Mohon tunggu...
zidnii
zidnii Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

nonton film, joging

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengenal Tajwid dan Makhorijul Huruf Dalam Membaca Al Qur'an

9 Desember 2023   15:14 Diperbarui: 9 Desember 2023   15:53 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Membaca Al-Quran merupakan suatu ibadah kepada Allah
PENGERTIAN & HUKUM ILMU TAJWID
TAJWID


Arti bahasa : Memperindah sesuatu
Arti istilah : Ilmu tentang kaidah (makhraj & sifatnya) serta cara-cara membaca Al Quran dengan baik dan benar. ilmu tajwid ialah ilmu yang membahas kata-kata ayat (ayat-ayat) Al-Qur'an dari segi pemberian huruf pada haknya yang berupa sifat-sifat yang lazim yang diperlukan, seperti isti'la' dan istifal, atau mustahaq huruf dari hukum-hukum bacaan yang muncul dari sifat-sifat tersebut, seperti hukum bacaan tafkhim, tarqiq, idgham, izhar, dan lain sebagainya. Ilmu tajwid ialah ilmu yang digunakaan untuk mengetahui bagaimana sebenarnya membunyikan huruf-huruf dengan betul, baik huruf yang berdiri sendiri maupun huruf dalam rangkaian.

GUNA ILMU TAJWID

Ialah untuk memelihara bacaan al quran dari kesalahan dan perubahan serta memelihara lisan dari kesalahan membacanya.
Menurut istilah, tajwid adalah ilmu yang menjelaskan tentang hukum-hukum dan kaidah-kaidah yang menjadi landasan wajib ketika membaca Al-Qur'an, sehingga sesuai dengan bacaan Rasulullah SAW. Hukum mempelajari ilmu tajwid adalah fardhu kifayah. Sedangkan untuk membaca Al-Qur'an yang sesuai dengan ilmu tajwid hukumnya adalah wajib 'ain atau kewajiban bagi tiap-tiap orang yang membaca Al-Qur'an dengan bertajwid.
Keutamaan Mempelajari Ilmu Tajwid.


Tujuan dari mempelajari ilmu tajwid ialah agar mampu untuk membaca ayat-ayat Al-Qur'an dengan baik (fasih) sesuai dengan yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. Ilmu tajwid memiliki tujuan untuk menjaga kemurnian Al-Qur'an, terutama dalam pembacaannya. Tujuan : Memelihara bacaan Al-Quran dari kesalahan dan perubahan serta memelihara lisan (mulut) dari kesalahan membaca

KEBIASAAN UMUM YANG SALAH : Vokal A -- I -- U yang tidak jelas, karena mulut sering dikulum ketika membaca Al-Qur'an. CARA MENGATASINYA : Vokal harus sempurna, yaitu :
* Membuka mulut dengan sempurna ketika membaca huruf berharakat fathah
* Menurunkan bibir bawah ketika membaca huruf berharakat kasrah
* Memonyongkan bibir dengan sempurna ketika membaca huruf berharakat dhammah

Dalil dari Ijma' Ulama
Telah sepakat para ulama sepanjang zaman sejak dari zaman Rasulullah s.a.w. sampai dengan sekarang dalam menyatakan bahwa membaca Al-Qur'an secara bertajwid adalah suatu yang fardhu dan wajib. Pengarang kitab Nihayah menyatakan : "Sesungguhnya telah ijma' (sepakat) semua imam dari kalangan ulama yang dipercaya bahwa tajwid adalah suatu hal yang wajib sejak zaman Nabi s.a.w. sampai dengan sekarang dan tiada seorangpun yang mempertikaikan kewajiban ini."

1. MAKHRAJ


1. MAKHRAJ HURUF
Makhraj (tempat keluarnya) huruf secara umum ada 5 tempat, yaitu :
a. Rongga Mulut
b. Tenggorokan
c. Lidah
d. Dua Bibir
e. Rongga Hidung


2. SIFAT HURUF
Tujuan mempelajari sifat huruf adalah agar huruf yang keluar dari mulut kita semakin sesuai dengan keaslian huruf-huruf Al-Qur'an. Huruf yang sudah tepat makhrajnya belum tentu benar sifatnya.


Sifat huruf dalam Al-Qur'an secara umum dibagi 2, yaitu :
a. Sifat huruf yang memiliki lawan
b. Sifat huruf yang tidak memiliki lawan


Sifat huruf yang memiliki lawan dibagi menjadi 5 macam, yaitu :
1. Dari Segi Nafas (Hams >< Jahr)
2. Dari Segi Suara (Syiddah >< Rakhawah)
3. Dari Posisi Pangkal Lidah (Isti'la' >< Istifaal)
4. Dari Menutup-tidaknya Lidah ke Langit-langit (Ithbaq >< Infitah)
5. Dari Susah-mudahnya Huruf Dikeluarkan (Idzlaq >< Ishmaat)

1. Hams  ><  Jahr
     -) Hams
Arti bahasa : Samar
Arti istilah : Pengucapan huruf yang disertai keluar/mengalirnya nafas
Hurufnya : 10 huruf ( ت ، ث ، ح ، خ ، س ، ش ، ص ، ف ، ك)


     -) Jahr
Arti bahasa : Jelas
Arti istilah : Pengucapan huruf yang tidak disertai keluar/mengalirnya nafas
Hurufnya : 18 huruf, selain huruf Hams


2. Syiddah ><  Rakhawah
     -) Syiddah
Arti bahasa : Kuat
Arti istilah : Pengucapan huruf dengan suara tertahan/tertekan, karena sangat
 tergantung kepada makhrajnya
Hurufnya : 8 huruf ( ء ، ب ، ت ، ج ، د ، ط ، ق ، ك )


     -) Rakhawah
Arti bahasa : Lemah
Arti istilah : Pengucapan huruf yang disertai terlepasnya suara dengan bebas,
 karena tidak terlalu tergantung kepada makhrajnya
Hurufnya : 20 huruf, selain huruf Syiddah


3. Isti'la ><  Istifaa
     -) Isti'la'
Arti bahasa : Terangkat
Arti istilah : Pengucapan huruf yang disertai terangkatnya pangkal lidah ke atas langit-langit Hurufnya : 7 huruf ( خ ، ص ، ض ، ط ، ظ غ ، ق )


     -) Istifaal
Arti bahasa : Menurun
Arti istilah : Pengucapan huruf yang disertai turunnyanya pangkal lidah dari langit-langit
Hurufnya : 21 huruf, selain huruf Isti'la


4. Ithbaq ><  Infitah
     -) Ithbaq
Arti bahasa : Lengket
Arti istilah : Pengucapan huruf dalam keadaan bertemunya lidah dengan langit-langit (menutup langit-langit)
Hurufnya : 4 huruf ( ص ، ض ، ط ، ظ )--

     -) Infitah

Arti bahasa : Terpisah
Arti istilah : Pengucapan huruf dalam disertai menjauhnya lidah dari langit-langit (terbuka dari langit-langit)
Hurufnya : 24 huruf, selain huruf Ithbaq


5. Idzlaq >< Ishmaat

     -) Idzlaq

Arti bahasa : Bagian lancip lidah
Arti istilah : Pengucapan huruf yang keluarnya mudah, karena makhrajnya dari ujung  lidah dan bibir
Hurufnya : 6 huruf ( ب ، ر ، ف ، ل ، م ، ن)
     -) Ishmaat
Arti bahasa : Tertahan
Arti istilah : Pengucapan huruf yang keluarnya tertahan/susah
Hurufnya : 22 huruf, selain huruf Idzlaq


Macam macam Mad dan Pengertiannya


1) Mad Thabi'i/Asli : apabila huruf yang dipanjangkan bunyi suaranya berupa:
     1. Huruf berharakat dommah sesudahnya                  terdapat huruf WAWU SUKUN
     2. Huruf berharakat kasrah sesudahnya                      terdapat huruf YAA' SUKUN
     3. Huruf berharakat fatchah sesudahnya                    terdapat huruf ALIF

Cara membacanya harus dipanjangkan satu alif atau dua harakat


2) Mad Far'i (cabang) : Bertemunya tanda mad [ ا ، و ، ي ] dengan Hamzah, Sukun atau Tasydid (baca antara 2 - 6 harakat)


3) Mad Wajib Muttasil : WAJIB artinya harus, MUTTASHIL artinya bersambung.


Hukum bacaan disebut MAD WAJIB MUTTASHIL adalah apabila ada MAD THOBI'IE bertemu dengan HAMZAH di dalam satu kata.


Cara membacanya wajib dipanjangkan sampai dua setengah ALIF atau LIMA HARAKAT atau dua setengah kali panjang mad thabi'ie.


4) Mad Jaiz Munfashil : JAIZ artinya harus, MUNFASHIL artinya terpisah.


Hukum bacaan disebut MAD JAIZ MUNFASHIL yaitu apabila MAD THABI'IE berhadapan dengan hamzah di lain kata


5) Mad Shilah Qashiroh : SHILAH artinya hubungan. QOSHIROH artinya pendek.

Hukum bacaan disebut MAD SHILAH QOSHIROH yaitu apabila ada HA' kata ganti orang/benda ketiga berada sesudah huruf yang berharokat.

6) Mad Shilah Thawilah : THOWILAH artinya panjang.


Hukum bacaan disebut MAD SHILAH THOWILAH yaitu bila mad Shilah Qoshiroh bertemu dengan hamzah.


Cara bacanya seperti bacaan MAD JAIZ MUNFASHIL, artinya boleh dipanjangkan sampai dua setengah alif atau satu alif seperti mad thabi'ie


7) Mad Badal : BADAL artinya perubahan.
Hukum bacaan disebut MAD BADAL yaitu apabila ada HAMZAH bertemu dengan MAD yang berasal dari HAMZAH SUKUN, kemudian hamzah ini diubah dan diganti dengan [ ا ، و ، ي ]


8) Mad Aridh Lisukun : 'ARIDL artinya tiba tiba ada. SUKUN artinya mati.

Hukum bacaan disebut MAD 'ARIDL LISSUKUN yaitu apabila ada mad thabi'ie atau mad lien sesudahnya ada WAQAF (tempat berhenti)
Membacanya ada 3 cara :
     1. Dibaca panjang sampai tiga alif, enam                    harokat atau sama dengan panjang mad                wajib muttashil. Ini yang lebih utama.

     2. Dibaca panjang sampai dua alif, empat                    harokat atau dua kali panjang mad                            thabi'ie. Ini bacaan yang sedang

     3. Dibaca panjang satu alif, dua harokat                      seperti mad thobi'ie biasa


9) Mad Lain : LIEN artinya lunak.
Hukum bacaan disebut MAD LIEN yaitu bila ada huruf MAD, baik berupa WAWU SUKUN, atau YA' SUKUN,  huruf yang sebelumnya berharokat fatchah


Membacanya dengan lunak dan lemas serta tidak boleh dipanjangkan
Mad Tamkin : Bertemunya huruf " bertasydid dengan " sukun


10) Mad Iwadh : Waqaf pada huruf yang bertanwin fathah


11) Mad Farqi : Bertemunya mad badal dengan huruf bertasydid


12) Mad Lazim Mutsaqal Kalimi : LAZIM artinya pasti. MUTSAQQAL artinya diiberatkan. Kilmi dari asal kata KALIMAH artinya kata.


Hukum bacaan disebut MAD LAZIM MUTSAQQOL KILMI adalah apabila MAD THABI'I berhadapan dengan huruf yang bertasydid di dalam satu perkataan.


Membacanya harus dipanjangkan lebih dahulu baru ditasydidkan, dan panjangnya sampai enam harokat atau tiga ALIF atau tiga kali panjang mad thabi'ie, dengan tetap memperhatikan huruf rangkap yang ditandai dengan tasydid sesudah MAD


13) Mad Lazim Mukhaffaf Kalimi : MUKHAFFAF artinya diringankan. Hukum bacaan disebbut MAD LAZIM MUKHAFFAF KALIMI ialah bila mad thabi'ie bertemu dengan huruf yang berharokat SUKUN tidak diakhir perkataan.


Membacanya dipanjangnya sampai tiga alif atau enam harokat atau seperti panjangnya MAD LAZIM MUTSAQQOL KILMI.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun