Pertama desa memiliki Pasar Landungsari, Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang didapat melalui pengelolaan Bumdes Tirto setiap tahunnya sebesar 1.2 Milyar yang diperoleh melalui sewa bedak, lapak, dan kios Untuk retribusi parkir,.toilet,.dikelola .guna .menjamin yang. lain.
Perkembangan Pasar Landungsari dari hari ke hari semakin ramai, pembeli yang datang bukan hanya untuk konsumsi pribadi, namun banyak pembeli yang tujuannya kulakan untuk dijual lagi.
Sedangkan pedagang tidak hanya menjual di lapak yang disediakan, namun menggelar barang dagangannya di bawah dan di jalan, yang mengakibatkan pasar menjadi semrawut dan kotor.
Selain akibat dari perpindahan Pasar Mertojoyo, sekitar Pasar Landungsari juga merupakan wilayah perumahan, dan sebagai daerah pendatang untuk para mahasiswa yang kuliah di Malang.
Berdasarkan hasil survei yang kami lakukan, pasar merupakan hal yang sangat penting bagi warga Landungsari sendiri maupun warga luar Landungsari yang berdagang di pasar.
Ramainya kegiatan ekonomi yang terjadi di pasar Landungsari dipengaruhi harga yang dijual sangat terjangkau sekaligus menjadi daya tarik konsumen.
Pasar Landungsari juga masih dianggap sewajarnya pasar tradisional lainnya, yang penjual di sana masih bisa ditawar. Hal ini sesuai dengan apa yang disampaikan oleh Bapak Basuki Rahmat selaku BPD Landungsari:
“Secara pribadi, saya bersyukur adanya pasar, ada apa-apa itu enak dekat dan saya merasa untung. Tapi secara umum kepada masyarakat umum ya banyak untung juga buat warga, warga jualan yang di sini juga meningkat perekonomiannya. yang dulunya pengangguran anak-anak muda itu akhirnya bisa enggak menganggur lagi mereka jaga parkir, dan tiap desanya ada perwakilan anak mudanya.” (Wawancara tanggal 12 September 2022)
Selain kegiatan ekonomi yang menjadi PAD Desa Landungsari, pasar juga membuka lapangan pekerjaan dan mengangkat kesejahteraan warga Landungsari.
Hal ini dikarenakan pasar menarik anggota karang taruna yang ada di Dusun Rambaan, Klandungan, dan Bendungan untuk dipekerjakan sebagai penjaga parkir, keamanan, dan petugas kebersihan.
Sehingga menjadi sebuah potensi tersendiri pada sumber daya manusia di desa Landungsari. Walaupun mayoritas informan survei tidak setiap hari belanja di pasar, mereka berpendapat pasar merupakan aset penting bagi Desa Landungsari, terlebih lagi semua informan mempunyai rasa memiliki dari sebuah pasar, dengan kata lain masyarakat merasa pasar ini milik warga Landungsari sendiri.