Desa Cihanjuang - Kamis (28/7/2022) pukul 13.00 WIB, mahasiswa KKN Tematik UPI 2022 Kelompok 72 bertempat di RW. 09 Desa Cihanjuang Kecamatan Parongpong Kabupaten Bandung Barat melaksanakan sosialisasi dan demonstrasi mengenai upaya menghadapi perubahan iklim pada sektor pertanian dan kelestarian lingkungan.
Iklim memiliki hubungan dengan perubahan cuaca dan pemanasan global. Perubahan iklim merupakan suatu kondisi yang ditandai dengan berubahnya pola iklim dunia yang  mengakibatkan fenomena cuaca yang tidak menentu.Â
Hal ini sangat berpengaruh pada sector pertanian. Sektor pertanian sangat rentan terhadap perubahan iklim karena berpengaruh terhadap pola tanam, waktu tanam, produksi, dan kualitas hasil. Indonesia merupakan negara yang memegang peran penting terhadap sektor pertanian.
Penggunaan plastik di negara Indonesia masih cukup tinggi, sehingga dibutuhkan tanggung jawab untuk pengelolaan barang bekas terutama plastik. Daur ulang sampah menjadi strategi untuk mencegah pencemaran lingkungan dan melestarika sumber daya alam.Â
Sampah plastik yang dibakar, ditimbun di TPA, atau mengapung di tengah laut dapat menyebabkan pencemaran lingkungan dan menjadi masalah bagi makhluk hidup.Â
Manfaat daur ulang lainnya adalah mengurangi jumlah sampah yang dikirim ke tempat pembakaran sampah (TPS) dan TPA, sehingga keduanya punya ruang untuk menampung sampah lainnya.
Berdasarkan dengan tema yang diangkat yaitu SDG’S no 1 desa tanpa kemiskinan dan juga hasil wawancara dengan pihak RW 09 serta survei lapangan menunjukan bahwa di wilayah RW 09 Desa Cihanjuang mayoritas penduduk berprofesi sebagai petani. B
erdasarkan dengan hail tersebut, kelompok 72 KKN UPI 2022 di Desa Cihanjuang mengadakan program yang dapat mengedukasi para petani ketika dihadapkan dengan perubahan iklim yang dapat mengakibatkan penurunan hasil panen serta melestarikan lingkungan dengan pemanfaatan barang-barang bekas. Program yang dilaksanakan terbagi menjadi dua yaitu sosialisasi dan demonstrasi pembuatan teknologi adaptasi.
Sosialisasi digelar secara online melalui grup Whatsapp. Sosialisasi dilakukan dengan mengirimkan video edukasi berisi upaya-upaya yang dapat dilakukan petani atau pelaku industri pertanian dalam menghadapi perubahan iklim yang terjadi.Â
Selain itu, dicantumkan pula link-link youtube yang berisi video  langkah-langkah membuat teknologi adaptasi untuk menanggulangi dampak perubahan iklim pada sektor pertanian.
Sebelum melakukan demonstrasi, kami membuat video sosialisasi yang nantinya dibagikan secara online melalui grup Whatsapp. Video sosialisasi tersebut berisi edukasi mengenai upaya-upaya yang dapat dilakukan petani atau pelaku industri pertanian dalam menghadapi perubahan iklim yang terjadi.Â
Selain itu, dicantumkan pula link-link youtube yang berisi video  langkah-langkah membuat teknologi adaptasi untuk menanggulangi dampak perubahan iklim pada sektor pertanian.
video sosialisasi:Â
Setelah dilakukannya sosialiasi, kelompok 72 mahasiswa KKN UPI 2022 mengadakan demonstrasi mendaur ulang sampah plastic (botol) menjadi teknologi irigasi tetes dalam skala kecil.Â
Teknologi ini merupakan teknologi adaptasi irigasi hemat air berupa jaringan irigasi tetes dan mini sprinkler untuk mensuplai air ke lahan pertanian di daerah minim air.Â
Mendaur ulang botol plastik dapat menjadi upaya untuk melestarikan lingkungan. Irigasi tetes ini menjadi teknologi alternatif ketika terjadi masa kemarau panjang.
Dalam pembuatan teknologi irigasi tetes menggunakan beberapa alat dan bahan yaitu selang aquarium, penghubung selang dan pengatur debit air. Alat lainnya yang diperlukan yaitu botol bekas, gunting, cutter, tali rapia atau benang kasur, dan tanaman yang akan diuji coba. Adapun Langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut :
- Menyiapkan alat dan bahan
- Membuat desain teknologi irigasi tetes sesuai dengan kebutuhan
- Mengunting bagian bawah bawah botol untuk mengisi air dan mengikatkan dengan tali agar dapat digantungkan
- Melubangi tutup botol dengan paku panas untuk lubang masuknya selang
- Menghubungan botol dan selang dengan memasukan selang pada lubang yang terdapat di tutup botol
- Menghubungkan selang dengan selang lainnya menggunakan alat penghubung selang sesuai desain yang telah dibuat
- Menghubungkan pengatur debit air dengan ujung selang untuk diaplikasikan pada tanaman
- Mengatur posisi teknologi irigasi tetes dan tanaman yang akan dijadikan sebagai uji coba
- Mengisi botol dengan air
- Mengatur debit air sesuai dengan kebutuhan
Berdasarkan pemaparan langkah-langkah diatas, di dapatkan prototype teknologi irigasi tetes oleh kelompok 72 mahasiswa KKN Tematik UPI 2022 sebagi berikut :
Kami mengajak salah satu orang Ibu petani untuk ikut serta dalam demonstari pembuatan teknologi irigasi. Program sosialisasi dan demontrasi pelestarian lingkungan dengan pembuatan teknologi irigasi tetes dalam skala kecil ini dilakukan agar para petani di RW 09 dapat mengambil manfaat berupa ilmu dan masyarakat dapat belajar untuk mendaur ulang botol plastik menjadi sebuah teknologi yang berguna untuk meningkatkan hasil pertanian sehingga dapat meningkatkan perekonomian di RW 09 Desa Cihanjuang.
penulis : Saskina Nafisa Putri, Arsitektur UPI
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H