Mohon tunggu...
Zein Muchamad Masykur
Zein Muchamad Masykur Mohon Tunggu... Dosen - UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto

"Yang penting nulis, bukan nulis yang penting"

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Trust Issues Gen Z: Ketika Percaya Lebih Sulit dari Solo Ranked

24 Juli 2024   15:39 Diperbarui: 24 Juli 2024   15:40 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image by Tumisu Pixabay

3. Digital Detox
Coba untuk mengurangi waktu di media sosial. Fokus pada interaksi nyata. Siapa tahu, dunia di luar sana tidak seburuk yang kamu bayangkan!

4. Practice Makes Perfect
Mulailah dengan mempercayai hal-hal kecil. Rome wasn't built in a day, dan kepercayaanmu juga tidak akan pulih dalam semalam.

5. Communicate, Communicate, Communicate
Bicara tentang perasaanmu dengan orang-orang terdekat. Dr. John Gottman, pakar hubungan, menekankan pentingnya komunikasi terbuka dalam membangun kepercayaan.

6. Embrace Vulnerability
Peneliti Bren Brown menjelaskan bahwa kerentanan adalah kunci dari hubungan yang bermakna. Jadi, jangan takut untuk membuka diri!

Kesimpulan: Trust a Little, It Won't Kill You (Probably)

Image by Tumisu Pixabay
Image by Tumisu Pixabay
Ingat, sedikit waspada itu baik, tapi terlalu paranoid bisa bikin hidup jadi tidak asyik. Trust issues memang bisa jadi tantangan besar bagi Gen Z, tapi bukan berarti tidak bisa diatasi.
Percaya itu seperti belajar berenang. Mungkin awalnya menakutkan, tapi begitu kamu bisa, rasanya menyenangkan! Jadi, dear Gen Z, mulailah dengan langkah kecil. Percaya sedikit demi sedikit, dan lihat bagaimana duniamu bisa berubah.

Hidup dengan trust issues itu seperti main game dengan level kesulitan maksimal. Sure, it's challenging, tapi apakah benar-benar worth it? Mungkin sudah saatnya untuk menurunkan level kesulitan dan mulai menikmati permainan.

Nah, bagaimana pengalamanmu dengan trust issues? Ada tips lain untuk mengatasinya? Share di kolom komentar ya! (Dan jangan khawatir, kami percaya kok kalau itu benar-benar pengalamanmu sendiri. No fact-checking needed!)

P.S. Kalau kamu membaca artikel ini sambil berpikir "Hmm, apakah aku bisa percaya pada penulis artikel ini?", well... that's exactly what we're talking about! Maybe it's time to relax a bit and trust the process. Or not. Up to you, really. We trust you to make the right decision. See what we did there?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun