Mohon tunggu...
Zein Muchamad Masykur
Zein Muchamad Masykur Mohon Tunggu... Dosen - UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto

"Yang penting nulis, bukan nulis yang penting"

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Resensi Novel "Stoner" Karya John Williams

12 Agustus 2023   21:21 Diperbarui: 12 Agustus 2023   21:32 498
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Judul: Stoner

Penulis: John Williams

Tahun Terbit: 1965

PENDAHULUAN

"Stoner" karya John Williams adalah sebuah karya sastra yang merangkum kehidupan seorang pria biasa, William Stoner, dan menghadirkan keindahan yang tersembunyi dalam sederhananya. Novel ini membangun sebuah narasi yang tenang namun dalam, mengangkat tema-tema universal seperti cinta, kehilangan, dan makna hidup.

Cerita berawal dengan William Stoner, seorang pemuda dari pedesaan yang masuk ke dunia pendidikan tinggi untuk belajar pertanian, namun takdir membawanya masuk ke dunia sastra. Novel ini menggambarkan perjalanannya sebagai seorang mahasiswa, profesor sastra, dan kemudian ayah. Dalam perjalanan hidupnya, Stoner menghadapi pilihan-pilihan yang sulit dan pertentangan antara idealisme dan kenyataan.

Salah satu kekuatan utama novel ini adalah karakterisasi yang mendalam. William Stoner digambarkan sebagai pribadi yang kompleks, dengan penuh kelemahan dan kekuatan. Pembaca akan merasa terhubung dengan kehidupannya yang penuh dengan perjuangan, kegagalan, dan momen-momen kecil yang menginspirasi.

Gaya penulisan John Williams dalam "Stoner" sangat terkendali dan tercermin dalam narasi yang sederhana namun kaya akan emosi. Ia dengan cermat menggambarkan kehidupan sehari-hari Stoner, mengajak pembaca untuk merenung tentang arti eksistensi manusia dan bagaimana kehidupan dapat berubah karena keputusan-keputusan kecil.

Tema cinta juga menjadi pusat dari novel ini. Stoner mengalami cinta yang rumit dan penuh tantangan dalam hubungannya dengan istrinya, Edith, serta perasaan cintanya kepada sastra dan pengajaran. Konflik internal yang dialaminya dalam menghadapi cinta dan tanggung jawabnya sebagai seorang suami, ayah, dan profesor menggambarkan konflik batin yang bisa ditemui dalam hidup siapa pun.

"Stoner" adalah sebuah novel introspektif yang mengajak pembaca untuk merenung tentang arti hidup, ambisi, dan kebahagiaan. Kehidupan yang tampak biasa-biasa saja mengandung kedalaman emosional yang menginspirasi. Novel ini memahat cerita universal tentang manusia dan kompleksitas hidupnya, membuatnya menjadi salah satu karya sastra yang tak terlupakan. Bagi mereka yang menemukan nilai dalam refleksi dan pengenalan diri, "Stoner" adalah sebuah karya yang amat layak untuk dijelajahi.

BIOGRAFI PENULIS

John Williams (1922--1994) adalah seorang penulis Amerika yang dikenal atas kontribusinya dalam bidang sastra, meskipun karyanya tidak mendapatkan pengakuan yang cukup selama masa hidupnya. Williams dilahirkan pada tanggal 29 Agustus 1922, di Clarksville, Texas, Amerika Serikat.

Williams belajar di University of Denver, di mana ia mendalami sastra Inggris dan menunjukkan minat yang mendalam terhadap sastra klasik dan kontemporer. Pada tahun 1942, selama Perang Dunia II, ia ikut dalam pelayanan militer di Angkatan Udara Amerika Serikat. Setelah perang, ia kembali ke dunia pendidikan dan melanjutkan studinya di University of Missouri, di mana ia memperoleh gelar sarjana dan gelar master dalam bidang sastra Inggris.

Karir kepenulisan John Williams dimulai dengan karya-karya kecil dan puisi yang awalnya kurang dikenal. Namun, pada tahun 1965, ia menerbitkan novel yang paling terkenalnya, "Stoner," yang menggambarkan kehidupan seorang profesor sastra di sebuah universitas dan sekaligus menjadi cerminan banyak aspek dalam hidupnya sendiri.

Meskipun "Stoner" tidak mendapat perhatian besar saat pertama kali diterbitkan, novel ini mendapatkan apresiasi yang lebih luas beberapa dekade setelahnya. Seiring berjalannya waktu, kualitas sastra dalam karyanya semakin diakui oleh para kritikus dan pembaca. Novel ini dikenal karena gaya penulisan introspektifnya dan penggambaran karakter yang mendalam.

John Williams juga menulis novel-novel lain seperti "Butcher's Crossing" (1960) dan "Augustus" (1972), yang terakhir memenangkan Penghargaan National Book Award for Fiction. Meskipun ia tidak menjadi penulis terkenal dalam hidupnya, karyanya secara bertahap menjadi semakin dihargai dan diakui setelah kematiannya.

John Williams wafat pada tanggal 3 Maret 1994, tetapi warisannya dalam dunia sastra terus hidup. Karya-karyanya yang menonjol dalam eksplorasi karakter manusia dan pertanyaan tentang makna hidup dan moralitas tetap relevan dan dihargai oleh pembaca dan penikmat sastra hingga saat ini.

POIN-POIN PENTING

"Stoner" karya John Williams adalah sebuah novel yang penuh dengan poin-poin penting yang menggambarkan perjalanan hidup karakter utama, William Stoner. Berikut adalah beberapa poin penting dalam novel ini:

1. Awal Hidup yang Sederhana: Novel dimulai dengan penggambaran masa kecil dan remaja Stoner di sebuah peternakan di pedesaan. Ini menggambarkan latar belakang dan awal hidup yang sederhana, dan bagaimana ia awalnya diharapkan akan meneruskan usaha keluarga di bidang pertanian.

2. Kecintaan pada Sastra dan Pergeseran Karier: Ketika Stoner memasuki universitas, ia menemukan cinta yang mendalam terhadap sastra. Ini mengarah pada pergeseran karier dari pertanian ke dunia akademis. Keputusan ini mencerminkan poin penting tentang mengikuti hasrat dan minat pribadi, bahkan jika itu berarti melawan harapan orang lain.

3. Hubungan Pernikahan yang Rumit: Stoner menikahi Edith, tetapi pernikahan mereka menghadapi banyak kesulitan. Hubungan mereka penuh dengan konflik dan ketidakcocokan, dan Edith mewakili pilihan hidup yang tidak selalu sesuai dengan keinginan atau harapan.

4. Kesulitan dalam Karier dan Kehidupan Akademis: Meskipun Stoner memutuskan untuk menjadi profesor sastra, karier akademisnya tidak selalu mulus. Ia menghadapi politik universitas, persaingan, dan perbedaan pendapat dengan rekan-rekannya. Ini menggambarkan poin tentang kompromi dan pengorbanan yang terkait dengan mencari kesuksesan profesional.

5. Kesulitan dalam Hubungan dengan Anak: Stoner dan Edith memiliki seorang putri bernama Grace. Hubungan Stoner dengan Grace juga penuh dengan kesulitan dan ketidaksepahaman. Ini menggambarkan dinamika rumit dalam hubungan antara orang tua dan anak, serta poin tentang bagaimana masa lalu dan pengalaman pribadi mempengaruhi interaksi tersebut.

6. Pertentangan Antara Idealisme dan Kenyataan: Stoner menghadapi pertentangan antara idealisme sastra dan realitas dunia akademis yang sering kali keras dan tidak romantis. Konflik ini mencerminkan poin tentang bagaimana hidup seringkali melibatkan kompromi dan menemukan makna di tengah tantangan.

7. Makna Hidup dalam Keheningan: Novel ini seringkali menyoroti momen-momen kecil dan sederhana dalam kehidupan Stoner. Ketika peristiwa-peristiwa ini diceritakan dengan detail, novel menggambarkan poin penting tentang menemukan makna dan keindahan dalam momen-momen sehari-hari, bahkan jika hidup tampak biasa-biasa saja.

8. Akhir Kehidupan dan Refleksi: Novel ini mengakhiri perjalanan hidup Stoner dengan sebuah bab yang mencerminkan tentang kehidupan yang telah dijalani. Ini merupakan poin penting yang mengajak pembaca untuk merenung tentang arti hidup, tujuan, dan pengalaman.

Melalui poin-poin penting ini, "Stoner" menggambarkan perjalanan hidup Stoner yang menghadapi berbagai tantangan, pertentangan internal, dan momen-momen refleksi. Novel ini mengeksplorasi tema-tema universal seperti arti hidup, cinta, dan pertempuran yang sering kita alami dalam hidup kita sendiri.

EVALUASI

Evaluasi untuk novel "Stoner" karya John Williams adalah positif dan penuh penghargaan. Berikut adalah beberapa aspek penting yang mendukung evaluasi positif ini:

1. Karakterisasi Mendalam: Salah satu poin kuat novel ini adalah karakterisasi yang mendalam dan realistis. Karakter utama, William Stoner, digambarkan dengan kompleksitas yang membuatnya terasa seperti manusia nyata. Pembaca dapat merasakan perasaan, pikiran, dan pertentangan batin yang dialami oleh Stoner sepanjang perjalanan hidupnya.

2. Penyampaian Emosi yang Kuat: Penulis mampu mengungkapkan emosi karakter dan situasi dengan sangat kuat melalui kata-kata yang sederhana. Ini membuat pembaca terhubung dengan perasaan dan pengalaman Stoner secara mendalam, sehingga membawa perasaan simpati dan empati.

3. Pengembangan Tema yang Mendalam: Novel ini menggali tema-tema kompleks seperti arti hidup, kebahagiaan, cinta, dan pertentangan moral. Pengembangan tema ini dilakukan dengan halus dan memberi ruang bagi pembaca untuk merenung tentang makna hidup dan tantangan yang dihadapi oleh manusia.

4. Gaya Penulisan yang Halus: Gaya penulisan John Williams sangat terkendali dan halus. Ia mampu menggambarkan kehidupan sehari-hari dengan kata-kata yang sederhana namun memikat. Gaya penulisan ini menciptakan suasana yang tenang dan reflektif dalam novel.

5. Penggambaran Realistik Universitas dan Dunia Akademis: Novel ini memberikan pandangan yang realistis tentang dunia akademis, termasuk politik universitas, persaingan antar profesor, dan dinamika kelas. Penggambaran ini memberi wawasan yang menarik bagi pembaca tentang kehidupan di dalam institusi pendidikan.

6. Pesan Universal dan Relevansi: Meskipun novel ini diterbitkan pada tahun 1965, pesan-pesan yang diangkat dalam "Stoner" tetap relevan hingga saat ini. Tema-tema tentang mengikuti hasrat, menemukan makna dalam kehidupan, dan menghadapi konflik moral masih sangat relevan bagi banyak orang.

Namun, beberapa pembaca mungkin merasa bahwa novel ini memiliki ritme yang lambat dan kurangnya tindakan dramatis yang signifikan. Bagi beberapa orang, cerita tentang kehidupan sehari-hari Stoner mungkin terasa terlalu detil dan lambat, yang bisa membuat mereka kurang terlibat dalam alur cerita.

Secara keseluruhan, "Stoner" adalah novel yang menginspirasi dan memukau dengan karakterisasi yang kuat, tema yang dalam, dan gaya penulisan yang menggugah emosi. Meskipun tidak menyajikan aksi yang dramatis, karya ini menawarkan pemahaman mendalam tentang kehidupan manusia dan tantangan-tantangan yang dihadapinya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun