Mohon tunggu...
zivani sinaga
zivani sinaga Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - pelajar

haloo >< Perkenalkan nama saya zivani s.🖐🏻 dan sekolah saya di : smp negeri 7 depok sebelumnya saya akan perkenalkan hobi saya : Membaca , mendengarkan Musik 🎧

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Keadilan yang Terluka, Pengorbanan dan Kebenaran di Tengah Ketidakadilan

1 Agustus 2024   20:39 Diperbarui: 1 Agustus 2024   20:56 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keadilan yang Terluka: Sebuah Kisah tentang Perjuangan dan Kebenaran

Kisah ini mengisahkan tentang perjuangan seorang pengacara bernama Rama dalam membela kebenaran di tengah sistem hukum yang korup dan penuh manipulasi. Kisah ini mengingatkan kita bahwa keadilan tidak selalu mudah dicapai dan sering kali penuh tantangan.

Rama, Sang Pembela Keadilan:

• Rama, seorang pengacara yang dikenal sebagai pembela kaum marginal, memiliki komitmen kuat pada keadilan. Baginya, keadilan adalah hak setiap orang, tanpa memandang status sosial atau ekonomi.

• Ia memimpin firma hukum kecil di sebuah kota besar yang terkenal dengan tingkat kriminalitas tinggi.

Kasus Joko, Tukang Becak:

• Rama menerima kasus yang tampaknya sederhana: seorang tukang becak bernama Joko dituduh mencuri perhiasan mahal dari rumah seorang pengusaha kaya.

• Semua bukti mengarah pada Joko: sidik jarinya ditemukan di tempat kejadian, dan dia tidak memiliki alibi. Namun, Rama merasakan ada yang tidak beres. Joko bersikeras bahwa dia tidak bersalah dan bahwa bukti-bukti tersebut telah direkayasa.

Penyelidikan yang Mengungkap Kejanggalan:

• Rama memulai penyelidikan dengan mengunjungi lokasi kejadian, berbicara dengan saksi, dan memeriksa kembali setiap bukti.

• Dia menemukan banyak kejanggalan dalam laporan polisi dan kesaksian saksi. Beberapa saksi mengaku dipaksa untuk memberikan keterangan yang tidak benar, dan ada bukti yang tampaknya sengaja diabaikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun