Salah satu instrument untuk mengatur ekonomi makro adalah dengan kebijakan fisikal. Islam memiliki pos-pos baik pemasukan ataupun pengeluaran keuangan Negara yang sifatnya khas seperti zakat, fa'I, ghanimah, dan lain-lain. Selain dengan system fisikal pengaturan ekonomi makro dalam islam adalah dengan system moneter. Dalam sejarah islam moneter islam adalah standar emas dengan dinar dan dirham. Stabilitas moneter dengan dinar dan dirham sudah teruji dalam sejarah.
Membangun model, teori, dan menguji hipotesis, serta menetapkan dan menggunakan kriteria ilmiah untuk mengevaluasi semua proses ilmiah tersebut menggunakan sumber ilmu dan prosedur ilmiah dalam epistemologi Islam. Signifikansi Kajian Metodologi Ekonomi Islam Kajian metodologi ekonomi Islam sangat diperlukan dalam pengembangan ekonomi Islam sebagai sebuah disiplin ilmu.Â
Metodologi dalam hal ini akan membantu kita dalam membangun skema konseptual (conceptual scheme) ekonomi Islam (yaitu nomenklatur dan kerangka dasar dalam pengembangan disiplin ekonomi Islam) dan kemudian menyusun body of knowledge ekonomi Islam secara sistematis. Kesuksesan perkembangan ekonomi Islam sebagai sebuah disiplin ilmu sangat bergantung kepada keunggulan metodologi yang ditawarkan dan digunakan dalam pengembangan disiplin ilmu. Metodologi akan memberikan orientasi yang jelas bagaimana kerangka ilmu ekonomi Islam dapat disusun secara sistematis dan bagaimana berbagai teori ekonomi Islam dapat dilahirkan dari sumber ilmu yang diakui dalam epistemologi Islam.
Apapun ilmu yang dipelajarinya tanamkan bahwa itu semua adalah usaha kita untuk mendapatkan ridlo Allah Swt. Jangan karena kita memiliki banyak pengetahuan hingga kita jauh dengan Allah harusnya dengan banyaknya pengetahuan kita harus meningkatkan keimanan kita
Referensi :
Chapra, M. Umer. 2001. Masa Depan Ekonomi Sebuah Tinjauan Islam. Jakarta: Gema Insani Press.
Anonim, 2001, Modul Dasar Ekonomi Islam, Kelompok Studi Ekonomi Islam Rohis FE Undip, Semarang.
Adiwarman A, Karim, Â Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam , Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2006, hlm, 339.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H