Mohon tunggu...
Zofrano Sultani
Zofrano Sultani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Historian, Researcher, Research Consultant, and Social Observer

Follow my Instagram: zofranovanova94. The researcher has an interest in the fields of East Asian History, South Asian History, the History of International Relations. and International Political Economy. He is an alumnus Bachelor of Arts in History degree currently pursuing a postgraduate in the field of socio-politics with a hobby of reading books, watching movies, listening to music, and foodies. Education level has taken: Private Kindergarten of Yasporbi II Jakarta (1998-1999), Private Elementary School of Yasporbi III Jakarta (2000-2006), Public Junior High School 41 Jakarta (2006-2009), Private Senior High School of Suluh Jakarta (2009-2012), and Department of History, Faculty of Social Sciences, State University of Malang (2012-2019). He has the full name Zofrano Ibrahimsyah Magribi Sultani.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Mengembalikan Marwah Kementerian Sosial RI sebagai Pekerja Sosial dan Stakeholders Kesejahteraan dan Keadilan Sosial di Indonesia

6 Januari 2021   21:50 Diperbarui: 9 Januari 2021   02:51 716
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hasto mengklaim apa yang dilakukan Risma merupakan cara membangun harapan bahwa wong cilik dan rakyat Marhaen tidak akan lagi merasa tertinggalkan karena hadirnya pemimpin yang menyatu dengan rakyat. Di dalam penelitian yang dilakukan oleh Mutiara Syafira Anastasia dan Zofrano Ibrahimsyah Magribi Sultani (2018) tentang Marhaenisme Soekarno sebagai Modal Sosial Perjuangan Politik Nasionalisme Kelas di Indonesia (1927-1999) bahwa selama Orde Baru, kuasa wong cilik untuk terlibat di dalam perekonomian mengalami marjinalisasi dari terdesaknya kekuatan kapitalisme global dan kerjasama feodalisme dan militeristik Orde Baru pimpinan Soeharto berlanjut hingga Orde Reformasi. Perjuangan mewujudkan wong cilik sebagai penggerak sektor roda perekonomian nasional masih terbelenggu oleh ketimpangan sosial antarkelas dan terpaku kepada ekonomi kapitalis global. Tak ayal, Indonesia tidak bisa lepas dari ketergantungan utang dari IMF (International Monetary Fund) dan organisasi internasional lainnya yang membebani anggaran negara dan produktivitas sektor-sektor negara. Tak mudah gerak bu Risma dan Kementerian Sosial Republik Indonesia mengembalikan cita-cita adiluhung Pasal 33 UUD Negara Kesatuan Republik Indonesia apalagi di tahun 2021, pandemi COVID-19 belum menunjukkan tanda-tanda mereda. Memang soul bu Risma sebagai "komandannya emak-emak Indonesia" untuk melakukan gebrakan terutama masalah administrasi dan birokrasi yang njimet menyangkut kesejahteraan dan keadilan sosial tidak bisa lepas selama menjabat Walikota Surabaya (2010-2020).  Rencana Menteri Sosial Dr. Ir. Tri Rismaharini, M.T.  yang ingin memberi pelatihan kepada gelandangan atau tunawisma ternyata sudah pernah diterapkan di Jakarta Pusat oleh Suku Dinas Sosial Jakarta Pusat. Meski sudah mendapat pelatihan untuk berwirausaha, para gelandangan itu justru kembali menjadi pemulung.    

Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Pusat Ngapuli Perangin-Angin mengutarakan, beberapa tunawisma yang telah mendapat pelatihan justru kembali memulung: "Selama ini juga kami sudah melakukan itu, kami latih, ada yang balik lagi menjadi pemulung. Memang mentalitas mereka yang sulit untuk diubah". Ngapuli menyampaikan, tunawisma yang ketahuan memulung di Jakarta akan dibawa ke Panti Sosial Bina Karya (PSBK) Harapan Jaya, Balaraja, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten. Para tunawisma ini akan diberi pelatihan dan pembinaan di sana dan dipantau. Dengan begitu, masyarakat rentan seperti tunawisma, pemulung, pengemis musiman, dan gelandangan dapat menikmati hasil pembangunan sosial yang dilakukan Kementerian Sosial Republik Indonesia di bawah komando bu Risma.

Yuk, kita pantau dan kawal bu Risma dan Kementerian Sosial Republik Indonesia dalam penyaluran bansos, pelatihan dan pembinaan masyarakat kelas bawah dan menengah, dan mewujudkan kesejahteraan dan keadilaan sosial sebagai pengembalian marwah Kementerian Sosial Republik Indonesia selaku pekerja sosial dan stakeholders kesejahteraan sosial dan keadilan sosial di Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun