6. Kritik Terhadap Kekuasaan:
Penulis menggambarkan bagaimana kekuasaan masyarakat bisa mempengaruhi tindakan individu, bahkan ketika tindakan tersebut bertentangan dengan nilai kemanusiaan. Tidak ada yang berani melawan atau mempertanyakan otoritas lotere, meskipun konsekuensinya mengerikan.
7. Penutup yang Mengguncang:
Cara cerpen ini diakhiri dengan penampakan yang tiba-tiba dan mengerikan dari masyarakat yang mengorbankan Tessie menciptakan efek mendalam pada pembaca. Ini mengundang pertanyaan tentang apa yang bisa dilakukan oleh masyarakat dalam nama tradisi dan kepatuhan.
8. Tafsiran Terbuka:
Jackson sengaja tidak memberikan penjelasan yang jelas tentang tujuan atau asal-usul lotere. Ini memberikan ruang bagi tafsiran yang beragam dan mendorong pembaca untuk berpikir lebih dalam tentang pesan yang ingin disampaikan oleh penulis.
PENUTUP
"The Lottery" menjadi karya sastra yang kuat karena menghadirkan poin-poin penting ini dengan kekuatan dan kelincahan, mengundang pembaca untuk merenungkan makna yang lebih dalam dan menggugah kesadaran akan norma sosial yang diikuti tanpa pemikiran kritis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H