(Ya Allah bukakanlah kepada kami hikmah-Mu, dan curahkanlah pada kami rahmat-Mu, wahai Dzat Yang Memiliki Keagungan dan Kemuliaan. Ya Allah mudahkanlah dan jangan dipersulit. Ya Tuhanku sempurnakanlah segalanya dengan kebajikan.)
Setelah itu, pembacaan ayat suci Alquran dimulai secara bergiliran sampai batas yang telah ditentukan, yaitu masing-masing diberi amanah untuk membaca satu halaman dalam Alquran yang berisi lima belas baris, tidak lupa dalam kegiatan ini yang dijadikan target tidak hanya khatam membaca Alquran sebanyak 30 juz saja dalam satu bulan, melainkan tajwid dan makharijul huruf pun tetap diperhatikan kebenaran pengucapannya.
Jika ada yang keliru, maka penulis memberi tahu di mana letak salahnya dan dibenarkan berdasarkan Ilmu Tajwid. Maka dari itu, kegiatan ini menggunakan metode bacaan murattal agar tidak terkesan tergesa-gesa dan agar jelas pelafalan huruf dan tajwidnya.
Target bacaan perharinya pun maksimal mencapai dua juz dengan durasi waktu selama dua jam, dimulai dari sesudah melaksanakan salat subuh hingga jam tujuh pagi. Jika pembacaan ayat suci Alquran secara bergiliran telah mencapai batasan waktu, maka tadarus Alquran daring pun diakhiri dengan membaca doa Kifaratul Majlis, yakni :
”Subhaanakallahumma wa bihamdika asyhadu alla ilaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika”
(Maha Suci Engkau Ya Allah, segala pujian untuk-Mu, aku bersaksi bahwa tiada tuhan selain Engkau, dan aku meminta ampunan dan bertaubat kepada-Mu)
Dan doa sesudah membaca Alquran, yakni:
“Allahummarhamna bilquran waj’alhulana imaaman wa nuuran wa hudan wa rahmah. Allahumma dzakkirna minhuma nasiina wa’allimna minhuma jahilna warzuqnaa tilaawatahu aana allaili wa athrafannahar waj’alhulana hujjatan yaa rabbal’alamiin.”
(Ya Allah sayangi kami dengan Alquran, bagi kami quran iman dan cahaya, petunjuk dan rahmat. Ya Allah tegurlah kami bila melalaikannya dan ajarkan mukjizat Alquran, yang menjadi sumber rezeki sepanjang malam dan sepanjang siang hari. Bagi kami quran perisai. Ya Rabbal ‘Alamin)
Meskipun tidak dilaksanakan secara langsung sebagaimana biasanya, penulis tetap berharap dengan adanya kegiatan ini masyarakat akan tetap bersikap positif dalam menghadapi musibah pandemi Covid-19 dan tetap melaksanakan kegiatan yang produktif dengan sikap optimis walaupun tetap diam di rumah saja, karena KKN Tematik Pencegahan Covid-19 ini merupakan salah satu bentuk kepedulian penulis sebagai mahasiswa KKN Tematik UPI dalam membantu pemerintah untuk mengedukasi masyarakat serta memutuskan rantai penyebaran virus Covid-19.
Editor: Nida Damia Ramdhani Ali Al Fathimy