Mohon tunggu...
Miron
Miron Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/ Universitas Brawijaya

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pembuatan Lilin Aroma Terapi Minyak Jelantah Sebagai Alternatif Peningkatan Pendapatan Masyarakat

7 Agustus 2024   18:11 Diperbarui: 7 Agustus 2024   18:14 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Desa Kertosari, Jumat, 26 Juli 2024 - Dalam upaya meningkatkan pendapatan masyarakat dan mengurangi limbah minyak jelantah, Mahasiswa MMD Universitas Brawijaya menggelar program pengabdian masyarakat. Program ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat tentang pengelolaan minyak jelantah dan pemanfaatannya sebagai bahan pembuatan lilin aroma terapi.

Bahaya Minyak Jelantah dan Alternatif Solusi

Di Desa Kertosari, penggunaan minyak goreng sangat tinggi, baik di rumah tangga maupun di usaha kecil seperti warung makan. Sayangnya, pengetahuan masyarakat tentang pengelolaan minyak jelantah masih sangat terbatas. Akibatnya, minyak jelantah sering kali dibuang sembarangan, yang dapat mencemari tanah dan air serta merusak lingkungan.

Melalui program ini, Mahasiswa MMD memperkenalkan bahaya minyak jelantah dan cara pengelolaannya yang benar. Salah satu alternatif solusi yang ditawarkan adalah mengolah minyak jelantah menjadi lilin aroma terapi. Lilin ini tidak hanya memiliki nilai ekonomi, tetapi juga dapat mengurangi limbah minyak bekas dan dampak negatifnya terhadap lingkungan.

Proses Pembuatan Lilin Aroma Terapi

Kegiatan dimulai dengan penjelasan teoritis mengenai proses pembuatan lilin aroma terapi dari minyak jelantah. Para peserta, yang terdiri dari 18 orang Ibu-Ibu PKK, diberi pemahaman mendalam tentang bahaya minyak jelantah dan potensi ekonominya. Selanjutnya, peserta diajak untuk mempraktikkan langsung proses pembuatan lilin aroma terapi.

Proses ini meliputi beberapa langkah praktis, mulai dari penyaringan minyak jelantah, pencampuran dengan bahan lilin, hingga penambahan aroma seperti vanila, kopi, dan melati. Setiap peserta dengan antusias mengikuti setiap tahapan, yang diakhiri dengan sesi diskusi dan tanya jawab untuk memperjelas pemahaman mereka.

Meningkatkan Kesadaran dan Ekonomi Desa

Program ini tidak hanya berfokus pada pembuatan lilin, tetapi juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pengelolaan limbah dan keberlanjutan. Dengan memanfaatkan minyak jelantah yang biasanya dianggap sebagai limbah, masyarakat dapat menciptakan produk bernilai ekonomis yang dapat mendukung perekonomian desa.

Hasil dari kegiatan ini sangat positif. Para Ibu-Ibu PKK berhasil membuat 20 produk lilin aroma terapi dengan berbagai aroma yang menarik. Selain itu, mereka juga menunjukkan kemampuan untuk mempraktikkan kembali proses pembuatan lilin tersebut di rumah.

Dengan keberhasilan program ini, diharapkan masyarakat Desa Kertosari dapat terus memanfaatkan minyak jelantah untuk pembuatan lilin aroma terapi, sehingga dapat meningkatkan pendapatan dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Kegiatan seperti ini merupakan langkah nyata dalam membangun kesadaran akan pentingnya pengelolaan limbah yang bijak dan berkelanjutan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun