Mohon tunggu...
Zipora Melciary Sasalab
Zipora Melciary Sasalab Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa- Universitas Lambung Mangkurat (FKIP) Pendidikan Sosiologi

Saya mahasiswa aktif dari Universitas Lambung Mangkurat kota Banjarmasin di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Saya memiliki hobi utama saya ialah bernyanyi serta mendengarkan musik yang ber-genre musik Jazz, Blues, dan K-POP

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Dinamika Pendidikan Multikultural di Era Digital

20 Juni 2024   20:29 Diperbarui: 20 Juni 2024   20:59 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

PENDAHULUAN 

Pendidikan multikultural adalah pendidikan dalam pendekatan yang mengakui dan menghargai keragaman budaya, ras, dan etnis di sekitar masyarakat. Menurut (Amin, 2018) mengatakan bahwa pendidikan multikultural merupakan respons terhadap perkembangan keragaman populasi sekolah, sebagaimana tuntutan persamaan hak bagi setiap kelompok. Artinya dalam pendidikan multikultural, mengajarkan kepada semua siswa bahwa tidak adanya perbedaan kelompok atas gender, etnis, ras dan budaya, serta agama. Di era digital sekarang ini, pendidikan multikultural menghadapi berbagai tantangan dan peluang baru, yang dimana pada teknologi informasi dan komunikasi telah mengubah cara diri kita sendiri. Seperti aktivitas dalam belajar, berinteraksi, dan memahami dunia, termasuk dalam konteks pendidikan multikultural. 

Dengan adanya kemajuan teknologi digital maka akan ditandai dengan adanya dinamika baru yang telah membuka akses ke sumber daya pendidikan tak terbatas dan memungkinkan dukungan terhadap adanya program pertukaran budaya secara global disebuah pedidikan sekarang ini. (Danurahman, 2021) menjelaskan secara umum tantangan yang di hadapi oleh pendidikan di era digital adalah bagaimana pendidikan itu bisa menampilkan dirinya, apakah ia mampu mendidik dan menghasilkan para peserta didik yang memiliki daya saing tinggi (qualified) atau justru malah "mandul" dalam menghadapi gempuran berbagai kemajuan di era globalmultikultural yang penuh dengan persaingan (competition) dalam berbagai sektor, baik itu sektor riil maupun moneter.

Namun, peluang-peluang tersebut menyembunyikan tantangan serius seperti kesejangan digital dan penyebaran informasi yang bias. Dalam pendahuluan ini, membahas dampak teknologi terhadap pendidikan multikultural, mengidentifikasi tantangan baru, dan mepelajari peluang yang dapat digunakan untuk memperluas pemahaman antarbudaya pendidikan multikultural di era digital.

PEMBAHASAN

A. Pengaruh Teknologi dalam Pendidikan Multikultural 

Teknologi digital pendidikan multikultural telah mulai digunakan untuk memberikan pengalaman belajar yang lebih memudahkan dan efektif. Siswa bisa megunjungi situs bersejarah dan berinteraksi dengan lingkungan budaya yang berbeda. Melalui penggunaan teknologi yang memberikan arahan pengetahuan yang terdidik sesuai pembelajaran disekolah mereka. Dengan begitu siswa bisa lebih luas memahami konteks pembelajaran budaya yang berbasis teknologi, dan merasakan keanekaragaman budaya yang semakin nyata disekitar lingkungan mereka tinggal. Menurut (Danurahman, 2021) dengan pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang terjadi saat ini, era digital mengubah tatanan kehidupan manusia dalam seluruh aspek meliputi aspek ekonomi, sosial, budaya, termasuk pendidikan.

Teknologi juga memungkinkan pengumpulan dan analisis data yang lebih efektif untuk memahami kebutuhan dan tantangan siswa dari berbagai latar belakang. Dengan menggunakan analisis data, pendidik dapat mengidentifikasi area dimana siswa mungkin memerlukan dukungan tambahan dan merancang intervensi yang lebih personal dan efektif. Hal ini memastikan bahwa setiap siswa menerima pengalaman pendidikan yang komprehensif dan sesuai kebutuhan.

B. Tantangan dalam Pendidikan Multikultural di Era Digital

Di era digital sekarang ini banyak berbagai jenis teknologi yang ditawarkan dan banyak manfaat dalam kegunaannya, juga ada tantangan yang harus dicari solusinya dalam pendidikan multikultural. Menurut penjelasan dari (Salsabila et al., 2022) ia mengatakan ada terdapat 7 tantangan yang akan dihadapi dalam pendidikan mutikultural di era digital yaitu:

  • Pertama, terhadinya sebuah perubahan pola kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dalam sebuah interaksi sosial yang ada dimasyarakat.
  • Kedua, di era digital ini manusia lebih suka bersosial di sosial media daripada kehidupan nyata.
  • Ketiga, manusia lebih sering menggunakan internet, seperti belajar, belanja, mencari informasi seputar pengetahuan yang bisa diketahui.
  • Keempat, setiap siswa bisa mengakses apapun, dimanapun dan kapanpun.
  • Kelima, banyak hoax di sosial media yang menyebabkan konflik, perselisihan, tidak ada rasa saling menghormati.
  • Keenam, kurangnya pemahaman tentang pendidikan multikultural dapat menghilangkan identitas nasional bangsa.
  • Ketujuh, para generasi muda mulai meninggalkan nilai-nilai leluhur di masyarakat.

Pada ketujuh tantangan inilah harus kita hadapi agar tidak menurunnya penanaman akan nilai-nilai pengetahuan dalam pendidikan multikultural yang telah diterapkan. Tanpa perhatian yang tepat, ada risiko bahwa materi pembelajaran dapat mencerminkan bias budaya tertentu, yang dapat mengabaikan perspektif penting dari kelompok minoritas lainnya.

C. Peluang dalam Pendidikan Multikultural di Era Digital

Meskipun ada tantangan, era digital juga membuka banyak peluang bagi pendidikan multikultural. Penggunaan teknologi dapat membantu menciptakan lingkungan belajar yang lebih interaktif dan kolaboratif. Misalnya, proyek kolaboratif lintas negara melalui platform online dapat menghubungkan siswa dari berbagai latar belakang budaya untuk bekerja sama, memahami, dan menghargai perbedaan mereka. Proyek semacam ini tidak hanya memperkaya pengalaman belajar siswa, tetapi juga membantu mereka mengembangkan keterampilan komunikasi dan kolaborasi lintas budaya yang penting di dunia global saat ini.

(Fitri, 2023) mengatakan secara umum, tantangan pendidikan di era digital adalah bagaimana untuk menjaga relevansinya dan mempersiapkan peserta didik untuk bersaing secara global dalam masyarakat multikultural yang penuh persaingan di berbagai sektor.

Teknologi bisa untuk meperluas materi pembelajaran yang lebih kreativitas dan interaktif. Seperti video, game edukasi dapat diaplikasikan untuk penyampaian materi konsep multikultural dengan cara yang lebih modern bagi siswa. Tidak hanya meningkatkan penjelasan materi tetapi juga membuat pembelajaran lebih memudahkan dan menyenangkan. Dengan adanya sebuah sistem pembelajaran seperti ini sangat baik membantu siswa memperdalam sejarah budaya berbagai kelompok etnis melalui pengalaman yang interaktif.

Adapun peluang lainnya dalam penjelasan (Zahra, 2023) bahwa peluang pendidikan multikultural di era digital  itu adanya implementasi kebijakan pendidikan multikulturalisme, seperti adanya program kurikulum Inklusi, dimaksudkan untuk mengelola suatu sistem kurikulum yang berbasis pada pendidikan inklusi yang mengutamakan menghagai perbedaan dari segi budaya, social, agama, dan lain-lain, ini akan membantu siswa mengembangkan pemahaman yang lebih baik tentang keragaman budaya di negara mereka.

KESIMPULAN dan SARAN 

  • Kesimpulan

Pendidikan multikultural di era digital menghadirkan kombinasi tantangan dan peluang yang unik. Teknologi memiliki potensi besar untuk memperluas akses dan pemahamnan akan budaya yang ada, tetapi juga memerlukan pendekatan yang waspada untuk mengatasi bila ada kesalahan informasi dari sitem teknologi itu sendiri. Dengan menggunakan strategi yang tepat, era digital dapat menjadi pendorong yang kuat untuk pendidikan multikultural yang lebih insklusif dan efektif, membantu membangun masyarakat yang lebih toleran dan harmonis. Upaya bersama dari pendidik, dan masyarakat luas diperluakan untuk memanfaatkan peluang yang ada dan mengatasi tantangan yang muncul, sehingga pendidikan multikultural dapat terus berkembang dan memberikan manfaat bagi generasi mendatang.

  • Saran

Agar pemerintah dan lembaga pedidikan perlu megatasi adanya kesenjangan digital, beriventasu dalam infrastrukur teknologi pada daerah terpencil dan kurang mampu untuk berkembang, agar bisa memastikan semua siswa diseluruh daerah mempunyai akses yang sama dalam sumber daya pendidikan digital. Serta memberi bantuan teknologi program subsidi untuk siswa yang memiliki latar belakang kurang mampu dengan membantu mengurangi kesenjagan dalam sistem dunia pendidikan digital saat mereka menepuh sebuah pendidikan.

 

  • Daftar Pustaka

Amin, M. (2018). Pendidikan Multikultrual. Jurnal Kajian Islam Kontemporer, 09(1), 24--34. https://journal.unismuh.ac.id/index.php/pilar/article/view/5020/3342

Danurahman, J. (2021). Hendra Hermawan 3c) 1 Universitas Negeri Yogyakarta. Jln. Colombo No.1 Karang Malang, 2(52), 563515. https://jurnal.untidar.ac.id/index.php/kalacakra/index

Fitri, F. (2023). Pendidikan Multikultural Dalam Mengatisipasi Promblematika Sosial Di Era Digital. AT-THARIQ: Jurnal Studi Islam Dan Budaya, 3(02). https://doi.org/10.57210/trq.v3i02.257

Salsabila, S. S., Rohmadani, A. I., Mahmudah, S. R., Fauziyah, N., & Sholihatien, R. A. N. (2022). Tantangan Pendidikan Multikultural di Indonesia di Zaman Serba Digital. Anwarul, 2(1), 99--110. https://doi.org/10.58578/anwarul.v2i1.309

Zahra, S. F. (2023). Tantangan dan Peluang dalam Implementasi Kebijakan Pendidikan Multikulturalisme di Indonesia. Ibrahim 2013, 0--2.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun