Mohon tunggu...
Gaza Uwais Zaki
Gaza Uwais Zaki Mohon Tunggu... Koki - Masih Belajar di Sekolah Dasar

Belajar menjadi chef sejak dini

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Cita-cita Saya "Chef"

17 Juni 2020   00:20 Diperbarui: 7 April 2021   15:58 7451
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Abang Gaza. dokpri.

"Pa.. Abang dak nek agik cita-cita jadi Pilot. Abang ganti be Pa.. Abang pingen jadi chef baelah.."

Perkenalan 

Hai Om .. hai Tante kompasianer... Perkenalkan nama saya "Gaza Uwais Zaki", panggilan Abang Gaza. O ya, saya udah kelas satu SD, saya sekolah di SD IT Biruni Sungailiat Bangka, Provinsi Kepulauang Bangka Belutung.

Saya tinggal di Bangka, tepatnya di Jl. Bukit Betung Sungailiat Bangka. Papa saya bernama Zahwan Zaki, dan mama saya bernama Wuri Mulyasari. Saya juga punya Aa' cantik, namanya Bintu Farras Adila, dan memiliki adek yang super ngegemesin, namanya Ziyyan Nafis Zaki. 

Itu aja ya perkenalan singkatnya. Izinkan saya mau menulis di blog ini, yang menurut papa ku blog super keren sedunia. Jadi, saya mau ikut-ikutan nulis juga donk, mau juga pinter kayak Om Tante Kompasianer semua.

Cita-Cita Saya "Chef"

Mengapa harus menjadi chef? Chef atau koki atau juru masak adalah profesi yang berhubungan dengan makan dan minum. Dalam KBBI online chef/koki/juru masak adalah ahli dalam seni boga. 

Banyak orang berprofesi sebagai chef, masing-masing orang tersebut pasti memiliki alasan tersendiri mengapa mau menjadi chef, termasuk saya, Abang Gaza. Saya punya alasan khusus mengapa mau menjadi chef. 

Awalnya saya bercita-cita menjadi pilot, kesannya enak terbang terus, bisa terbang ke luar negeri. Terus, bisa bawa papa, mama, Aa' Bintu dan Ade' Ziyyan. Namun, gara-gara pesawat Lion air jatuh dan pilot nya meninggal dunia, saya pun menggantikan cita-cita saya menjadi chef alias koki. Kalau jadi chef, saya bisa masakin makanan buat siapapun, termasuk untuk pilot dan penumpang pesawat.

Mengikuti Cooking Class

Untuk mendukung cita-cita saya menjadi chef, mama dan papa mengikutsertakan saya ke kelas-kelas memasak, di antaranya tahun 2019 lalu, cooking class "how to make process of pizza" dan cooking class "how to make process of bread". O ya, selain saya, A' Bintu juga ikut jadi peserta juga.

Setiap mengikuti kelas memasak, saya senang sekali. Selain bisa belajar cara membuat pizza dan roti, saya juga bisa berkenalan dengan teman-teman baru yang hobinya sama dengan saya. 

Foto: Peserta Cooking Class "how to make process of pizza" . dokpri.
Foto: Peserta Cooking Class "how to make process of pizza" . dokpri.
Waktu mengikuti cooking class, saya menjadi peserta termuda dari peserta-peserta lainnya. Menurut mama, kelas yang saya ikutin, minimal usianya di atas 8 tahun, sedangkan saya baru 6 tahun, walaupun begitu saya tetap semangat mengikuti cooking class.

Sering Masak Sama Mama Di Rumah

Mama saya memang hebat. Mama lah yang selalu membimbing saya memasak. Setiap mama masak di dapur, saya sering diminta bantu sama mama, saya senang sekali. 

Menurut mama, ketika usia saya baru 3 tahunan saya sudah bisa masak telur dadar. Ternyata memang benar, saat saya lihat video di hp mama, saya sering masak telur dadar. 

Mama sangat mendukung cita-cita saya, terbukti sudah banyak jenis masakan yang saya masak bersama-sama mama. Selain itu, masakan mama atau kue-kue yang dibuat oleh mama, enak-enak semua, dan saya pun doyan makannya.

Sudah Punya Nama Usaha

Semenjak diterapkannya  sekolah di rumah, saya sering mendengar cerita dari papa dan mama tentang bisnis online. Menurut papa, saya harus memiliki usaha sejak dini, alasan papa biar usahanya nanti cepat terkenal dan saya cepat kaya.

Menurut papa juga, usaha saya harus memiliki nama yang mudah dikenali orang dan harus memiliki produk andalan. 

Akhirnya, untuk nama usaha, kami sepakatin "Bakoel Gaza". Lalu, setelah beberapa kali uji coba, sepertinya kami sudah punya produk andalan untuk dijual, yaitu kue brownies  dan klapertart.

O ya, Bakoel Gaza sudah siap menerima order setelah saya habis ulangan sekolah ya. Sekarang saya fokus nyelesain soal-soal ulangan sekolah dulu. 

Barangkali, itu dulu ya, sebagai tulisan perdana untuk kompasiana. Saya tutup tulisan ini dengan satu kata bijak, yang sering papa ucapkan dari om Colin Powell, "Sukses adalah hasil dari kesempurnaan, kerja keras, belajar dari kegagalan, kesetiaan dan kegigihan". 

Foto: Saya & A'Bintu Menjadi Peserta Cooking Class. dokpri.
Foto: Saya & A'Bintu Menjadi Peserta Cooking Class. dokpri.
Sekian. (ZZ).

Baca Juga: 5 Fakta Menarik di Balik Kesuksesan dan Galaknya Chef Juna

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun