Mohon tunggu...
zuhri muhammad
zuhri muhammad Mohon Tunggu... -

Hidup dari menulis

Selanjutnya

Tutup

Politik

Saatnya Perbedaan (Pilpres) Kita Nolkan…

20 Juli 2014   22:13 Diperbarui: 18 Juni 2015   05:46 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Presiden Barack Obama, pernah menjadi korban kampanye hitam saat mencalonkan diri sebagai presiden Amerika Serikat periode pertama. Justru terbalik dengan kondisi di Indonesia, ia yang beragama Kristen diserang kampanye hitam. Ia dituding menganut agama Islam.

Itu tak lepas dari nama tengahnya Barack "Hussein" Obama. Namun isu ini tak mampu menumbangkan pada pilpres saat itu. Rakyatnya yang sudah teruji dan tak cepat percaya, dengan mudah isu itu terpatahkan.

Begitu juga di Indonesia, berbagai macam jenis kampanye berhamburan.

Mulai di media sosial, media cetak, hingga media abal-abal seperti Obor Rakyat. Lembaga penyiaran seperti televisi (Metro TV dan TV One) pun tak segan memihak. Metro cenderung ke Joko Widodo, sedangkan TV One condong ke Prabowo.

Persis ketika pilpres Amerika, televisi sekelas Bloomberg serta Channel Fox (kalau saya tidak salah). Sejumlah kalangan profesional juga kerap mengkritisi salah satu calon. Justru dengan begini kualitas capres lebih teruji dan mumpuni.

Lantas setelah semua proses demokrasi dilalui, siapapun yang terpilih tentunya harus dihargai. Siapapun yang terpilih adalah pilihan rakyat. Dialah calon presiden yang dipercayai rakyat secara umum.

Marilah setelah pilpres ini, segala pandangan yang berbeda, segala sikap yang berbeda, kita rajut menjadi satu, satu kesatuan demi Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Sekarang menjadi tak penting apakah anda pendukung capres ini dan itu. Kepentingan kita sekarang adalah membangun bangsa ini mulai dari diri sendiri, keluarga, masyarakat, negeri, hingga bangsa, selain daripada itu mari kita nolkan kembali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun