Tensi mulai meningkat ketika proses lotere dimulai, dan masyarakat mulai memilih kertas dari kotak hitam. Meskipun masih sulit untuk mengidentifikasi konflik secara tepat, pembaca merasakan ketidaknyamanan dan ketegangan yang tumbuh seiring dengan berjalannya lotere.
4. Klimaks (Climax):
Klimaks terjadi ketika nama Tessie Hutchinson dipilih sebagai "pemenang" lotere. Pada titik ini, konflik utama terungkap secara dramatis dan mengagetkan, mengubah aliran cerita dengan cepat dan mengejutkan pembaca.
5. Penyelesaian (Resolution):
Resolusi dalam "The Lottery" tidak memberikan jawaban yang memuaskan tentang mengapa lotere dilakukan atau tujuan sebenarnya. Ini mengacu pada reaksi tradisional masyarakat terhadap norma dan kebiasaan tanpa mempertanyakan mereka.
6. Penutup (Conclusion):
Cerpen ditutup dengan pemandangan yang meresahkan, di mana tetangga dan keluarga yang dulu dekat dengan Tessie segera berubah menjadi pembunuh tanpa ampun. Ini meninggalkan kesan yang mengejutkan dan gelap, mengundang refleksi tentang masyarakat dan sifat manusia.
7. Tema (Theme):
Melalui struktur yang tajam, Jackson menyampaikan tema tentang konformitas buta, kekejaman yang tersembunyi di balik rutinitas sosial, serta bagaimana tradisi bisa merusak nilai-nilai kemanusiaan.
Struktur cerpen ini efektif dalam menciptakan ketegangan yang tiba-tiba dan menghadirkan konflik yang kuat, yang menggiring pembaca menuju klimaks yang mengejutkan. Karenanya, cerpen ini menggambarkan cara cerdas dan strategis dalam memanipulasi perasaan dan pemahaman pembaca melalui struktur yang sederhana namun efektif.
POIN-POIN PENTING