Mohon tunggu...
Ziyyan Rachmana
Ziyyan Rachmana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Psikologi Semester 2 di Universitas Muhammadiyah Bandung

ENFJ, loves reading (thriller mystery, crime psychological thriller, drama, romance)

Selanjutnya

Tutup

Politik

Sosok Politisi sebagai Pelita dalam Negara Fatherless: Eksplorasi Sosok Inspiratif dan Pemikiran Pancasila

1 Maret 2024   11:37 Diperbarui: 1 Maret 2024   11:42 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Arti Father Hunger


Daddy Issue

Father hunger dan daddy issue adalah dua konsep yang berbeda, tetapi keduanya menggambarkan kondisi yang menyebabkan anak merasakan tekanan emosional akibat ketiadaan atau kurangnya kehadiran figur ayah dalam kehidupannya.

Daddy issues adalah istilah yang sering digunakan secara informal untuk merujuk pada konsekuensi psikologis dari pengalaman negatif atau kurangnya keterlibatan ayah dalam kehidupan seseorang, terutama dalam konteks hubungan percintaan.

Ini sering kali mengacu pada pola perilaku atau masalah psikologis yang berkembang karena interaksi yang buruk atau kurangnya figur ayah yang mendukung.

Contoh daddy issues mungkin termasuk ketidakmampuan untuk mempercayai pria, peningkatan kecenderungan untuk mencari perhatian atau persetujuan dari pria, atau perilaku yang merusak hubungan yang mungkin dipicu oleh ketidakmampuan untuk membina hubungan yang sehat.

Jadi, sementara father hunger merujuk pada kebutuhan yang tidak terpenuhi untuk hubungan ayah yang sehat, daddy issues lebih berkaitan dengan dampak psikologis dari kurangnya hubungan yang sehat dengan ayah, terutama dalam konteks hubungan interpersonal yang lebih luas, seperti hubungan percintaan.

Arti Daddy Issue


Sosok Politisi yang Menjadi Titik Terang 'Fatherless Country'

 

Anies Baswedan, calon presiden nomor urut 1, telah berjanji untuk memberikan cuti selama 40 hari bagi suami ketika istri melahirkan anak. Ini merupakan langkah yang bertujuan untuk melibatkan para ayah secara lebih aktif dalam merawat bayi yang baru lahir.

Anies juga menyoroti pentingnya daycare atau tempat penitipan anak di lingkungan kerja agar para ibu dapat bekerja tanpa khawatir tentang anak-anak mereka. Program daycare ini sebelumnya telah diimplementasikan oleh Anies saat menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta, di mana ia membuka 32 daycare di sekitar Balai Kota Jakarta

Langkah ini menunjukkan komitmennya untuk mendukung peran ayah dalam perawatan bayi serta memberikan dukungan bagi para ibu yang bekerja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun