Mohon tunggu...
Healthy

Kesalahan Obat Anti Inflamasi

25 Oktober 2017   21:59 Diperbarui: 25 Oktober 2017   22:20 4755
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Halo para pembaca setia kompasiana! Kali ini saya akan membahas topik dengan tema  "Sejauh manakah anda setuju bahwa obat anti inflamasi menghambat pertumbuhan perkembangan otot?"

Apakah anda asing dengan kata-kata "obat anti inflamasi"? Yuk cari tahu!

Inflamasi disebut juga peradangan. Peradangan sendiri adalah respon biologis yang mencoba untuk menghapus sesuatu yang berbahaya. Inflamasi adalah bentuk upaya tubuh untuk perlindungan diri. Tujuan dari inflamasi adalah menghilangkan rangsangan berbahaya termasuk sel-sel yang rusak,iritasi, atau patogen dan memulai proses penyembuhan. Peradangan pun mempunyai gejala yaitu seperti kemerahan, pembengkakan, panas dan lain -- lain.

Nah, bagaimana sih cara kerja inflamasi?

Pertama, sel yang terinfeksi akan mengeluarkan zat kimia, umumnya histamin dan prostaglandin. Zat -- zat ini memicu terjadinya pelebaran pembuluh darah lokal yang meningkatkan aliran darah ke area infeksi dan menyebabkan area tersebut memerah. Dengan adanya sekresi histamin, menyebabkan permeabilitas kapiler meningkat hingga jaringan di sekitarnya membengkak dan munculnya edema. 

Dengan adanya edema, maka mempermudah sel fagosit  (monosit dan neutrofil) untuk berpindah dari aliran darah ke cairan ekstraseluler untuk menyerang bakteri. Neutrofil mengeluarkan (sekresi) zat kimia yang membunuh sel -- sel di sekitar area infeksi. Sedangkan monosit berubah menjadi makrofag dan memakan patogen serta sisa sisa sel yang sudah mati (fagositosis). Makrofag yang menemukan mikroba terkait akan mengeluarkan molekul bernama interleukin-1 yang akan memicu hipotalamus untuk menaikkan suhu (demam).

Nah, jadi obat anti inflamasi adalah obat untuk mengatasi peradangan contohnya peradangan pada sendi, keseleo, sakit kepala, dan lain -- lain. Contoh obat anti inflamasi adalah parasetamol dan ibuprofen. Obat anti inflamasi dibedakan menjadi 2 jenis yaitu steroid dan non steroid.
Apa perbedaan steroid dan non steroid?

Perbedaan yang pertama adalah tujuan digunakannya.

Pada jenis steroid cenderung lebih dini untuk mencegah respon nyeri pada tubuh sehingga cocok untuk jenis trauma atau kerusakan lebih berat. Pada jenis non steroid sifatnya lebih dangkal dan cocok untuk jenis luka dan trauma yang lebih ringan.

Perbedaan yang kedua adalah mekanisme cara kerjanya.

Mekanisme kerja dari obat anti inflamasi non steroid ini fokus pada penghambatan isoenzim COX-1 atau cyclooxygenase-1 dan COX-2 atau cyclooxygenase-2. Enzim ini berperan dalam mendorong proses pembentukan prostaglandin dan tromboksan dari asam arakidonat. Prostaglandin merupakan molekul penting dalam proses mengantar pesan trauma menuju sensor otak dan saraf pada proses inflamasi (radang). Dengan mengasup NSAID, dapat meredakan rasa nyeri atau menjadi fungsi analgesik. Obat anti inflamasi non steroid juga dapat bekerja sebagai anti piretik (untuk membantu mengatasi kenaikan suhu tubuh).

Mekanisme kerja dari obat anti inflamasi steroid menghambat enzim phospolipase A2 dehinggs tidak akan terbentuk asam arakidonat, dengan begitu prostaglandin (COX-2) juga tidak akan terbentuk. Senyawa steroid adalah senyawa golongan lipid yang memiliki struktur kimia tertentu yang memiliki tiga cincin sikloheksana dan satu cincin siklopentana yang dihasilkan secara alami oleh korteks adrenal tubuh yang dikenal dengan senyawa kortikosteroid. Kortikosteroid sendiri berdasarkan aktifitasnya dibedakan menjadi glukotiroid dan mineralokortikoid. 

Glukokortikoid memiliki peranan dalam metabolisme glukosa (kortisol atau hidrokortisol) sedangkan meineralokortikoid memiliki fungsi retensi garam. Dalam masyarakat obat-obatan ini sudah banyak dijual bebas contohnya antara lain deksametason, prednison, dan betametason. Kortikosteroid bekerja dengan mempengaruhi kecepatan sintesis protein. Obat anti inflamasi steroid dapat menyebabkan terhambatnya ATP sehingga pertumbuhan otot dapat terhambat.

Benarkah pertumbuhan otot didapat dari latihan terus --menerus setiap hari?

Ketika tubuh mengangkat beban yang diluar kemampuan tubuh, maka di dalam otot akan terjadi suatu kerusakan kecil. Kerusakan ini terjadi disebabkan karena adanya kontraksi yang berlebihan. Namun, ketika kita beristirahat, tubuh akan menghasilkan senyawa sytokines yang berfungsi untuk memulihkan keadaan tubuh ke kondisi semula sebelum dengan memperbaiki serat otot yang mengalami kerusakan kecil.

Pada saat yang bersamaan, diproduksilah senyawa prostaglandin. Senyawa yang menjadi penyebab utama dari proses inflamasi yang menimbulkan rasa nyeri, perih, dan panas pada otot yang mengalami kerusakan. Pada awalnya, membran sel otot memproduksi phosphatidylcholine dan phosphatidylinositol. Namun saat terjadi kerusakan, keduanya melebur menjadi asam arakidonat.

Apa sih hubungannya proses inflamasi dengan otot?

Otot yang berhubungan langsung dengan proses inflamasi adalah otot lurik. Otot lurik mempunyai kemampuan regenerasi sel yang terbatas. Dan otot lurik dapat membesar akibat adanya sel satelit di dalamnya. Sel satelit sangat berguna dalam proses pembesaran otot lurik dan membantu regenerasi dari otot lurik.

Apakah sel satelit itu?

Sel satelit adalah sel mononukleus yang berbentuk gelendong yang terletak di dalam lamina basalis dan letaknya mengelilingi setiap serat otot yang sudah matang. Dapat diartikan juga sel satelit adalah mioblast yang tidak aktif dan menetap setelah terjadi proses diferensiasi otot dan apabila sel satelit menerima rangsangan, maka dapat menjadi aktif, berproliferasi dan menyatu membentuk serat otot lurik yang baru. Semakin sering dilatih maka sel satelit semakin banyak pembentukan dan otot lurik yang baru yang terbentuk semakin banyak.

Nah, sekarang mari kita kembali ke topik yang utama. "Sejauh  manakah anda setuju bahwa obat anti inflamasi menghambat pertumbuhan dan perkembangan otot?"

Saya setuju jika obat anti inflamasi dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan otot karena beberapa alasan. Obat anti inflamasi sendiri pun sebenarnya baik namun dapat menjadi tidak baik saat dipakai secara berlebihan.

Pertama, inflamasi mempunyai peran penting untuk proses perlindungan tubuh. Dan sudah dijelaskan di atas bahwa pertumbuhan otot pada awalnya dimulai dengan kerusakan kecil terlebih dahulu karena adanya kontraksi. Sehingga dengan adanya obat anti inflamasi berarti obat tersebut menghambat proses inflamasi. Jika obat tersebut dipakai secara berlebihan maka mengakibatkan proses perbaikan jaringan otot menjadi terhambat lalu membuat perkembangan dan pertumbuhan otot menjadi terhambat.

Kedua,  terjadinya insufisiensi kelenjar adrenal. Artinya, kelenjar adrenal tidak dapat menghasilkan hormon kortisol (steroid). Obat anti inflamasi yang jenis steroid pun tetap tidak bisa menggantikan hormon kortisol. Jika  mendapat obat anti inflamasi steroid secara berlebih maka hormon kortisol yang dihasilkan pun juga terlalu banyak. Ini dapat menyebabkan kelenjar adrenal menjadi rusak dan hormon kortisol yang dalam tubuh akan terganggu dan mengakibatkan perkembangan dan pertumbuhan otot akan terganggu juga.

Taukah anda tentang glukokortikoid?

 Glukokortikoid adalah hormon steroid yang dapat memberikan pengaruh terhadap metabolisme nutrisi. Glukokortikoid sendiri terdiri dari glukosa, korteks, dan steroid. Fungsi Glukokortikoid adalah untuk mempertahankan otot rangka agar berfungsi  stabil. Pemberian glukokortikoid secara berlebihan dapat menyebabkan gangguan pada fungsi otot rangka. Gangguan ini dapat ditandai dengan pengurangan massa otot yang ditimbulkan dari efek katabolik dan efek antianabolik pada protein yang ada di otot.

Apabila katabolisme protein tidak ada maka akan menimbulkan efek katabolik. Penghambatan pada katabolisme protein menyebabkan terhambatnya regenerasi otot yang dilakukan oleh glukokortikoid. Regenerasi otot ini adalah untuk memperbaiki sel yang rusak dengan melakukan pembelahan sel. Regenerasi akan dilakukan apabila otot melakukan aktivitas yang diluar batas kemampuan kita dan mengalami kerusakan. Namun karena adanya glukokortikoid maka proses regenerasi akan terhambat. Padahal, dalam proses perbaikan sel otot membutuhkan proses regenerasi dan katabolisme protein yang lebih.

Ketiga, sel limposit pada darah dapat mengecil dan berkurang seiring dengan penggunaan obat anti inflamasi yang berlebih. Padahal, fungsi dari limposit adalah bertanggung jawab pada sistem kekebalan tubuh dan berperan dalam proses regenerasi sel. Jumlah limposit pun terbatas hanya 30% dari jumlah sel darah putih dan dapat ditemukan di jaringan limfa. Apabila limfosit semakin berkurang dan mengecil maka fungsinya pun tidak dapat bekerja secara maksimal. Di dalam limfosit pun terdapat zat kimia yaitu prostaglandin. Jika otot mengalami kerusakan maka zat prostaglandin akan aktif. Zat Prostaglandin sendiri mengakibatkan manusia mengalami rasa sakit dan bengkak pada otot yang mengalami kerusakan.

Apabila kita mengkonsumsi obat anti inflamasi jenis steroid secara berlebihan maka di dalam tubuh kita akan terdapat glukokortikoid secara berlebihan. Itu tidak baik karena sel limfosit tidak dapat bekerja secara maksimal dan dapat mengganggu proses regenerasi serta proses migrasi sel limfosit ke daerah yang harus diperbaiki dari kerusakan.

Kesimpulan

Demikian beberapa alasan mengapa saya setuju dengan pernyataan obat anti inflamasi yang berlebihan dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan otot yaitu penggunaan obat anti inflamasi yang berlebihan dapat menyebabkan terhambatnya proses perbaikan otot, ,  terjadinya insufisiensi kelenjar adrenal dan sel limfosit yang mengecil dan berkurang. 

Dari tulisan di atas, dapat disimpulkan bahwa inflamasi sebenarnya baik untuk tubuh karena ia merupakan usaha perlindungan tubuh untuk proses penyembuhan dan mengirimkan sinyal lalu mengeluarkan zat kimia. Jika inflamasi tidak ada, infeksi dan luka pada tubuh kita tidak dapat sembuh dan malah mengalami kerusakan yang lebih parah. Dan rasa nyeri yang didapat saat proses inflamasi dikarenakan oleh reaksi dari tubuh dalam rangka memperbaiki sel sel yang rusak (regenerasi).

"Kesalahan Obat Anti Inflamasi" bermaksud menunjukkan bahwa obat anti inflamasi tidak sepenuhnya baik, ia mengurangi rasa sakit (seperti nyeri, panas, dan lain -- lain) namun juga terdapat keburukannya. Contoh efek samping dari penggunaan obat anti inflamasi jenis steroid adalah gangguan produksi hormon testosteron, kerusakan jantung, ginjal, liver, menyebabkan kebotakan, dapat menyebabkan gangguan emosional, serta dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan otot. Pada intinya, Obat  anti inflamasi jenis steroid dan non steroid, dua duanya mengakibatkan ketergantungan karena setiap kali terjadi inflamasi maka obat anti inflamasi akan mencegahnya.

Kita juga harus memperhatikan keadaan tubuh dan otot otot kita agar tidak terjadi kerusakan secara berlebihan. Jangan hanya tergoda oleh bentuk tubuh yang bagus sehingga melakukan latihan yang diluar batas kemampuan kita. Kita pun harus mengerti dimana batas kemampuan kita dan dimana target yang akan kita capai.

Demikian artikel kali ini mengenai sejauh manakah anda setuju bahwa penggunaan obat anti inflamasi yang dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan otot. Semoga dengan membaca artikel ini, para pembaca mendapatkan manfaat. Mohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam penulisan. Jika terdapat kritik atau saran untuk artikel kedepannya, dapat dituangkan dalam kolom komentar. Terimakasih.

Daftar Pustaka :

farmasiblogku.blogspot.co.id 

deherba.com

hisham.id

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun