Mohon tunggu...
Ziyadatul Hikmah
Ziyadatul Hikmah Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata, Fakultas Kehutanan, IPB University

Love nature and young forester.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Babadotan! Gulma yang Meresahkan Petani, Ternyata Banyak Manfaatnya Lhoo

11 Agustus 2020   11:23 Diperbarui: 3 September 2020   18:55 685
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Babadotan yang tumbuh di aeral persawahan. Foto: Ziyadatul Hikmah

Babadotan yang tumbuh di aeral persawahan. Foto: Ziyadatul Hikmah
Babadotan yang tumbuh di aeral persawahan. Foto: Ziyadatul Hikmah

Keberadaan babadotan yang banyak disepelekan dan dianggap gulma oleh masyarakat ini, tapi banyak juga yang mulai tertarik untuk mengetahui manfaat tumbuhan ini. 

Di beberapa daerah di Indonesia terutama di daerah Bogor, masyarakatnya sering memanfaatkan babadotan sebagai obat penyembuh luka. Caranya dengan menumbuk daun babadotan kemudian menambahkan minyak goreng sebelum digunakan untuk penyembuhan luka luar, bisa juga tumbukan daun babadotan ditambah dengan kapur sebagai pengganti minyak goreng tersebut. 

Rebusan daun babadotan juga sering digunakan sebagai obat sakit dada dan obat mata yang panas oleh masyarakat Sunda. Akar babadotan yang bercabang-cabang dapat direbus untuk diambil ekstraknya kemudian diminum sebagai obat pereda demam. 

Di daerah Pantai Gading, babadotan dimanfaatkan sebagai pengobatan tradisional yang umum. Banyak digunakan untuk obat sakit perut, penyembuhan luka, dan patah tulang.

Saat ini, penelitian banyak dilakukan untuk mengetahui zat yang terkandung di tumbuhan babadotan. Zat yang terkandung telah dikonfirmasi sejak tahun 1987, diantaranya mengandung minyak esensial, alkaloid, kumarin.

Karena kandungan kimia berupa alkaloid, tidak jarang babadotan dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan insektisida dan nematisida. Namun, sangat disayangkan pengembangan dan pemanfaatan potensi tumbuhan babadotan belum banyak dikembangkan hingga sekarang. 

Begitulah ulasan dari tumbuhan babadotan, si tumbuhan pengganggu atau gulma yang memiliki manfaat tersembunyi. (ziy)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun