Buku "The Stranger" karya Albert Camus memiliki beberapa poin penting yang mengangkat tema-tema eksistensial, moralitas, dan alienasi dalam kehidupan modern. Berikut adalah beberapa poin penting dari buku tersebut:
1. Ketidakberpihakan Emosional Meursault: Meursault, tokoh utama cerita, ditampilkan sebagai individu yang acuh tak acuh terhadap emosi dan konvensi sosial. Dia tidak merasa sedih atas kematian ibunya, dan sikapnya yang dingin terhadap peristiwa-peristiwa penting dalam hidupnya menjadi salah satu ciri utama karakternya.
2. Alienasi dan Isolasi: Meursault merasa terasing dan terisolasi dari masyarakat di sekitarnya. Dia tidak merasa terhubung dengan orang lain atau memiliki ikatan emosional yang kuat. Perasaan ini mencerminkan tema eksistensial tentang kesendirian dan ketidakmampuan manusia untuk merasakan makna yang mendalam dalam dunia.
3. Pertanyaan tentang Arti Hidup: Buku ini mengajukan pertanyaan tentang arti hidup dan keberadaan manusia. Melalui tokoh Meursault, Camus menyelidiki apakah kehidupan memiliki tujuan atau makna yang konkret, dan bagaimana kita merespons ketidakpastian ini.
4. Kematian dan Eksistensi: Kematian adalah tema yang hadir sepanjang buku. Meursault merenungkan hakikat kematian, baik melalui kematian ibunya maupun peristiwa yang terjadi di kehidupannya. Pertanyaan tentang apa yang terjadi setelah kematian dan bagaimana manusia menghadapinya menjadi elemen sentral.
5. Kebingungan Moral: Meursault tampaknya tidak memahami norma-norma moral yang berlaku dalam masyarakat. Tindakannya yang tampak acuh tak acuh terhadap kematian dan pembunuhan menghadirkan pertanyaan tentang bagaimana kita menentukan apa yang benar dan salah, serta apakah moralitas bersifat relatif.
6. Sistem Hukum dan Keadilan: Penggambaran persidangan Meursault menyoroti isu-isu seputar sistem hukum dan keadilan. Pertanyaan muncul tentang bagaimana hukum beroperasi, apakah hukuman yang dijatuhkan adalah bentuk keadilan, dan apakah sistem hukum secara inheren adil.
7. Kritik terhadap Norma Sosial: Melalui karakter Meursault, Camus mengkritik norma-norma sosial yang kadang-kadang mengharuskan individu untuk berperilaku dan merasa seperti yang diharapkan oleh masyarakat, bahkan jika itu tidak sesuai dengan perasaan mereka sendiri.
8. Eksistensialisme: Buku ini sering dikaitkan dengan aliran filsafat eksistensialisme. Eksistensialisme menganggap bahwa manusia harus menghadapi kenyataan dunia yang absurd dan tanpa arti, dan mereka harus mencari makna dalam kehidupan mereka sendiri. Meursault dalam banyak cara mencerminkan karakter eksistensialis.
9. Ketidakpastian dan Absurditas: Buku ini menggambarkan dunia sebagai tempat yang tidak pasti dan absurd. Meursault merasa bahwa hidupnya adalah serangkaian kejadian yang acak dan tanpa arti yang jelas, menggambarkan tema-tema absurditas yang sering dikaitkan dengan filsafat eksistensialisme.
10. Perlawanan terhadap Konformitas: Meursault, dengan sikapnya yang acuh tak acuh terhadap norma sosial dan emosi, mewakili perlawanan terhadap konformitas dan ekspektasi masyarakat. Ini mencerminkan sikap kritis terhadap tuntutan untuk selalu mengikuti norma-norma yang ada.