Mohon tunggu...
Zein Muchamad Masykur
Zein Muchamad Masykur Mohon Tunggu... Dosen - UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto

"Yang penting nulis, bukan nulis yang penting"

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Merajut Mimpi Baru di Usia ke-79: Refleksi dan Harapan untuk Indonesia Tercinta

17 Agustus 2024   13:24 Diperbarui: 17 Agustus 2024   13:25 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Politik kita harus kembali pada khittahnya: mengabdi pada kepentingan rakyat. Demokrasi yang kita bangun harus lebih dari sekadar prosedural, tapi juga substansial. Pemimpin yang kita pilih harus memiliki integritas, kompetensi, dan visi yang jelas untuk membawa Indonesia maju. Partisipasi politik masyarakat harus ditingkatkan, bukan hanya saat pemilu, tapi dalam setiap aspek kehidupan bernegara.

Keberagaman yang menjadi ciri khas Indonesia harus kita jaga dan rawat. Bhinneka Tunggal Ika bukan sekadar slogan, tapi panduan hidup berbangsa. Kita harus mampu merayakan perbedaan, sambil tetap menjunjung tinggi persatuan. Toleransi dan dialog antar-agama, antar-suku, dan antar-golongan harus terus dipupuk.

Di era digital ini, kita juga dihadapkan pada tantangan baru. Hoaks dan disinformasi mengancam keutuhan bangsa. Media sosial yang seharusnya menjadi ruang diskusi malah sering menjadi arena perpecahan. Di sinilah peran literasi digital menjadi sangat penting. Kita perlu mendidik masyarakat untuk menjadi pengguna teknologi yang cerdas dan bijak.

Dalam konteks global, Indonesia harus berani mengambil peran yang lebih besar. Sebagai negara berpenduduk terbesar keempat di dunia, dengan kekayaan alam dan budaya yang melimpah, Indonesia memiliki potensi untuk menjadi kekuatan utama dunia. Kita harus berani bermimpi besar dan bekerja keras untuk mewujudkannya.

Namun, semua ini tidak akan terwujud tanpa partisipasi aktif seluruh elemen bangsa. Kemerdekaan dan kemajuan bukan tanggung jawab pemerintah semata, tapi tugas kita bersama. Setiap warga negara, dalam kapasitasnya masing-masing, memiliki peran penting dalam membangun Indonesia.

Para pemuda, jangan pernah berhenti bermimpi dan berinovasi. Kalian adalah motor penggerak perubahan. Jadilah generasi yang tidak hanya mengkritik, tapi juga memberikan solusi. Beranilah untuk keluar dari zona nyaman dan ambil risiko demi kemajuan bangsa.

Para pendidik, ingatlah bahwa di tangan kalian masa depan bangsa dibentuk. Jadilah teladan integritas dan dedikasi. Ajarkan bukan hanya ilmu pengetahuan, tapi juga nilai-nilai kemanusiaan dan cinta tanah air.

Para pengusaha, bangunlah bisnis yang tidak hanya menguntungkan secara finansial, tapi juga memberi dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan. Jadilah agen perubahan dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong inovasi.

Para politisi dan pejabat publik, kembalilah pada semangat pengabdian. Jadikan kekuasaan sebagai amanah untuk melayani rakyat, bukan untuk kepentingan pribadi atau golongan.

Para pekerja seni dan budaya, teruslah berkarya dan menjaga warisan budaya kita. Seni dan budaya bukan hanya hiburan, tapi juga cerminan jati diri bangsa dan alat perekat persatuan.

Para jurnalis dan pekerja media, tegakkan independensi dan objektivitas. Jadilah mata dan telinga masyarakat, suara bagi mereka yang tak bersuara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun