4. Gaya Penulisan yang Halus: Gaya penulisan John Williams sangat terkendali dan halus. Ia mampu menggambarkan kehidupan sehari-hari dengan kata-kata yang sederhana namun memikat. Gaya penulisan ini menciptakan suasana yang tenang dan reflektif dalam novel.
5. Penggambaran Realistik Universitas dan Dunia Akademis: Novel ini memberikan pandangan yang realistis tentang dunia akademis, termasuk politik universitas, persaingan antar profesor, dan dinamika kelas. Penggambaran ini memberi wawasan yang menarik bagi pembaca tentang kehidupan di dalam institusi pendidikan.
6. Pesan Universal dan Relevansi: Meskipun novel ini diterbitkan pada tahun 1965, pesan-pesan yang diangkat dalam "Stoner" tetap relevan hingga saat ini. Tema-tema tentang mengikuti hasrat, menemukan makna dalam kehidupan, dan menghadapi konflik moral masih sangat relevan bagi banyak orang.
Namun, beberapa pembaca mungkin merasa bahwa novel ini memiliki ritme yang lambat dan kurangnya tindakan dramatis yang signifikan. Bagi beberapa orang, cerita tentang kehidupan sehari-hari Stoner mungkin terasa terlalu detil dan lambat, yang bisa membuat mereka kurang terlibat dalam alur cerita.
Secara keseluruhan, "Stoner" adalah novel yang menginspirasi dan memukau dengan karakterisasi yang kuat, tema yang dalam, dan gaya penulisan yang menggugah emosi. Meskipun tidak menyajikan aksi yang dramatis, karya ini menawarkan pemahaman mendalam tentang kehidupan manusia dan tantangan-tantangan yang dihadapinya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H