Mohon tunggu...
Zilyanadelia WVN
Zilyanadelia WVN Mohon Tunggu... Mahasiswa - Zilyanadelia Wahyu Veronellita Nurdin

Halo, selamat membaca dan semoga bermanfaat!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Memahami Konsep Anger dan Fear

29 Oktober 2022   15:02 Diperbarui: 29 Oktober 2022   15:17 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Dalam perkembangan ini, anak masih belum mampu mengendalikan amarahnya dan belum dapat mengungkapkan bahwa amarah ini turun relatif rendah pada anak usia dini, tetapi  meningkat pada anak usia dini dan tahun kedua kehidupan (Braungart-Rieker et al. , 2010 ). Anak-anak sering marah ketika tidak mendapatkan apa yang diinginkannya, seperti ketika anak yang marah mencoba mendapatkan mainan yang  diambil oleh temannya. Perkembangan emosi adaptif adalah kemampuan untuk mengekspresikan kemarahan dengan frekuensi, durasi, dan intensitas yang lebih sedikit dari masa bayi hingga anak usia dini. Tingkat kemarahan rata-rata tidak berubah pada masa kanak-kanak pertengahan, tetapi meningkat lagi pada masa remaja atau dewasa muda.

Ketakutan memberikan informasi tentang perkembangan ketakutan pada masa bayi dan anak usia dini. Ketakutan menjelaskan berbagai emosi teoritis dan digunakan untuk mempelajari pembentukan rasa takut. Ketakutan menggambarkan persepsi ancaman, termasuk bagaimana anak-anak pertama kali mengetahui atau mengenali dan membedakan wajah antara ketakutan dari ekspresi emosional lainnya dan ketika mereka merasakan sinyal bahaya di lingkungan. Ketakutan ini sebagian besar umum yang kita alami sebagai anak-anak dan orang dewasa dan bagaimana ketakutan ini terwujud. Ketakutan misalnya seperti takut hantu, takut ketinggian dan takut orang asing mungkin muncul di sekitarnya.

Kesadaran emosional dimulai sejak awal kehidupan. Ada bukti bahwa bayi dapat membedakan antara wajah bahagia, sedih, dan terkejut sejak awal kehidupannya (Field Woodson 1983). Pada usia 4-5 bulan, anak dapat membedakan beberapa emosi negatif, seperti takut, sedih, dan marah. Kemampuan mengkategorikan ekspresi emosi menjadi lebih lengkap pada usia 6 bulan. Pada usia 6-7 bulan, bayi mengkategorikan ekspresi wajah yang berbeda menjadi satu emosi dan bahkan mengenali wajah saat mereka perlahan berpindah dari satu emosi ke emosi lainnya..

Daftar Rujukan:

LoBue, V., Prez-Edgar, K., & Buss, K. A. (Ed.). (2019). Handbook of Emotional Development. Springer International Publishing. https://doi.org/10.1007/978-3-030-17332-6

Palmer, Alyssa R., Shreya Lakhan-Pal, and Dante Cicchetti, Emotional Development and Depression, Handbook of Emotional Development, 2019

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun