7. Penutup dan Pesan: Novel ditutup dengan penjelasan mengenai nasib karakter-karakter utama dan bagaimana kehidupan mereka berlanjut. Austen juga dapat menyelipkan pesan moral atau pandangan tentang masyarakat dalam bagian penutup ini.
Secara keseluruhan, struktur penulisan "Pride and Prejudice" mengikuti pola naratif yang mengenali pembaca dengan karakter dan latar belakangnya, membangun konflik yang berkembang, mencapai puncaknya di tengah-tengah cerita, dan akhirnya meresolusikan semua konflik melalui pertumbuhan karakter dan pembelajaran. Austen menggabungkan semua elemen ini dengan gaya bahasa yang halus dan puitis, menciptakan kisah yang memikat dan menginspirasi.
POIN-POIN PENTING
Berikut adalah beberapa poin penting dari novel tersebut:
1. Prasangka dan Kebanggaan: Prasangka dan kebanggaan adalah tema sentral dalam novel ini. Mereka menggambarkan bagaimana prasangka yang muncul dari penilaian awal yang buruk dan kebanggaan yang muncul dari status sosial dan harta dapat menghalangi hubungan yang seharusnya berkembang.
2. Hubungan Elizabeth dan Darcy: Kisah cinta antara Elizabeth Bennet dan Fitzwilliam Darcy adalah pusat cerita. Pertemuan pertama mereka diwarnai oleh kesan yang salah tentang satu sama lain, tetapi melalui serangkaian peristiwa, mereka belajar untuk melihat kebaikan dan ketulusan dalam diri masing-masing.
3. Kritik Terhadap Masyarakat: Jane Austen menggunakan karakter dan interaksi mereka untuk mengkritik tatanan sosial dan konvensi dalam masyarakat Inggris pada masa itu. Dia menggarisbawahi bagaimana pernikahan sering kali diarahkan oleh pertimbangan finansial dan sosial daripada cinta sejati.
4. Karakter Wanita yang Kuat: Elizabeth Bennet adalah contoh karakter wanita kuat dalam novel ini. Dia menolak norma-norma patriarki dan mengikuti prinsipnya sendiri. Jane Bennet, kakak Elizabeth, juga digambarkan sebagai karakter yang baik hati dan tulus.
5. Pentingnya Pendidikan: Austen menunjukkan pentingnya pendidikan bagi perempuan pada masa itu. Elizabeth dan kakak-kakaknya memiliki kecerdasan dan pengetahuan yang lebih besar daripada kebanyakan wanita sebaya mereka, dan ini memainkan peran penting dalam perkembangan cerita.
6. Peran Keluarga: Keluarga Bennet menggambarkan dinamika dan dinamika yang terjadi dalam keluarga. Ibunda mereka yang terlalu ambisius untuk mengawinkan anak-anak perempuan dengan lelaki kaya dan berstatus tinggi menjadi sumber komedi dalam cerita.
7. Perbedaan Sosial: Novel ini menggambarkan perbedaan sosial antara kelas-kelas yang berbeda, seperti yang terlihat dalam pernikahan Lydia dengan Mr. Wickham yang tidak memiliki harta atau status.