Mohon tunggu...
Inovasi

Dapatkah Kau Menembus Pembuluh Darah?

25 November 2017   23:54 Diperbarui: 26 November 2017   00:19 1835
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yang terakhir, eusinofil berperan sebagai pemakan bangkai, pembuangan racun, dan membersihkan antigen yang mati karena ia termasuk fagositosit lemah.

Tim manakah yang dapat berdiapedesis? Tim agranuler atau granuler?

Menurut pendapat saya yang telah saya uraikan diatas, tim agranuler maupun tim granuler, keduanya dapat berdiapedesis, yang pertama-tama saya akan menjelaskan mengapa saya menganggap tim granuler dapat berdiapedesis.

Pertama-tama sel leukosit granuler berdasarkan sifatnya terdapat 3 jenis yaitu neutrofil, eosinofil, dan basofil. Neutrofil dapat melakukan diapedesis seperti yang saya uraikan diatas karena adanya butiran gelatinase yang membantu neutrofil keluar dari aliran darah dan menembus melalui jaringan agar sampai ke area jaringan yang terinfeksi.

Kedua, sel leukosit granuler yaitu basofil. Basofil memiliki banyak granula pada sitoplasmanya. Sebagai sel yang cukup penting, yaitu menghasilkan histamin dan heparin ketika terjadi alergi. Maka dalam proses melindungi tubuh dari benda asing, basofil akan menembus pembuluh darah menuju ke tempat infeksi untuk memberikan histamin dan heparin tersebut. Maka dapat dipastikan, basofil mengalami diapedesis.

Ketiga, sel leukosit granuler yaitu eosinofil. Eosinofil merupakan fagosit yang lemah. Peran eosinofil ysitu detoksifikasi histamin yang berarti dapat mengurangi permeabilitas dinding endotelium. Ia juga berperan sebagai membunuh parasit dengan cara keluar bergerak ke daerah yang terdapat parasit tersebut untuk difagosit tapi, dengan adanya detoksifikasi histamin maka ia dapat membunuh parasit tersebut. Ia pun bergerak menembus pembuluh darah dan menuju ke tempat parasit tersebut. Ini membuktikan bahwa eosinofil dapat berdiapedesis.

Nah, sekarang saya akan menjelaskan kenapa sel leukosit agranuler dapat melakukan sifat diapedesis. Agranuler sendiri dibedakan menjadi 2 yaitu limfosit dan monosit. Limfosit juga dibedakan menjadi 2 yaitu limfosit T dan limfosit B. Kemampuan diapedesis sangat berguna bagi limfosit khususnya limfosit T karena digunakan untuk masuk ke dalam timus agar dilakukan proses pematangan dan kemudian masuk ke dalam kelejar getah bening untuk aktivasi. Proses diapedesis dalam limfosit T terjadi dalam beberapa langkah yaitu :

  • Rolling

Adanya kontak antara limfosit dan endotelium. Hal ini terjadi karena adanya reaksi antara selectin dan ligan yang terdapat pada limfosit dan endotelium. Kemokin pada sel endotelium pun dapat berinteraksi dengan reseptor kemokin pada permukaan limfosit.

  • Signaling

Sesuai namanya, yaitu sinyal interaksi antara kemokin dan reseptor kemokinnya yang akan mengaktifkan molekul adhesi

  • Adhesi

Terjadi pengikatan afinitas tinggi yang berinteraksi dengan molekul adhesi yang dapat mengakibatkan penghentian limfosit dan adhesi.

  • Transmigrasi

Limfosit dapat memilih posisi yang sesuai untuk melintasi endotelium dengan dibantu oleh integrin. Proses ini terjadi melalui persimpangan antarsel endotelium yang berdekatan maupun yang tunggal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun