Mohon tunggu...
zivani sinaga
zivani sinaga Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - pelajar

haloo >< Perkenalkan nama saya zivani s.🖐🏻 dan sekolah saya di : smp negeri 7 depok sebelumnya saya akan perkenalkan hobi saya : Membaca , mendengarkan Musik 🎧

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Keadilan yang Terluka, Pengorbanan dan Kebenaran di Tengah Ketidakadilan

1 Agustus 2024   20:39 Diperbarui: 1 Agustus 2024   20:56 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

• Selain itu, Rama menemukan bahwa pengusaha yang menjadi korban ternyata memiliki banyak musuh di dunia bisnis, yang mungkin ingin menjatuhkannya.

Persidangan yang Menantang:

• Selama persidangan, Rama berhadapan dengan jaksa yang keras dan penuh ambisi. Jaksa tersebut mencoba menggiring opini bahwa Joko adalah pelaku utama yang melakukan kejahatan itu demi uang.

• Namun, Rama tidak gentar. Dia mengajukan argumen bahwa bukti yang ada telah dimanipulasi, dan bahwa ada kemungkinan pihak ketiga yang sebenarnya bertanggung jawab.

Terungkapnya Kebenaran:

• Puncak dari persidangan terjadi ketika Rama berhasil menemukan saksi kunci: seorang mantan pegawai dari perusahaan pengusaha tersebut yang mengaku dipecat secara tidak adil.

• Saksi ini memberikan informasi yang sangat penting, yaitu bahwa pengusaha tersebut memiliki konflik dengan mitra bisnisnya, dan bahwa pencurian tersebut tampaknya adalah bagian dari rencana untuk merusak reputasi pengusaha tersebut dan mengambil alih bisnisnya.

Keadilan yang Tertunda:

• Meskipun semua bukti dan kesaksian tampak jelas, sistem tidak memihak pada Joko. Pengaruh dan kekuasaan pihak-pihak yang berkepentingan mencoba menutupi kebenaran dengan segala cara.

• Joko, yang sudah kehilangan harapan, mulai berpikir bahwa dia akan dihukum untuk kejahatan yang tidak pernah dilakukannya.

Kemenangan yang Tak Sempurna:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun