakukan tugas dan tindakan bagaimana seharusnya seorang siswa dapat melakukan sebuah tindakan dari apa yang dimilikinya.

Dalam situasi yang sulit, seseorang yang memiliki self efficacy rendah cenderung mudah menyerah. Sementara orang yang memiliki self efficacy tinggi akan berusaha lebih keras untuk mengatasi tantangan yang ada. Efikasi memberi sumbangan terhadap motivasi melalui beberapa cara yaitu dengan menetapkan tujuan-tujuan bagi mereka sendiri dan menentukan besar usaha yang akan diberikan, menetapkan kegigihan dalam menghadapi kesulitan dan kegagalan yang akhirnya mempengaruhi pula (Marunung, Bastian, & Wardi, 2022). Sehingga, semakin tinggi efikasi diri seseorang, maka semakin besar pula usaha, tekad dan kegigihannya dalam menghadapi masalah-masalah sulit sebagai tantangan yang harus diterima dan diputuskan oleh seseorang.

Pengertian Self Efficacy 

Self efficacy (keyakinan diri) merupakan salah satu dimensi penting yang dimiliki siswa dalam pemecahan masalah matematika. Self efficacy merupakan suatu keyakinan yang harus dimiliki siswa agar berhasil dalam proses pembelajaran (Sunaryo, 2017). Keyakinan berhubungan dengan dorongan atau motivasi yang dimiliki oleh siswa untuk lebih percaya diri dan memiliki keyakinan terhadap kemampuan sendiri. Menurut Liu dan Koirala (Rapsanjani & Sritresna, 2021), self efficacy merupakan aspek psikologis yang memberikan pengaruh signifikan terhadap keberhasilan siswa dalam menyelesaikan tugas dan pertanyaan-pertanyaan pemecahan masalah dengan baik. Self efficacy adalah keyakinan individu dalam menghadapi dan menyelesaikan permasalahan yang dihadapinya diberbagai situasi serta mampu menentukan tindakan dalam menyelesaikan tugas atau masalah tertentu. Sehingga individu tersebut mampu mengatasi rintangan dan mencapai tujuan yang diharapkan (Muna, Khotimah, & Zuhaira, 2021). Dengan demikian, self efficacy merupakan suatu keyakinan dalam diri siswa yang dapat berpengaruh terhadap keberhasilan siswa dalam pemecahan masalah untuk mencapai tujuan yang diharapkan.

Pengertian Self Efficacy Menurut Para Ahli

  • Bandura (1986) 

Self efficacy adalah suatu kepercayaan diri terhadap kemampuan dirinya dalam melakukan sesuatu untuk mencapai kesuksesan.

  • Stipek (2001) 

Efikasi diri merupakan sebuah kepercayaan atau keyakinan terhadap kemampuan yang dimiliki diri sendiri.

  • Santrock (2007) 

Self efficacy merupakan keyakinan seseorang terhadap kemampuan yang mereka miliki dalam menguasai kondisi dan situasi serta menghasilkan sesuatu yang menguntungkan bagi mereka.

  • Niu (2020) 

Efikasi diri adalah hasil dari sebuah interaksi antara lingkungan eksternal, kemampuan personal, mekanisme penyesuaian diri, dan pendidikan serta pengalaman.

Dimensi Self Efficacy 

Menurut Bandura (Subaidi, 2016), dimensi-dimensi Self Efficacy yang digunakan sebagai dasar bagi pengukuran terhadap Self Efficacy individu adalah Magnitude, Strenght, dan Generality, yakni :

  • Magnitude 

Dimensi ini berkaitan dengan tingkat kesulitan tugas yang diyakini oleh seseorang untuk dapat diselesaikan. Jika individu dihadapkan pada masalah atau tugas-tugas yang disusun menurut tingkat kesulitan tertentu maka Self efficacy nya akan jatuh pada tugas-tugas yang mudah, sedang, dan sulit sesuai dengan batas kemampuan yang dirasakan untuk memenuhi tuntutan perilaku yang dibutuhkan bagi masing-masing tingkatnya tersebut. Indikator kesulitan memiliki implikasi terhadap pemilihan tingkah laku yang dicoba atau yang akan dihindari. Individu akan mencoba tingkah laku yang dirasa mampu dilakukan dan akan menghindari tingkah laku yang dirasa berada di luar batas kemampuannya.

  • Strenght 

Dimensi ini berkaitan dengan tingkat kekuatan atau kelemahan keyakinan individu tentang kemampuan yang dimilikinya. Individu dengan self efficacy kuat mengenai kemampuannya cenderung pantang menyerah dan ulet dalam meningkatkan usahanya walaupun menghadapi rintangan. Sebaliknya individu dengan self efficacy lemah cenderung mudah terguncang oleh hambatan kecil dalam menyelesaikan tugasnya.

  • Generality 

Dimensi ini merupakan dimensi yang berkaitan dengan keluasan bidang tugas yang dilakukan. Dalam mengatasi atau menyelesaikan masalah/tugas-tugasnya, beberapa individu memiliki keyakinan terbatas pada suatu aktivitas dan situasi tertentu dan beberapa menyebar pada serangkaian aktivitas dan situasi yang bervariasi.

Kategori Self Efficacy 

Secara garis besar self efficacy terdiri dari dua bentuk, yaitu self efficacy tinggi dan self efficacy rendah (Ferdyansyah, Rohaeti, & Suherman, 2020).

  • Self Efficacy Tinggi

Siswa yang memiliki self efficacy tinggi, aspirasi tinggi, dan komitmen yang tinggi pada tujuan, tugas yang sulit dianggap sebagai tantangan untuk dipecahkan dari pada dianggap sebagai ancaman yang harus dihindari. Dengan efikasi diri yang tinggi selalu mengerjakan tugasnya dengan penuh semangat.

  • Self Efficacy Rendah

Siswa yang memiliki self efficacy rendah mengalami kesulitan dalam memecahkan tugas dan menganggap tugas tersebut sebagai ancaman terhadap dirinya. Siswa yang memiliki aspirasi rendah dan komitmen yang lemah pada tujuan cenderung menyerah. Dengan efikasi diri rendah, siswa cenderung menghindari tugasnya, terutama yang sulit bagi mereka.

Faktor-faktor Self Efficacy 

Tinggi rendahnya Self Efficacy seseorang disebabkan oleh adanya beberapa faktor yang berpengaruh dalam mempersepsikan kemampuan diri individu, antara lain menurut Bandura yaitu jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, dan pengalaman (Marasabessy, 2020), sebagai berikut:

  • Jenis Kelamin

Orang tua seringkali memiliki pandangan yang berbeda tentang kemampuan anak laki-laki dan perempuan. Sementara laki-laki berusaha untuk sangat bangga pada diri mereka sendiri, wanita seringkali meremehkan kemampuan mereka. Hal ini disebabkan oleh pandangan orang tua terhadap anaknya. Orang tua merasa bahwa anak perempuan lebih sulit menghadiri kelas daripada anak laki-laki, meskipun prestasi akademik mereka tidak jauh berbeda. Meskipun keterlibatan orang tua secara tidak langsung berhubungan, baik sebagian maupun seluruhnya, terhadap prestasi belajar matematika siswa melalui efek mediasi dari efikasi diri matematika. Dalam bidang kerja tertentu, laki-laki memiliki efikasi diri yang lebih tinggi dibandingkan perempuan, dan sebaliknya perempuan lebih berhasil dibandingkan laki-laki dalam banyak tugas pekerjaan.

  • Usia

Self efficacy seseorang berkembang melalui pembelajaran sosial sepanjang hayat. Orang yang lebih tua biasanya memiliki lebih banyak waktu dan pengalaman untuk menghadapi apa yang terjadi daripada orang yang lebih muda yang mungkin memiliki lebih sedikit pengalaman dan peristiwa dalam hidup mereka. Orang yang lebih tua lebih mampu mengatasi rintangan dalam hidupnya daripada orang yang lebih muda, hal ini juga terkait dengan pengalaman individu tersebut selama siklus hidupnya.

  • Tingkat Pendidikan

Self efficacy dibangun melalui pembelajaran yang dapat dianut oleh seseorang dengan tingkat pendidikan formal. Mereka yang memiliki tingkat yang lebih tinggi cenderung memiliki efikasi diri yang lebih tinggi karena mereka umumnya menerima lebih banyak pendidikan formal, dan tingkat pendidikan yang lebih tinggi memberi mereka lebih banyak kesempatan untuk belajar bagaimana mengatasi masalah hidup mereka.

  • Pengalaman

Self efficacy muncul melalui pembelajaran, yang dapat terjadi di organisasi atau perusahaan tempat orang tersebut bekerja. Efikasi diri berkembang sebagai penyesuaian dan pembelajaran utama dalam situasi kerja. Semakin lama seseorang bekerja, maka semakin tinggi self efficacy seseorang dalam suatu pekerjaan, namun tidak menutup kemungkinan bahwa self efficacy seseorang cenderung menurun atau tetap sama. Itu juga sangat tergantung pada bagaimana orang menghadapi keberhasilan dan kegagalan yang mereka alami di tempat kerja.

Cara meningkatkan Self Efficacy 

Ada beberapa cara untuk meningkatkan efikasi diri dan menjadi lebih produktif. Berikut beberapa kemungkinannya, yaitu:

  • Amati orang lain

Langkah pertama untuk meningkatkan efikasi diri adalah mengamati seseorang yang telah berhasil menyelesaikan tugas dan cara penyelesaiannya. Ketika Anda melihat seseorang sukses dan prestasinya dihargai, Anda termotivasi dan menjadikan mereka panutan, yang meningkatkan rasa percaya diri Anda untuk melakukan hal yang sama.

  • Memiliki teman yang kreatif

Salah satu cara untuk meningkatkan efikasi diri adalah dengan memiliki teman yang kreatif. Karena ketika Anda memiliki teman yang kreatif, keterampilan Anda meningkat karena Anda mengenal mereka.

  • Temukan mentor

Dalam konteks dunia kerja, keberadaan seorang mentor sangatlah penting. Karena mentor bisa membuatmu merasa suportif dengan memberikan masukan karir saat sedang down.

  • Menuliskan kesuksesan/pencapaian

Dengan menuliskan setiap kesuksesan yang Anda raih setiap hari, Anda dapat meningkatkan efikasi diri Anda. Itu bisa membuat Anda terlalu mengandalkan keterampilan Anda, meskipun Anda tidak buruk dalam hal itu. Dengan begitu Anda dapat meningkat setiap hari dan itu baik untuk Anda.

  • Hindari situasi yang tidak biasa

Saat Anda sedang tidak enak badan dan merasakan sesuatu yang tidak biasa, kinerja Anda berdampak besar. Apa yang harus dilakukan ketika Anda menyadari seseorang mencoba memukul Anda? Kemudian jauhi dia dan hindari dia untuk menghindari situasi stres.

  • Kembangkan keterampilan

Hal terakhir yang dapat Anda lakukan untuk meningkatkan efikasi diri Anda adalah mengembangkan keterampilan yang Anda miliki atau butuhkan agar lebih efektif di tempat kerja. Jika Anda mengalami kesulitan dalam bekerja, Anda dapat mengidentifikasi kesulitan tersebut dan kemudian memutuskan apa yang dapat dipelajari atau dikembangkan dari kesulitan tersebut. Anda juga dapat meminta informasi lain tentang cara meningkatkan keterampilan ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun