Mohon tunggu...
Zein Muchamad Masykur
Zein Muchamad Masykur Mohon Tunggu... Dosen - UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto

"Yang penting nulis, bukan nulis yang penting"

Selanjutnya

Tutup

Book

Provokasi Agama dan Identitas: Resensi "The Satanic Verses" oleh Salman Rushdie

29 Agustus 2023   16:06 Diperbarui: 29 Agustus 2023   16:08 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada tahun 1981, Rushdie menerbitkan debut novelnya yang sangat diakui, "Midnight's Children." Novel ini mengisahkan kisah generasi India yang dilahirkan pada tengah malam pada hari kemerdekaan India, dan menerima Penghargaan Booker pada 1981. Karya ini menunjukkan keterampilan Rushdie dalam menggabungkan sejarah dan fiksi dengan gaya bahasa yang unik.

Namun, ketenaran yang lebih besar dan kontroversi datang dengan novel keempatnya, "The Satanic Verses," yang diterbitkan pada 1988. Buku ini menggambarkan alur cerita yang kompleks dan melibatkan elemen fantasi sejarah serta kontemplasi tentang agama dan identitas. "The Satanic Verses" memicu kontroversi global, khususnya dari komunitas Muslim yang merasa bahwa karya ini menghina Islam. Ayatollah Ruhollah Khomeini, pemimpin Iran saat itu, mengeluarkan fatwa yang menyerukan kematian terhadap Rushdie.

Akibat ancaman terhadap keselamatannya, Rushdie hidup dalam pelarian selama bertahun-tahun. Dia terus menulis, merilis karya-karya seperti "Haroun and the Sea of Stories" (1990) dan "The Moor's Last Sigh" (1995). Dia juga terlibat dalam berbagai esai dan aktivitas sastra lainnya.

Pada tahun 1998, Iran secara resmi mencabut fatwa terhadap Rushdie. Namun, dampak kontroversi "The Satanic Verses" dan karyanya yang lain telah membekas dalam sejarah sastra dan kebebasan berbicara.

Salman Rushdie terus menulis dan merilis karya-karya yang beragam, termasuk "The Golden House" (2017). Karya-karyanya terus mengeksplorasi tema-tema seperti identitas, sejarah, dan budaya, serta hubungan antara fiksi dan realitas. Sumber utama untuk informasi ini adalah biografi resmi Salman Rushdie, wawancara dengan penulis, dan sumber-sumber lainnya yang diakui secara akademis.

STRUKTUR PENULISAN

Buku "The Satanic Verses" oleh Salman Rushdie memiliki struktur penulisan yang kompleks dan inovatif. Penulis ini memadukan berbagai elemen naratif untuk menciptakan alur cerita yang unik dan menggugah perhatian pembaca.

1. Alur Cerita Ganda:

Buku ini memiliki dua alur cerita utama yang berjalan bersamaan dan secara bergantian mengisi halaman-halaman novel. Pertama, ada alur cerita yang mengikuti perjalanan dua tokoh utama, Gibreel Farishta dan Saladin Chamcha, yang selamat dari kecelakaan pesawat di langit London. Kecelakaan ini mengubah hidup mereka secara dramatis dan mengarah pada pencarian identitas mereka yang terombang-ambing antara realitas dan fantasi.

Kedua, ada alur cerita fantasi sejarah yang mengeksplorasi tokoh-tokoh agama Islam seperti Nabi Muhammad dan malaikat Gabriel dalam konteks alternatif. Penulis meretas peristiwa-peristiwa sejarah dan mempersembahkannya dengan perubahan dan variasi yang menghasilkan dunia naratif baru. Dalam bagian ini, ada penggambaran "Satanic Verses," yang menjadi titik sentral kontroversi buku ini.

2. Imajinasi dan Realitas:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun