Mohon tunggu...
Healthy

Sel Manakah yang Dapat Bermutasi Lebih Mudah?

25 Agustus 2017   22:47 Diperbarui: 26 Agustus 2017   00:47 2100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Alasan pertama mengapa saya setuju apabila sel eukariotik lebih mudah mutasi daripada sel prokariotik adalah adanya teori endosimbiosis yaitu tentang hubungan yang terdapat di dalam sel. Ada organel -- organel tertentu yang mempunyai kandungan DNA dan RNA sendiri. Ada 3 organel yaitu, mitokondria, kloroplas (khusus hanya pada sel tumbuhan), dan inti sel. Pernahkah kalian bertanya -- tanya mengapa sel sebagai struktural yang paling kecil, masih memiliki tempat untuk organel -- organel lain di dalamnya? Pada awalnya, sel hanyalah sebuah ruangan kecil kosong seperti yang ditemukan oleh Robert Hooke. Tapi, sel mempunyai perlindungan yang kuat yaitu dinding sel (khusus hanya pada sel tumbuhan) dan membran plasma. Seperti yang kita ketahui, dinding sel bersifat impermeable, maka tidak sembarang benda asing dapat memasuki sel. Membran plasma pun juga demikian, ia bersifat semi permeable, maka dari itu, ia sangat selektif terhadap benda asing yang ingin memasuki sel. Melihat dari perlindungannya, sel sangatlah kuat. Maka dari itu organel -- organel yang tadinya berada pada luar sel, akhirnya memutuskan untuk masuk ke dalam sel karena dirasa sel itu perlindungannya sangat kuat. Sedangkan yang didapat sel pada saat mitokondria dan kloroplas masuk adalah energi dan fungsi kedua organel tersebut. Namun, pada sel prokariotik tidak ditemukan mitokondria dan kloroplas. Sedangkan pada sel eukariotik, kita dapat menemukan mitokondria dan kloroplas. Jadi di dalam sel eukariotik, mutagen memiliki lebih dari 1 target yang akan diserang karena di dalam sel eukariotik terdapat lebih dari 1 jenis DNA. Apabila mutagen gagal mempengaruhi susunan materi genetik di DNA di inti sel maka mutagen dapat menyerang mitokondria atau kloroplas. Hal inilah yang memicu terjadinya mutasi.

Alasan kedua mengapa saya setuju apabila sel eukariotik lebih mudah terkena mutasi daripada sel prokariotik adalah proses replikasi DNA. Seperti yang kita ketahui, sel prokariotik adalah sel yang lebih sederhana daripada sel eukariotik. Dan seperti yang sudah dijelaskan diatas, di dalam sel prokariotik, terdapat 1 jenis DNA saja. Sedangkan pada sel eukariotik terdapat lebih dari 1 jenis DNA. Sel prokariotik melakukan replikasi di dalam sitoplasma sedangkan sel eukariotik melakukan replikasi di inti sel. Pada sel prokariotik, ia hanya membutuhkan waktu yang singkat karena replikasinya terjadi di 1 tempat saja. Sedangkan pada sel eukariotik, replikasi DNA dilakukan bersamaan dan di setiap titik, inilah yang menyebabkan waktu yang digunakan lebih lama daripada sel prokariotik. 

Karena lebih sederhana, maka proses replikasi DNA sel prokariotik hanya memerlukan waktu yang singkat dan karena lebih modern dan kompleks, proses replikasi DNA sel eukariotik memerlukan waktu yang lebih lama dibandingkan sel prokariotik. Semakin cepat waktu yang dibutuhkan oleh sel maka kemungkinan akan diganggu proses replikasinya oleh mutagen semakin kecil. Maka dari data diatas dapat disimpulkan bahwa, sel prokariotik mendapat kemungkinan terkecil untuk diserang mutagen karena, waktu yang dibutuhkan untuk bereplikasi sangatlah cepat. Demikian sebaliknya, sel eukariotik lebih besar kemungkinannya untuk diserang mutagen karena waktu yang diperlukan untuk bereplikasi sangatlah lama.

Dari kedua pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa saya setuju jika sel eukariotik lebih mudah mutasi daripada sel prokariotik. Saya memiliki beberapa faktor yang dapat dipertimbangkan untuk pernyataan ini. Faktor yang pertama ialah sel prokariotik hanya memiliki 1 jenis DNA sedangkan sel eukariotik memiliki lebih dari 1 jenis DNA. Ini menyebabkan kemungkinan sel eukariotik untuk diserang oleh mutagen lebih besar. Faktor yang kedua adalah proses replikasi DNA. Sel eukariotik membutuhkan waktu untuk bereplikasi lebih lama daripada sel prokariotik. Semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk bereplikasi maka semakin banyak juga waktu mutagen untuk menyerang DNA. Maka kemungkinan sel eukariotik untuk diserang oleh mutagen lebih besar.

Sekian curahan pikiran dan opini yang dapat saya sampaikan, terimakasih karena telah membaca hingga akhir! Ini adalah tulisan essay saya yang pertama, jadi mohon partisipasi pembaca untuk memberikan komentar apabila ingin memberikan masukan / kritikan, dapat juga memberikan like apabila tulisan ini membantu Anda. Mohon maaf apabila ada salah kata atau kesalahan yang tidak disengaja. Semoga apa yang saya curahkan di tulisan ini dapat berguna dan bermanfaat bagi masyarakat nantinya! Sampai jumpa ditulisan saya yang berikutnya! ^^ 

Daftar Pustaka :

Irnaningtyas. 2017. Biologi untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Penerbit Erlangga.

https://id.wikipedia.org/wiki/Mutasi

http://www.informasi-pendidikan.com/2015/06/pengertian-dan-perbedaan-dari-sel.html

http://www.kuliah.info/2016/02/pengertian-perbedaan-sel-prokariotik-dan-sel-eukariotik.html 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun